Penyakit Pada Lensa Mata

Penyakit Pada Lensa Mata Beserta Pengobatannya

Penyakit pada lensa mata merupakan sebuah masalah kesehatan mata yang sering dialami oleh banyak orang. Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit pada lensa mata, seperti usia, gaya hidup, dan kondisi kesehatan secara umum. Penyakit pada lensa mata bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti penglihatan kabur, sakit kepala, dan perasaan tidak nyaman pada mata. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, seperti dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak, atau dengan menjalani operasi. Dalam artikel ini, mimin KMU akan membahas lebih lanjut tentang jenis-jenis penyakit pada lensa mata dan pengobatannya, yuk simak penjelasan dari dokter spesialis mata Klinik Mata KMU dr. Evy I Apidian, SpM.

Apa Itu Lensa Mata & Fungsinya?

Penyakit Pada Lensa Mata
Struktur mata

Lensa mata, atau yang lebih dikenal dengan nama kristalin, merupakan komponen penting dalam sistem penglihatan. Terletak di belakang pupil, lensa memiliki tugas utama memfokuskan cahaya yang masuk ke retina. Otot muskulus siliaris membantu mengatur ukuran lensa melalui kontraksinya, dan ini memungkinkan lensa untuk memiliki kemampuan mengubah fokus yang disebut daya akomodasi. Di antara lensa dan kornea, terdapat cairan encer yang disebut aqueous humor.

Sementara di bagian dalam bola mata, terdapat cairan kental dan transparan yang membuat bola mata tetap kuat, yaitu vitreous humor. Namun, jika terjadi kelebihan cairan dalam mata, maka akan muncul masalah kesehatan mata yang dikenal sebagai glaukoma. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat mengakibatkan kebutaan.

Lensa mata memegang peran penting dalam menjaga kualitas penglihatan kita. Fungsinya adalah memfokuskan cahaya yang masuk ke mata ke retina, sehingga kita dapat melihat dengan jelas. Namun, dengan bertambahnya usia, kualitas lensa mata dapat menurun. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti kerusakan akibat penuaan atau kondisi medis tertentu. 

Penurunan kualitas lensa mata dapat menyebabkan kabur atau buram pada penglihatan, yang dapat mempengaruhi kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mata dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengidentifikasi masalah dengan lensa mata sejak dini.

Baca juga:
Anatomi Mata: Fungsi, Kelainan, Dan Keluhan
Tips Sehat Pada Mata Yang Melihat Monitor Terlalu Lama

Apa Saja Penyakit Pada Lensa Mata Itu?

Lensa mata memegang peran penting dalam sistem penglihatan kita. Namun, seperti bagian tubuh lainnya, lensa mata juga rentan terkena penyakit. Ada berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang lensa mata, mulai dari kondisi ringan hingga kondisi serius yang membutuhkan perawatan medis. Pengetahuan tentang jenis-jenis penyakit pada lensa mata dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan mata dan meminimalisir resiko terkena masalah penglihatan.

Berbagai jenis penyakit atau keluhan dapat menyerang lensa mata manusia. Berikut adalah beberapa penyakit yang sering terjadi pada lensa mata:

1. Kelainan Refraksi

Penyakit Pada Lensa Mata
Jenis kelainan refraksi

Kelainan refraksi adalah suatu kondisi dimana sistem penglihatan tidak dapat memfokuskan cahaya dengan tepat pada retina, sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan. Kelainan refraksi dapat terjadi salah satu atau kedua mata dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan bentuk atau ukuran mata, kerusakan pada lapisan mata, atau penyakit sistemik seperti diabetes.

Menurut perkiraan dari World Health Organization (WHO), sebanyak 253 juta orang di seluruh dunia mengalami masalah penglihatan, termasuk 36 juta orang yang buta dan 217 juta orang dengan masalah penglihatan ringan hingga berat. Ini menunjukkan betapa tingginya kejadian kelainan refraksi di sekitar kita.

Secara umum masyarakat lebih mengenal kelainan refraksi ini dengan sebutan mata minus (miopi), rabun dekat (hipermetropi), mata tua (presbiopi), silinder (astigmatisme). 

Pada umumnya, penderita kelainan refraksi dapat memperbaiki penglihatannya dengan menggunakan alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak. Namun, untuk mengatasi masalah ini secara permanen, diperlukan tindakan lasik untuk membebaskan mereka dari ketergantungan pada alat bantu penglihatan tersebut.

Pemeriksaan mata dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengatasi kelainan refraksi dan meningkatkan kualitas penglihatan. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa kelainan refraksi:

  1. Mata minus atau rabun jauh (Miopi)
    Mata minus atau rabun jauh dan memiliki istilah medis miopia adalah kelainan refraksi yang ditandai dengan gejala penglihatan dapat melihat objek yang berjarak dekat dengan kita dengan jelas, namun buram untuk melihat objek yang lebih jauh.  Hal ini terjadi akibat bentuk atau panjang bola mata menyebabkan sinar cahaya masuk ke dalam bola mata yang dibiaskan secara tidak tepat, sehingga memfokuskan objek jatuh di depan retina, bukan pada retina.
  2. Rabun dekat (Hipermetropi)
    Rabun dekat adalah kebalikan dari miopi. Penderita rabun dekat atau hipermetropi adalah kondisi dimana seseorang memiliki masalah dalam melihat objek yang berada dekat, akan tetapi dapat melihat dengan jelas objek yang berada jauh. Hal ini terjadi karena cahaya yang masuk ke mata terfokus di belakang retina, bukan tepat pada retina itu sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh panjang mata yang terlalu panjang, atau kelengkungan permukaan mata yang terlalu cekung.
  3. Silinder (Astigmatisme)
    Mata silinder atau astigmatisme adalah kelainan refraksi akibat ketidaksempurnaan bentuk kornea atau lensa mata yang menyebabkan penglihatan jauh kabur dan berbayang, sedangkan untuk penglihatan dekat masih terlihat normal.

    Astigmatisme terjadi ketika kornea atau lensa mengalami kelengkungan yang tidak sesuai. Jika pada kondisi normal memiliki satu kurva seperti bola bundar (spheris), namun pada penderita astigmatisme kornea dan atau lensa mata memiliki permukaan berbentuk telur (oval). Hal inilah yang menyebabkan terjadinya fokus yang tidak teratur pada retina, sehingga menyebabkan penglihatan yang buram atau  distorsi.
  4. Mata tua (Presbiopi)
    Mata tua atau presbiopi merupakan kondisi yang sangat umum dialami oleh lansia maupun orang dewasa berusia diatas 45 tahun dan terjadi karena proses penuaan. Presbiopi adalah gangguan mata akibat lensa mata yang kaku, sehingga sulit untuk membiaskan dan memfokuskan cahaya tepat pada retina mata.

2. Katarak

Penyakit Pada Lensa Mata
Mata katarak

Penyakit katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi kabur dan berawan. Penyakit ini berkembang perlahan dan awalnya tidak menimbulkan masalah. Namun, dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini akan membuat aktivitas seperti membaca, menyetir, dan melakukan kegiatan sehari-hari menjadi sulit. Katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di dunia yang bisa diobati dengan operasi.

Proses penuaan dan cedera pada jaringan mata sering menjadi penyebab utama katarak. Lensa mata terdiri dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia, lensa akan menjadi lebih tebal dan kurang fleksibel. Akibatnya, protein akan mengumpul dan menghalangi cahaya masuk ke retina, lapisan yang sangat sensitif terhadap cahaya. Ini akan menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam. Pertama-tama, lensa akan berubah menjadi coklat kekuningan, tetapi akan semakin buruk seiring waktu.

Beberapa faktor genetik yang diturunkan dari orang tua juga dapat meningkatkan risiko katarak. Selain itu, katarak juga dapat disebabkan oleh kondisi mata lain, operasi mata sebelumnya, atau kondisi medis seperti diabetes. Penggunaan obat steroid jangka panjang juga dapat menyebabkan perkembangan katarak.

Baca juga:
Hipermetropi: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Retina : Struktur, Fungsi, dan Penyakitnya
Penyakit Mata pada Lansia

Pengobatan Untuk Penyakit Pada Lensa Mata

Penyakit Pada Lensa Mata
Pengobatan penyakit pada lensa mata

Penyakit pada lensa mata bisa mempengaruhi kualitas penglihatan dan menyulitkan aktivitas sehari-hari. Namun, dengan pengobatan yang tepat, banyak dari penyakit ini dapat disembuhkan atau diatasi. Ada beberapa alternatif pengobatan yang tersedia untuk mengatasi penyakit pada lensa mata, mulai dari perawatan medis hingga tindakan bedah. Dalam banyak kasus, pilihan pengobatan akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi mata seseorang. Beberapa pengobatan mata yang sering dilakukan antara lain:

  • Kacamata atau lensa kontak: Alat bantu ini dapat membantu memperbaiki penglihatan penderita kelainan refraksi.
  • Operasi: Dalam beberapa kasus, seperti katarak, operasi dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada lensa mata. Satu-satunya solusi kesembuhan penderita Katarak adalah melalui tindakan operasi Katarak, yang kini lebih banyak menggunakan teknik Operasi Phacoemulsification.Karena Katarak merupakan penyebab kebutaan terbesar di dunia, bahkan di Indonesia.
  • Terapi Medis: Tergantung pada kondisi mata dan penyebab penyakit, dokter mata mungkin akan merekomendasikan obat atau terapi medis untuk memperbaiki masalah pada lensa mata.
  • Perubahan gaya hidup: Dalam beberapa kasus, membuat perubahan gaya hidup seperti mengurangi merokok, menghindari paparan sinar matahari berlebihan, dan mengkonsumsi makanan sehat yang kaya akan antioksidan, dapat membantu mencegah perkembangan penyakit pada lensa mata.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan yang tepat untuk penyakit pada lensa mata dapat disediakan hanya melalui evaluasi medis dan rekomendasi dokter mata. Jangan ragu untuk membicarakan pengobatan terbaik untuk kondisi Anda dengan dokter mata.

Baca juga:
Katarak: Penyebab, Gejala, Dan Cara Mengobati
Miopi (Rabun Jauh) : Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan
5 Tips Memilih Kacamata Baca Lansia Agar Lebih Nyaman

Meskipun tidak terdapat keluhan ataupun hanya ada gangguan yang terasa sepele, dokter mata tetap menganjurkan untuk memeriksakan penglihatan anda setidaknya 6 bulan atau 1 tahun sekali. Melalui konsultasi dokter mata, dokter dapat melakukan pemeriksaan terhadap mata anda dan memberikan saran atau tindakan yang diperlukan untuk menangani kesehatan mata anda.

Selain itu Konsultasi dokter mata juga dapat membantu berbagai masalah kesehatan mata seperti rabun jauh, rabun dekat, glaukoma, dan masalah mata lainnya. Jadi, jika anda memiliki masalah keluhan mengenai mata atau ingin menjaga kesehatan mata anda, jangan ragu untuk konsultasi dengan bantuan dari dokter mata yang terpercaya.

Tonton juga video mengenai tips kesehatan berikut ini