Kacamata sudah menjadi suatu kebutuhan dasar bagi yang memiliki kelainan refraksi pada mata. Namun, terkadang ketidaksesuaian ukuran bisa membuat pusing, atau tidak cocok untuk mata. Agar bisa mendapat ukuran pas, bisa datang ke klinik mata terdekat untuk cek mata ya. Dan bagi yang penasaran berapa biaya cek mata, artikel ini akan membahasnya.
Di lapangan, terkadang penderita kelainan refraksi langsung beli ke optik atau bahkan membeli secara daring, untuk matanya yang buram. Hal ini bisa dilakukan, mengingat optik juga sudah menyediakan alat periksa mata.
Namun, ada kalanya ukuran kacamata yang disarankan ada kurang pasnya baik karena perubahan ukuran maupun caranya yang manual membuat ukuran kurang presisi.
Apalagi jika beli online yang itu tentu berdasar resep kacamata lama yang mungkin saja berubah. Oleh karenanya, yuk Sahabat KMU, kita bahas tuntas hingga biaya cek mata.
Baca juga :
4 Fakta Glaukoma: Hadir Tanpa Menunda, Sebabkan Kebutaan Permanen
Mata Merah : Cara Pengobatan Sesuai Penyebabnya
Daftar Isi
Kelainan Refraksi
Kelainan refraksi pada mata merupakan masalah penglihatan yang paling sering terjadi, mulai dari anak-anak, dewasa hingga lansia, ditambah era gadget seperti sekarang.
Kelainan refraksi ini sendiri, masih menjadi penyebab utama dari gangguan penglihatan di dunia dan kedua di Indonesia.
Namun hingga saat ini, Kelainan Refraksi yang sudah terkoreksi dengan alat bantu masih sebesar 12,7% berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013. Karena itu, Kelainan Refraksi ini butuh perhatian lebih agar penglihatan yang terbantu bisa membantu aktivitas sehari-hari masyarakat.
Kelainan Refraksi menandakan adanya kelainan dalam perjalanan cahaya hingga sampai retina . Kelainan tersebut berkaitan dengan bentuk bola mata, sehingga cahaya jatuh di depan atau di belakang retina dan menghasilkan penglihatan yang kurang jelas dan tidak fokus.
Kelainan refraksi ini terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini penjelasan beberapa jenis kelainan refraksi :
Baca juga :
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis
1. Miopia (Rabun Jauh atau Mata Minus)
Miopia atau rabun jauh terjadi ketika cahaya jatuh di depan Retina yang membuat objek jauh menjadi tidak jelas. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sering memicingkan mata agar dapat melihat fokus.
Mata juga terasa lelah saat melihat objek jauh dalam waktu lama. Jika Miopia tidak segera ditangani dapat beresiko terjadinya Ablasio Retina dan Strabismus (Mata Juling) akibat mata yang terlalu sering berkonvergensi.
2. Hipermetropi (Rabun Dekat)
Hipermetropi atau rabun dekat menyebabkan penderitanya kesulitan melihat objek dekat, namun dapat melihat dengan jelas objek jauh.
Kondisi ini terjadi karena cahaya yang masuk jatuh di belakang Retina. Hipermetropia menyebabkan ketegangan otot mata, sehingga penderita sering mengeluhkan sakit kepala dan mata lelah.
3. Presbiopi (Mata Tua)
Presbiopi atau mata tua adalah kondisi lensa mata yang kaku, sehingga proses pembiasan dan pemfokusan cahaya pada retina terganggu.
Kelainan Refraksi ini terjadi karena proses penuaan dan sering dikeluhkan oleh para lansia. Penderita akan merasa sulit membaca dalam jarak dekat, sehingga perlu menjauhkannya untuk membaca.
4. Astigmatisma (Silinder)
Astigmatisme atau mata silinder terjadi akibat bentuk permukaan Kornea dan kelengkungan lensa yang tidak normal. Penderita akan mengeluhkan penglihatan yang kabur dan tidak tajam saat melihat objek yang dekat maupun jauh. Astigmatisme sering terjadi bersamaan dengan Miopia atau Hipermetropia.
Nah Sahabat KMU, penderita bisa mengalami satu atau lebih jenis Kelainan Refraksi ini lho. Untuk mengetahui diagnosisnya dokter spesialis mata akan melakukan pemeriksaan tajam penglihatan dan pemeriksaan refraksi.
Cek Mata atau Tes Kacamata
Cek mata bisa menjadi jalan bagi penderita kelainan Refraksi, yang bertujuan memperbaiki kualitas penglihatan pasien serta mencegah kelainan agar refraksi tidak bertambah parah.
Dengan cek mata, pasien bisa mendapat resep ukuran kacamata yang sesuai, serta kondisi mata yang mungkin ada dan perlu ditangani.
Menggunakan kacamata merupakan metode yang paling sering dilakukan selain LASIK untuk mengoreksi kelainan refraksi. Sebelumnya akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter mata maupun refraksionis optisien untuk menentukan ukuran dan jenis lensa kacamata yang sesuai.
Resep ukuran kacamata itu nanti, yang bisa menjadi pijakan untuk membeli kacamata sesuai dengan ukuran dan kebutuhan masing-masing sesuai resep tersebut
Pada penderita rabun jauh akan dikoreksi dengan lensa cekung (minus), sedangkan pada rabun dekat digunakan lensa cembung (plus). Kacamata plus atau minus juga ada yang dilengkapi dengan lensa silinder, jika terdapat mata silinder.
Baca juga : Bisakah Biaya Lasik Ditanggung BPJS Kesehatan?
Biaya Cek Mata
Untuk biaya cek mata atau tes kacamata, di Klinik Mata KMU adalah sekitar 150rb. Di mana dengan biaya cek mata tersebut, Sahabat KMU sudah bisa mendapat resep kacamata yang presisi.
Sedangkan ada pula layanan tanpa antri, bebas memilih dokter mata dan bersifat privat yakni layanan VIP yang biaya cek mata adalah 300rb
Fasilitas di Klinik Mata tentu sangat lebih lengkap ya Sahabat KMU, mulai dari proses pemeriksaannya, ada juga medical cek up mata, yang itu juga terintegrasi langsung dengan Optik Natamata Eyewear..
Jika khawatir biaya cek mata, tenang. Sahabat KMU bisa memanfaatkan BPJS kesehatan agar bisa periksa ke klinik mata seperti KMU secara gratis. Jadi dengan tanpa membayar biaya cek mata, Sahabat KMU bahkan juga bisa dapat potongan biaya kacamata di optik yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan.
Baca juga : Plafon Kacamata BPJS Kesehatan Berdasar Kelas 1 Hingga 3
Terakhir, Sahabat KMU perlu rutin periksa mata minimal 6 bulan hingga 1 tahun sekali ya. Untuk mengecek berkala kondisi kesehatan mata, ada ataupun tidaknya gangguan demi menghindari penyakit mata tanpa gejala awal. Bisa dengan menginvestasikan beberapa rupiah untuk biaya cek mata, maupun melalui fasilitas BPJS.
Jika sudah merasa ada gejala awal gangguan mata dan ragu penyakit apakah itu, bisa melakukan konsultasi dokter mata ya.
—-
Yuk, sayangi kesehatan mata. []
Klinik Mata KMU – “Jelas Lebih Jelas”
Tonton juga yuk video edukasi kesehatan mata tentang mata minus dan kacamata berikut ini: