Katarak Senilis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Katarak Senilis

Halo sahabat KMU, tentunya kalian sudah tidak asing lagi dengan penyakit mata Katarak, namun Katarak sendiri ada beberapa jenis salah satunya adalah Katarak Senilis. Penyakit Katarak sendiri merupakan jenis penyakit yang dapat menyebabkan kebutaan pada kondisi Katarak yang serius. 

Seperti informasi yang disampaikan oleh World Health Organization (WHO), menyatakan bahwa kebutaan nomor 1 dunia disebabkan oleh penyakit Katarak. Di Indonesia sendiri pun juga sudah banyak terjadi kasus kebutaan mata karena mata yang mengalami Katarak. Maka dari itu penting menambah wawasan mengenai mata Katarak. 

Nah, pada penjelasan saat ini akan mengulas terkait jenis Katarak Senilis, mulai dari definisi, macam gejalanya, faktor penyebabnya hingga pengobatan pada Katarak jenis Senilis. Untuk informasi selengkapnya, simak penjelasan berikut ini! 

Baca juga : 
Operasi Katarak Gratis
Lasik

Katarak Senilis

Apa Itu Katarak Senilis?

Katarak adalah penyakit mata berupa keruhnya lensa mata sehingga penglihatan menjadi buram atau tampak berkabut. Katarak merupakan kelainan lensa mata di mana kondisinya tidak jernih lagi sebagaimana mestinya.

Lalu, apa itu katarak senilis? Katarak Senilis adalah Katarak yang muncul karena proses penuaan. Seperti rambut yang beruban ketika usia semakin tua, Katarak jenis ini terjadi pada semua orang. Semakin tua usia seseorang, lensa mata akan semakin berat dan tebal serta mengalami penurunan daya akomodasi.

Healthinaging melansir, sekitar 20 persen atau satu dari lima orang di atas 65 tahun terkena katarak. Risiko terkena penyakit mata ini meningkat menjadi 50 persen saat seseorang memasuki usia 80 tahun. Katarak sendiri terbagi kedalam beberapa jenis, antara lain : 

  • Katarak Sekunder :  Katarak yang muncul kembali setelah operasi katarak. Pandangannya sudah membaik tetapi kemudian kabur lagi. Bisa terjadi karena komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes mellitus dan uveitis.
  • Katarak Kongenital : Katarak “bawaan lahir”. Sejak lahir, bayi telah mengalami kekeruhan pada lensa matanya.
  • Katarak Traumatik : Katarak yang timbul akibat cedera langsung maupun tidak langsung di mata, baik dalam waktu dekat, maupun bertahun-tahun kemudian. 

Gejala Katarak Senilis

Bagi kalian yang memiliki orang tua, baiknya untuk waspada terhadap gejala dari Katarak Senilis. Pada stadium awal, kekeruhan lensa masih tipis sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa ia terkena Katarak. Namun, semakin lama kekeruhan akan semakin tebal sehingga menimbulkan berbagai gejala, antara lain:

  1. Penglihatan kabur dan berkabut
  2. Mata silau saat melihat cahaya yang terang
  3. Penglihatan ganda atau berbayang
  4. Sulit melihat jelas saat malam hari
  5. Warna objek tampak pudar dan tidak cerah
  6. Kesulitan saat menyetir karena pandangan tidak jelas seperti sebelumnya

    Baca juga:
    Ciri-Ciri Katarak
    8 Jenis Katarak dan Cara Menyembuhkannya
    Cara Kerja dan Penanganan Pasca Operasi Ablasio Retina

    Katarak Senilis

    Penyebab Katarak Senilis

    Penyebab utama terjadinya Katarak Senilis adalah karena faktor penuaan,  Oleh karena itu, prevalensi katarak senilis jauh lebih besar daripada jenis lainnya. Semakin bertambah usia fungsi lensa mata akan mengalami penurunan daya akomodasi sehingga berisiko terjadinya Katarak. 

    Lensa mata ini terdiri dari air dan protein. Protein tersebut tersusun sedemikian rupa sehingga lensa mata berwarna jernih atau tembus pandang. Semakin tua usia seseorang, protein dan sel-sel mati akan menumpuk sehingga membentuk gumpalan pada lensa. Gumpalan tersebut kemudian membentuk awan keruh yang menutupi lensa dan menghalangi cahaya.

    Semakin luas kekeruhan menutupi lensa,maka penglihatan akan semakin kabur dan tampak berkabut. Kekeruhan lensa akibat penuaan inilah yang disebut age-related cataract atau bahasa lain dari Katarak senilis.

    Selain penuaan sebagai penyebab utama, ada beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya katarak senilis. Faktor-faktor tersebut antara lain:

    • Penyakit metabolic seperti diabetes mellitus
    • Kebiasaan merokok dan minum minuman keras
    • Pola makan yang tidak sehat dan kurang gizi

    Bagi para lansia sangat dianjurkan untuk melakukan periksa mata rutin ke dokter mata yang bertujuan untuk memastikan dan mengontrol kesehatan lensa mata atau bagian mata yang lain

      Fase Katarak Senilis

      Perlu sahabat KMU atau pasien mata KMU ketahui pada Katarak Senilis memiliki beberapa fase. Berikut ini 4 fase pada Katarak jenis Senilis, antara lain : 

      1. Katarak Imatur : fase awal, ditandai dengan perubahan warna lensa mata menjadi opak (keputihan) pada beberapa titik saja.
      2. Katarak Matur : ditandai dengan kondisi warna lensa sudah berubah seluruhnya menjadi opak.
      3. Katarak Hipermatur : fase lanjutan, ditandai dengan perubahan pada selaput depan lensa. Selaput menjadi berkeriput dan mengecil akibat keluarnya cairan dari dalam lensa.
      4. Katarak Morgagni : fase Katarak akhir akibat penuaan usia.

      Katarak Matur, Hipermatur dan Morgagni bisa memicu timbulnya penyakit Glaukoma. Pada tingkat matur, umumnya yang muncul adalah Glaukoma sudut tertutup, sedangkan tingkat Hipermatur dan Morgagni yang muncul adalah glaukoma sudut terbuka.

      Katarak Senilis

      Cara Mengobati Katarak Senilis

      Sejauh ini pengobatan pada mata Katarak yang paling efektif untuk semua jenis, termasuk jenis Katarak Senilis adalah dengan dilakukannya operasi Katarak. Karena hingga saat ini belum ada bukti ilmiah Katarak bisa sembuh dengan obat tetes mata baik farmasi maupun herbal ataupun obat oral seperti tablet atau kapsul bisa menyembuhkan Katarak.

      Operasi Katarak sendiri ada 3 teknik yang bisa dipilih oleh sahabat KMU atau pasien mata KMU setelah konsultasi dokter mata. Berikut ini 3 teknik operasi Katarak : 

      • ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) : Teknik ini merupakan operasi Katarak yang konvensional dan membutuhkan waktu penyembuhan dan pemulihan yang cukup lama dibandingkan dua teknik lainnya. Untuk mengeluarkan lensa yang kerus perlu  sayatan selebar 8-10 mm.
      • SICS (Small Incision Cataract Surgery) : Teknik operasi ini perlu 6-10 mm sayatan untuk mengeluarkan lensa yang keruh. Proses operasinya juga lebih singkat, sekitar 15-30 menit. Jadi, SICS lebih cepat dan lebih nyaman daripada ECCE
      • Phacoemulsification : Teknik operasi ini terkenal dengan operasi Katarak tanpa jahit serta teknik ini merupakan teknik operasi Katarak yang paling canggih dari ECCE dan SICS. Proses operasi sekitar 10-15 menit serta proses penyembuhannya lebih cepat dan minim rasa akan bahkan tidak ada. 

      Untuk sahabat KMU atau pasien mata KMU yang memiliki keluhan pada mata seperti mata minus, mata plus, mata silinder dan lain sebagainya. Sebagai langkah awal kalian bisa melakukan tes mata KMU atau periksa mata KMU, ayo untuk segera ambil tindakan di RS & Klinik mata KMU terdekat di kota kamu! 

      Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

      Saksikan video lain tentang kesehatan mata di bawah ini :