Pemeriksaan Pra Operasi Ablasio Retina

Cara Kerja dan Penanganan Pasca Operasi Ablasio Retina

Retina adalah lapisan di area belakang bola mata yang sangat tipis dan sensitif terhadap cahaya. Perannya vital, yakni mentransformasi cahaya dari yang dilihat agar bisa diproses oleh otak menjadi bayangan benda seperti yg dilihat. Salah satu gangguan Retina adalah Ablasio Retina, yang membutuhkan operasi ablasio retina.

Ablasio Retina ini menyebabkan kerusakan pada Retina yang tentunya menyebabkan peran Retina akan terganggu sehingga penglihatan menjadi tidak normal bahkan berisiko pada kebutaan.

Mengenal Kasus Ablasio Retina

Salah satu jenis kelainan gawat darurat pada retina adalah ablasio retina. Kondisi retina pada kasus ini tidak pada tempatnya dikarenakan terlepas dari jaringan penyangganya.

Gejalanya utamanya meliputi : floaters atau seperti ada bentuk aneh (bulat, cacing, atau titik-titik bayangan hitam), fotopsia atau ada kilatan cahaya, penglihatan buram bukan yang ngeblur kurang ketajaman tetapi cenderung menghitam, seakan melihat tirai, maupun kehilangan sebagian atau seluruh pandangan.

Ablasio retina terdapat beberapa jenis sesuai dengan akar penyebabnya. Jenis kasus terbanyak adalah ablasio regmatogen. Apabila ada anggota keluarga Anda yang punya riwayat gangguan Retina, kemungkinan bisa menular ke anggota selainnya.

Penyakit retina termasuk cukup banyak. Menurut Haimann dan Wikes, ablasio retina terutama regmatogen menyentuh angka 12 kasus per 100.000 orang pertahun. Itu artinya, jika penduduk Indonesia ada 276 juta, maka ada sekitar 3 juta orang yang mengidap kelainan retina ini.

Baca juga : Berbagai Macam Jenis Penyakit Retina, Diagnosis, Pengobatan dan Pencegahannya.

Pada kasus ini, terjadinya robekan disebabkan karena miopi (minus sedang maupun tinggi), kecelakaan atau terbentur, dan gejala komplikasi pada penderita Katarak pasca operasi pada mereka yang pernah operasi katarak, dlsb. Jika penanganan tidak segera dilakukan, bisa membawa pada kebutaan. Satu-satunya cara yakni operasi ablasio retina mata agar retina kembali normal pada posisi seharusnya.

Cara Kerja Operasi Ablasio Retina

Operasi retina dilakukan menyesuaikan dengan tingkat keparahan dari penyakit retina. Oleh karenanya, dokter perlu melakukan pemeriksaan terlebih dulu untuk memastikan seberapa parah sekaligus untuk menentukan operasi penanganan apa yang tepat.

Diagnosis Pra Operasi Retina

Dokter ahli akan memeriksa retina yang akan dioperasi, melalui cara-cara seperti pemeriksaan dengan lampu celah biomikroskopi untuk melihat kondisi mata lebih dekat dan jelas dan pemerikaan makrendoskopi atau fundus untuk mengamati bagian lebih dalam. Namun pada kondisi yang lebih parah, dilakukan ultrasonografi pra operasi ablasio retina untuk melihat secara detail posisi lepasnya retina.

Diagnosis Pra Operasi Ablasio Retina

Opsi Penanganan Operasi Retina

Ada beberapa metode pembedahan retina untuk kasus robek atau lepasnya retina mata, bergantung pada tingkat keluasan robekan atau sudah masuk belumnya cairan mata ke area robekan retina.

Namun pada umumnya, tepat sebelum operasi retina dokter perlu memeriksa beberapa keterangan. Hal tersebut meliputi: berbagai alergi yang dipunya dan obat-obatan yang saat ini dikonsumsi. Selain itu, juga tentunya akan dilakukan anestesi, seperti bius lokal agar nyaman serta aman.

Laser fotokoakologi

Metode operasi ablasio retina ini dilakukan kalau hanya robekan atau termasuk ringan, cairan bola mata belum masuk ke belakang retina. Cara kerja operasi ini, dilakukan treatment laser di area sekitar robekan itu.

Dengan laser area sekitar robekan akan mengalami peradangan sehingga membuat retina bisa kembali ke tempatnya. Hal ini bisa mengurangi risiko robeknya retina lebih luas dan risiko ablasio retina.

Cryopexy

Untuk opsi ini, cara kerjanya menggunakan bunga es. Operasi ablasio retina cryopexy memakai alat untuk mengeluarkan bunga es suhu rendah yang akan ditempelkan di dinding bola mata, tepatnya di area sekitar robekan retina. Sama seperti sebelumnya, tujuannya untuk membuat peradangan di sekitar robekan agar kembali lagi.

Pneumatic Retinopexy

Saat kondisi cairan dalam bola mata sudah mulai masuk ke area belakang robekan retina atau robekan sudah besar, maka tindakan ini lah yang perlu dilakukan. Metode operasi ablasio retina berjenis Pneumatic Retinopexy ini berupa memasukkan zat gas ke dalam bola agar lapisan tipis retina terdorong kembali ke belakang mata. Beberapa waktu kemudian, dilakukan laser fotokoakologi.

Indentansi pada permukaan bola mata

Pada kondisi tertentu, sebagai tindakan operasi ablasio retina, retina perlu diberi alat seperti sabuk di tengah bola mata supaya diameter bola mata jadi lebih kecil sehingga antar retina menjadi lebih sempit dan mudah menempel kembali.

Vitrektomi

Sedangkan operasi ablasio retina jenis ini, menggunakan alat khusus untuk membersihkan vitreous atau cairan mata lalu menyedot cairan belakang retina untuk diganti dengan gas atau silicon agar retina menempel di posisi semula.

Operasi Ablasio Retina jenis Vitrektomi

Perawatan Pasca Operasi Ablasio Retina

Setelah prosedur pembedahan mata tepatnya retina selesai, pada umumnya pasien akan diberikan obat pereda nyeri. Untuk kesehariannya, dokter akan memberitahukan cara pembersihan kelopak mata. Nah, jika tidak ada tanda-tanda komplikasi setelah dua jam, pasien diperbolehkan untuk pulang.

Jangka waktu penyembuhan operasi sekitar 10-14 hari, dan bisa mempercepat pemulihan dengan memakai kompres dingin ke area mata. Pada beberapa pasien, ada efek samping yang mungkin muncul seperti pembengkakan ringan, muncul bercak merah, atau penglihatan buram sesaat. Kabar baiknya, efek samping bisa hilang dalam 2 minggu pasca tindakan bedah retina.

Untuk proses pemulihannya memang membutuhkan lebih banyak waktu, tidak seperti operasi mata lain seperti Lasik, Katarak, pterygium, dan lain-lain.  Operasi retina mata terutama ablasio retina regmatogen akan memakan waktu pemulihan hingga 2 bulan.

Mata adalah hal vital dalam tubuh kita, yang berperan utama dalam penglihatan kita. Tanpa mata yang berfungsi optimal, tentu akan sangat mengganggu keseharian. Adanya gangguan berupa lepasnya lapisan retina ini yang berpengaruh pada pergeseran fokus sinar sehingga menurunkan ketajaman penglihatan normal. Bahkan tidak mungkin, kondisi ini bisa membawa pada kebutaan permanen. Oleh sebab itu, perlu deteksi dini serta penanganan yang cepat dan tepat untuk meminimalisir risikonya.

Demi mencegah kerusakan retina yang parah, jika mengalami tanda-tanda gejala gangguan yang mengarah pada retina, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter mata. Dengan deteksi dini, bisa meminimalisir risiko hilangnya sebagian atau seluruh penglihatan dikarenakan fatalnya kerusakan retina. Yuk, segera datangi klinik mata terdekat.