Hipermetropi

Hipermetropi: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

Apakah sahabat KMU mengalami penglihatan kabur saat melihat objek dengan jarak dekat? Jika iya, mungkin sahabat KMU atau pasien mata KMU mengalami Hipermetropi atau yang lebih dikenal dengan rabun dekat. Kondisi tersebut tentunya akan mengganggu aktivitas sehari-hari apabila tidak ditemukan solusi untuk mengatasinya. 

Selain mata minus (Miopia) dan mata silinder (Astigmatisme), rabun dekat juga termasuk kedalam jenis kelainan Refraksi mata. Kelainan Refraksi pada era saat ini semakin meningkat karena adanya perbedaan pola gaya hidup yang sangat tergantung pada Gadget sehingga hal tersebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya kelainan Refraksi. 

Indonesia menempati urutan pertama pada prevalensi kelainan Refraksi penyakit mata dengan ditemukan jumlah penduduk yang menderita kelainan refraksi hampir 25% populasi penduduk atau sekitar 55 juta jiwa. Sebanyak 10% di antaranya dialami oleh anak usia sekolah.

Baca juga : 
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis

Hipermetropi

Apa Itu Hipermetropi

Hipermetropi atau rabun dekat adalah salah satu jenis kelainan Refraksi mata yang di mana dalam kondisi mata istirahat (tanpa akomodasi), seberkas cahaya sejajar yang berasal dari objek yang terletak jauh tak terhingga akan difokuskan pada satu titik fokus di belakang Retina mata. 

Pada seseorang yang mengalami rabun dekat dapat melihat objek yang jauh dengan jelas, tetapi objek yang dekat terlihat kabur. Kondisi ini merupakan kebalikan dari rabun jauh yang dimana seseorang dapat melihat objek dari dekat dengan jelas tapi tidak penglihatan kabur saat melihat objek jarak jauh.

Gejala Hipermetropi

Gejala atau keluhan yang umum terjadi menurut dokter mata adalah kesulitan melihat objek jarak dekat seperti saat membaca, sedangkan ketika melihat objek yang jauh tampak lebih jelas. Selain itu juga bisa muncul gejala lainnya. Secara singkat, berikut ini gejala-gejala rabun dekat:

  • Tidak jelas saat melihat objek jarak dekat
  • Kesulitan membaca
  • Mata terasa lelah usai fokus melihat objek dalam jarak dekat
  • Sakit kepala di daerah frontal
  • Sensitivitas terhadap cahaya meningkat
  • Mata berair

Baca juga:
Iris Mata
Sering Kedutan? Waspada Pola Hidup Tak Sehat!
Cara Menyembuhkan Mata Minus, Nomor 5 Paling Canggih

Hipermetropi

Penyebab Hipermetropi

Seseorang akan mengalami rabun dekat yang dipengaruhi oleh bentuk bola mata serta kekuatan lensa. Bola mata yang terlalu pendek dari depan ke belakang membuat cahaya terfokus di belakang retina dan lensa mata yang kurang melengkung atau kurang kuat dalam membiaskan cahaya akan membuat mata mengalami Hipermetropi.

Untuk faktor penyebab seseorang mengalami rabun dekat dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab, antara lain : 

  1. Genetik : Seseorang dengan riwayat keluarga atau orang tuanya mengalami rabun dekat memiliki risiko lebih besar untuk terkena rabun dekat juga.
  2. Kurang Nutrisi : Kurang memperhatikan makro dan mikro nutrisi yang cukup untuk mata dapat meningkat risiko terjadinya rabun dekat, nutrisi yang dimaksud seperti vitamin, zinc, beta karoten, flavonoid dan lain sebagainya.
  3. Terpapar Sinar UV Berlebih : Mata sering mengalami terpapar sinar matahari secara langsung  dalam waktu yang lama juga menjadi faktor risiko hipermetropi.
  4. Penyakit Tertentu : Penyakit tertentu juga bisa menjadi faktor pemicu, misalnya memiliki riwayat penyakit Diabetes, sindrom mata kecil dan gangguan pembuluh darah pada Retina mata.

Hipermetropi

Cara Mengobati Hipermetropi

Apabila ingin sembuh secara permanen dari Hipermetropi maka untuk tahap pengobatan harus dilakukan operasi Laser Vision Correction (LVC) atau lebih dikenal oleh masyarakat awam dengan nama operasi LASIK (Laser in situ keratomileusis). Umumnya operasi tersebut berlaku pada usia 18 tahun keatas. 

Pada penyakit Katarak pun hampir sama dengan penyakit Hipermetropi apabila ingin sembuh secara total. Untuk penyakit Katarak jika pasien yang mengalami ingin sembuh secara total harus dilakukan yang namanya prosedur operasi Katarak dan sejauh ini Katarak tidak bisa sembuh dengan pengobatan. 

Saat ini, ada tiga metode Laser Vision Correction (LVC) sebagai berikut:

  1. Relex SMILE : ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction) adalah metode bedah refraktif paling canggih untuk saat ini. Proses operasinya paling cepat serta nyaman tanpa rasa sakit dan pemulihan pasca opeasi juga paling cepat.
  2. Femto LASIK :  Femto LASIK (Laser Assisted In-Situ Keratomileusis) adalah metode bedah refraktif dengan membuat flap lalu membentuk kembali kornea dengan teknologi laser. Generasi kedua LVC ini juga cepat prosedurnya, nyaman dan tidak terasa sakit.
  3. PRK (Photorefractive Keratectomy) : adalah prosedur bedah refraktif yang masih tetap digunakan untuk pasien Lasik dengan kondisi mata tertentu. Karena ia merupakan generasi pertama LVC, pemulihannya tidak secepat Femto LASIK apalagi Relex SMILE.

Segala bentuk tindakan yang dilakukan baiknya untuk selalu konsultasi dokter mata terlebih dahulu dan bagi sahabat KMU atau pasien mata KMU yang mengalami rabun dekat namun belum cukup umur atau belum berani untuk Lasik, maka bisa tes mata KMU atau periksa mata KMU yang bertujuan untuk membantu menentukan alat bantu yang pas untuk penglihatan supaya bisa jelas. 

Jadi, tunggu apa lagi? Jika kalian ingin melihat dengan jelas maka kunjungi dan daftarkan diri kamu di RS & Klinik mata KMU terdekat di kota kamu! 

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Saksikan juga video lain tentang kesehatan mata di bawah ini : 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *