Penyakit Pada Kornea Mata

Kenali 6 penyakit pada kornea mata: struktur, pencegahan hingga pengobatan

Kornea adalah lapisan terluar pada mata yang berupa bening. Strukturnya bening karena tidak tersusun dari pembuluh darah, sehingga kejernihannya harus selalu dipertahankan. Kornea banyak dilalui jaringan sehingga sangat sensitif terhadap rangsangan.

Fungsi utama untuk membiaskan dan fokus pada yang masuk ke mata, untuk diubah menjadi impuls listrik di retina. Impuls yang terbentuk akan membuka ke otak untuk diterjemahkan menjadi gambar atau benda yang kita lihat. Secara analogi, dapat diibaratkan sebagai lensa kamera.

Lokasinya di bagian terluar mata juga membuat tempat kerja sebagai pelindung mata dari benda asing maupun paparan sinar ultravioet yang dapat membahayakan mata.

Struktur dan Fungsi Kornea Mata

Kornea merupakan salah satu bagian vital pada mata yang membuat manusia dapat melihat dengan jelas. Secara umum, Kornea mata memiliki lima bagian dengan fungsi yang spesifik. Berikut ini adalah struktur atau bagian Kornea Mata beserta kegunaannya .

Struktur Kornea

Berikut Struktur Kornea Mata yang memiliki banyak manfaat

Epitel

Epitel merupakan lapisan terluar yang melindungi Kornea dari paparan benda asing, seperti debu, air, atau kuman. Permukaan epitel yang tipis memudahkan penyerapan oksigen dan nutrisi. Lapisan epitel mengandung banyak saraf sehingga jika terjadi peradangan pada Kornea akan terasa nyeri dan refleks berkedip saat tergores.

lapisan pemanah

Lapisan bowman tersusun dari kolagen dan berfungsi untuk mendukung bentuk cembung Kornea dan merupakan tempat perlekatan epitel. Jika terjadi kerusakan baik karena infeksi maupun trauma akan terjadi kerusakan permanen dengan membentuk jaringan parut yang menggangu penglihatan.

stroma

Stroma merupakan lapisan paling tebal yang tersusun dari air serta kolagen dan berfungsi untuk membiaskan cahaya sehingga transparasinya perlu dijaga.

Membran  Descemet

Membran  descemet  merupakan jaringan terkuat pada Kornea yang tersusun dari kolagen melindungi sel-sel endotel dari infeksi serta cedera.

 lapisan endotel

Lapisan endotel merupakan lapisan terdalam Kornea terdiri dari lapisan sel dan mempertahankannya tetap jernih.

Gejala Gangguan Kornea

Gangguan Kornea memiliki beberapa gejala khas yang perlu diwaspadai sehingga dapat segera terdeteksi dan mendapat terapi yang sesuai.

Berikut beberapa gejala yang menandakan adanya gangguan pada Kornea :

  • Mata merah
  • Penglihatan kabur
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Keluar air mata berlebih

Baca juga:
Penyakit pada kornea dan pengobatannya
5 Fakta & Mitos Kesehatan Mata: Mana Yang Sering Kamu Dengar?

Keluhan atau Penyakit Pada Kornea Mata

Kerusakan atau gangguan pada kornea berpotensi menyebabkan pengurangan daya penglihatan individu. Ketidaktransparanan pada kornea bisa terjadi akibat infeksi, bekas luka setelah infeksi, kelainan bawaan, atau trauma.

Berikut ini adalah beberapa gangguan yang menyebabkan gangguan transparansi Kornea :

1 . Keratitis

Keratitis adalah peradangan Kornea yang dapat disebabkan oleh infeksi, alergi, dan trauma. Gejala yang sering berupa mata merah, penglihatan, penglihatan buram, dan lebih peka terhadap cahaya.

Pengobatan Keratitis

Pengobatan untuk Keratitis bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Ada berbagai jenis pengobatan yang dapat diterapkan tergantung apakah Keratitis tersebut disebabkan oleh infeksi atau bukan.

Pengobatan Keratitis non-infeksi ditujukan untuk meredakan gejala yang timbul dan mengurangi peradangan.

  1. Pengobatan untuk Keratitis infeksi
    Obat untuk Keratitis yang terjadi akibat infeksi ini sesuai dengan penyebabnya, seperti: obat anti virus, anti jamur atau antibiotik.
    Pada infeksi virus akan tampak gambaran khas berbatas tegas pada Kornea. Pada infeksi bakteri, faktor risiko yang sering terjadi pada pengguna lensa kontak yang menjaga kebersihan. Sementara pada infeksi jamur sering terjadi akibat penggunan tetes mata steroid jangka panjang.

2. Distrofi Kornea

Distrofi Kornea merupakan kelainan Kornea bawaan yang diturunkan secara genetik. Berikut beberapa jenis Distrofi Kornea yang sering terjadi:

  • Distrofi Membran Basement Anterior
  • Distrofi granular
  • Keratokonus
  • Keratopati Bulosa
  • Distrofi Fuchs

3.Ulkus Kornea

Ulkus merupakan defek pada lapisan yang ditandai dengan diskontinuitas jaringan dengan atau tanpa infiltrat supuratif dari sampai dengan stroma. Penyebab ulkus bisa karema infeksi bakteri, virus, parasit, ataupun jamur, trauma, dan autoimun. Ulkus termasuk kegawatan okular krena mungkin mengancam penglihatan. Ulkus dapat menyebabkan kerusakan yang irreversibel pada epitel, serta meghasilkan jaringan parut.

Pasien umumnya datang dengan keluhan mata merah, sensasi benda asing, fotofobia, nyeri, sekret mata, dan mata yang kombinasi. Pemeriksaan awal yang diperlukan adalah pemeriksaan penglihatan, respons pupil, dan pemeriksaan segmen anterior yang akan menunjukkan defek pada epitel. Pemeriksaan tambahan berupa tes fluoresensi dapat mempertlihatkan pengalaman pengalaman dengan lebih jelas dan tes seidel untuk melihat kemungkinan perforasi ujian.

Penatalaksanaan awal berupa terapi suportif dengan pemberian sikloplegik dan analgesik untuk meringankan gejala. Pengobatan lanjuran disesuaikan dengan etiologi, misalnya pemberian antibiotik,antivirus atau antijamur. kerusakan yang berat dan menimbulkan jaringan parut yang luas hanya bisa diterapi dengan tindakan operasi berupa transplantasi.

4. Herpes mata

Penyakit herpes pada mata dapat disebabkan oleh virus varicella-zoster dan virus herpes simplex I. Seseorang yang terinfeksi herpes pada mata umumnya memiliki riwayat infeksi herpes di bagian tubuh lain sebelumnya. Setelah menginfeksi tubuh, virus herpes akan hidup di sekitar serabut saraf namun tanpa menimbulkan gejala. Virus akan aktif atau menimbulkan gejala jika terjadi gangguan sistem kekebalan tubuh atau karena bertambahnya usianya.

Gejala yang timbul dapat berbeda pada setiap orang tergantung jenis virus. Berikut gambaran gejala yang dapat terjadi, antara lain :

  • Mata merah dan ini
  • pandangan kabur
  • Nyeri pada salah satu bola mata dan area sekitarnya
  • Mata mengganjal
  • Silau berlebihan terhadap rangsang cahaya
  • Ruam kelopak mata atau sekitar mata, ujung hidung, dan dahi (pada herpes zoster)
  • Kornea mata keruh dan bengkak

Pemeriksaan tambahan yang umumnya dilakukan   dokter spesialis mata  adalah dengan meneteskan cairan pewarna khusus pada mata kemudian diperiksa di bawah sinar UV.

Dokter mata akan memberikan obat antivirus tablet yang diminum sebagai terapi. Jika infeksi herpes sudah menghadap ke bagian lain, dokter mata akan memberikan tambahan obat tetes mata golongan kortikosteroid untuk mencegah perawatan dengan pemantauan ketat pada tekanan bola, terapi suportif lain berupa obat anti nyeri.

Komplikasi herpes mata berupa gangguan yang dapat menyebabkan gangguan gangguan dengan derajat beragam hingga terjadi kebutaan. Kebutaan akibat hasil hanya dapat ditangani dengan transplantasi hati. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kondisi tubuh tetap optimal dengan makanan bergizi, cukup istirahat, olahraga teratur dan vaksinasi varicella untuk lanjut usia.

5.Pterigium

Pterium merupakan suatu pertumbuhan Fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian hidung ataupun temporal konjungtiva yang berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah. Pterigium yang melewati limbus hingga hari dapat menyebabkan gangguan visus.

Pterygium_Kornea

sebagian masyarakat dan bahwa Pterigium ini seperti Katarak , padahal kedua penyakit ini berbeda. Bahkan penanganannya juga berbeda, bila Katarak membutuhkan Operasi Katarak maka Pterigium akan diberikan terapi/tindakan yang berbeda.

Penyebab pasti pterygium belum diketahui, namun beberapa studi memperkirakan bahwa pterygium disebabkan paparan sinar UV B jangka panjang. Faktor lain yang berkaitan dengan paparan debu maupun pengaruh.

Gejala yang timbul seiring dengan pertumbuhan pterygium, berupa rasa mengganjal, gatal, maupun terbakar pada mata. Kondisi yang lebih lanjut bisa menimbulkan gangguan penglihatan dan gangguan kosmetik pada mata. Pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan diagnosis dapat melalui pemeriksaan fisik maupun dengan slitlamp.

Penataaksanaan diperlukan jika lesi sudah tumbuh ke arah lain. Tindakan bedah dapat berupa  teknik bare sclera  dan  pencangkokan membran amnion . Terapi suportif pada pterygium yang mengalami iritasi, dapat diberikan anti inflamasi tetes mata golongan steroid, non steroid

6.Kelainan Refraksi

Kelainan Refraksi_Kornea

Salah satu keluhan mata yang sangat erat kaitannya dengan Kornea adalah kelainan refraksi. Mengapa bias erat? Sebab, kelainan refraksi adalah kondisi saat cahaya masuk ke dalam mata dan tidak dapat fokus dengan jelas.

Hasilnya, membuat bayangan benda terlihat buram atau tidak tajam. Penyebabnya sendiri, karena panjang bola mata yang terlalu panjang atau bahkan terlalu pendek. Perubahan bentuk Kornea, dan penuaan lensa mata sangat berpengaruh pada kelainan refraksi pertumbuhan ini.

Pada umumnya, penderita Kelainan Refraksi dibantu dengan alat bantu penglihatan seperti: kacamata & softlens. Bila ingin pengobatan dengan hasil jangka panjang atau selamanya, maka penderita kelainan refraksi di usia 18 tahun ke atas, dapat melakukan tindakan atau operasi Lasik .

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
Myopia Center, Cegah Peningkatan Mata Minus Yang Drastis

Transplantasi Kornea

Transplantasi Kornea adalah tindakan yang dilakukan pada Kornea dengan kerusakan permanen yang menggangu fungsi penglihatan sehari-hari. Tindakan transplantasi ini sendiri sama dengan mengganti Kornea yang mengalami kerusakan dengan jaringan Kornea yang sehat.

Jenis Operasi Transplantasi Kornea

Terdapat dua jenis operasi transplantasi Kornea, antara lain:

  1. Penetrating Keratoplasty
    Penetrating Keratoplasty operasi transplantasi dengan mengganti seluruh lapisan yang rusak dengan Kornea yang baru.
  2. Keratoplasti
    Lamelar Keratoplasti Lamelar adalah operasi transplantasi dengan mengganti hanya sebagian dari Kornea yang rusak. Lamellar Keratoplasti dibagi menjadi 3 metode, antara lain :
  1. Keratoplasti Lamelar Anterior (ALK)
  2. Transplantasi Lapisan Bowman (BLT)
  3. Endothelial Keratoplasty yang dibagi lagi menjadi dua yaitu:
  • Descemet’s Stripping Automated Endothelial Keratoplasty (DSAEK): tindakan transplantasi yang meliputi lapisan dari stroma hingga endotel.
  • Descemet membrane endothelial keratoplasty (DMEK) :   tindakan transplantasi mengganti yang mengganti lapisan endotel dan membran descemet

Teknik Operasi Transplantasi Kornea

Teknik operasi berdasarkan pertimbangan dokter mata yang langsung memeriksa kondisi pasien. Keratoplasti Lamellar lebih dipilih pada kasus kerusakan Kornea sebagian karena angka donor lebih rendah dan waktu pemulihan fungsi penglihatan lebih dibandingkan dengan Penetrating Keratoplasty yang harus mengganti seluruh lapisan pelapisan.

Pencegahan Gangguan Kornea

Bagaimana cara kita mencegah terjadinya gangguan pada Kornea? Upaya pencegahan ini sangat penting dilakukan. Bila kita dapat melakukan pencegahan yang baik, maka risiko terjadinya gangguan pads Kornea juga lebih sedikit.

Berikut gangguan yang bisa dilakukan :

  • Menjaga kebersihan mata dengan cuci tangan sebelum dan setelah menyentuh mata
  • Menjaga kebersihan penggunaan lensa dan menghindari tidur dengan menggunakan lensa kontak
  • Mencari informasi riwayat gangguan mata dalam keluarga.
  • Melengkapi vaksinasi untuk mencegah infeksi pada mata
  • Mengonsumsi makanan yang seimbang
  • Menggunakan kacamata hitam untuk menurunkan sinar matahari
  • Menggunakan pelindung mata saat melakukan kegiatan yang membahayakan mata

Jika mengalami keluhan pada mata yang mengarah ke gangguan Kornea, sebaiknya segera lakukan konsultasi dokter mata baik di klinik mata maupun rumah sakit terdekat untuk deteksi dini, pengobatan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Saksikan pula video kesehatan mata dan info terkait Klinik Mata KMU lainnya:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *