Floaters

Floaters, Bayangan dan Bintik pada Mata

Meski pada umumnya floaters tidak membahayakan, kita tetap perlu waspada. Pasalnya, pada kondisi-kondisi tertentu, kita perlu segera memeriksakan mata dan kemungkinan perlu pula menjalani terapi. Nah, apa ciri-ciri floaters? Apa saja penyebabnya? Dapatkah floaters disembuhkan?

Ciri-ciri floaters

Menurut dr. Atina Yustisia Lestari, Sp.M, keluhan ini bukan sebuah diagnosa, melainkan sebuah symptom alias gejala. “Pasien biasanya merasakan seperti ada nodul, seperti ada garis berwarna putih ataupun hitam yang bergerak. Jadi, ia ikut bergerak. Dengan kita melihat ke kanan, ia ikut bergerak. Dengan kita melirik ke kiri, ia ikut bergerak,” jelas dr. Atina.

Baca juga: Bahaya Blue Light dan Efeknya pada Kesehatan Mata 

Ia menambahkan kadang pasien mengungkapkan floaters itu seperti pandangan yang ada nyamuknya  atau semut-semut. “Atau juga seperti ada cacing yang berjalan di mata. Nah, itu kerap kali yang diungkapkan oleh pasien,” papar dr. Atina, yang adalah alumnus Universitas Airlangga, Surabaya.

Keluhan ini, kata dr. Atina, akan lebih kita rasakan kalau kita melihat dengan baground yang lebih terang.

“Jadi, kalau pasien itu habis keluar naik motor atau berkendara mobil ya, dengan kondisi siang hari, keluhan ini akan lebih nyata dibandingkan saat berada di dalam ruangan atau di tempat yang lebih gelap,” ungkap dr. Atina.

Penyebab floaters

Menurut dr. Atina,  70 persen floaters itu adalah kondisi fisiologis, terjadi karena ada kekeruhan debris pada vitreous, yaitu badan jel pada bola mata kita. Adapun kekeruhannya ini bisa disebabkan oleh sel radang maupun sel-sel darah.

Lalu, pada kondisi apa floaters bisa terjadi? Ada beberapa kondisi yang menurut dr.Atina dapat mendorong terjadinya keluhan ini. Apa saja?

Pertama, pada kondisi penuaan. “Dengan kita bertambah usia, vitreous atau badan jel pada bola mata kita bisa berubah, menjadi lebih cair. Perubahan dari jel ke cair ini kerap kali dibarengi keluhan ini,” jelas dr. Atina.

Baca juga: Keluhan Mata pada Ibu Hamil

Kedua, diabetes. Diabetes ini, kata dr. Atina,  penyakit seumur hidup yang patut kita waspadai. Menurutnya, pada pasien-pasien diabetes, apabila sudah ada keluhan ini, sudah sebaiknya dicek kondisi matanya. “Karena pasien diabetes yang ditemukan di Indonesia saat pertama kali didiagnosa rata rata sudah mulai ada kerusakan pada saraf matanya,” papar dr. Atina.

Ketiga, robekan retina. Kenapa bisa robek? Menurut dr. Atina, retina itu lapisan saraf mata yang sangat tipis, seperti helaian tisu yang tipis sekali, berwarna bening. “Pada kondisi normal, dia kompak, padat. Tapi, pada kondisi tertentu, bisa terjadi robekan. Faktor risiko pertama adalah pasien-pasien dengan mata minus. Itu bola matanya panjang. Retinanya meregang sehingga rawan terjadi robekan. Yang kedua, robekan juga bisa terjadi karena pasca trauma. Misalkan, dia terbentur, ada luka pada bola matanya, bisa terjadi robekan pada retinanya,” urai dr. Atina.

Keempat, inflamasi. “Floaters ini bisa terjadi pada mata yang mengalami inflamasi, atau radang. Jadi, radang pada mata, baik itu infeksi maupun non-infeksi pada jel bola mata bisa diikuti keluhan ini,” kata dr. Atina.

Kelima, perdarahan pada mata. Perdarahan ini banyak kemungkinannya. “Misalkan, punya faktor risiko hipertensi. Misalkan, dia punya faktor risiko diabetes, ataupun usia tua,” sebut dr. Atina.

Kapan harus ke  dokter mata?

Seperti telah disebutkan di muka, keluhan ini pada umumnya tidak membahayakan. Tetapi, menurut dr. Atina, ada kondisi-kondisi ketika kita harus waspada dan perlu periksa ke dokter mata secepatnya. “Yaitu, floaters dengan onset akut. Jadi, tiba-tiba muncul floaters. Utamanya satu mata. Kemudian, dia meningkat secara signifikan dalam waktu yang singkat. Itu kita harus waspada karena itu bukan kondisi yang normal. Ada sesuatu penyakit,” ungkap dr. Atina.

Baca juga: Terjebak Mitos Operasi Katarak

Selanjutnya, dr. Atina menambahkan, yang  juga perlu diwaspadai yaitu nyeri pada mata. Jadi, floaters diikuti nyeri.

Kita juga perlu segera periksa ke dokter mata ketika keluhan ini terjadi dengan melihat kilatan cahaya atau photopsia. “Nah, floaters yang diikuti photopsia kerap kali itu adalah kondisi patologis atau suatu kondisi sakit pada vitreous maupun retinanya,” terang dr. Atina.

Di samping hal-hal tersebut, kita perlu waspada kalau keluhan ini dibarengi dengan penglihatan kabur atau menghilangnya penglihatan tepi.

Soal penglihatan kabur, dr. Atina mengatakan bahwa kalau kondisi keluhan ini normal, ia tidak akan kabur. Tapi, kalau floaters diikuti sakit tertentu, dia bisa diikuti dengan keluhan kabur.

Mengenai menghilangnya penglihatan tepi, dr. Atina menjelaskan bahwa kita harus selalu aware bahwa kita memiliki penglihatan sentral. “Kalau kita melihat lurus ke depan itu penglihatan sentral. Saat kita melihat lurus dan masih bisa melihat area samping, itu adalah penglihatan tepi. Nah, pada kondisi keluhan ini yang diikuti oleh menghilangnya penglihatan tepi, kita harus cepat-cepat ke dokter mata untuk pengecekan saraf mata,” demikian saran dr. Atina .

Baca juga: Waspadai 4 Macam Potensi Penyakit Mata Penderita Diabetes

Pengobatan floaters

Bagaimana terapi untuk floaters? Pada kondisi normal, menurut dr. Atina, floaters yang sifatnya fisiologis tidak perlu dilakukan apa-apa.

“Pasien cukup beradaptasi dengan kondisi tersebut. Tetapi, kalau floaters yang disebabkan oleh kondisi tertentu, kita terapi tergantung penyebabnya. Mulai dari obat obatan dulu. Dia respons atau tidak. Apabila floaters tetap konsisten, kita bisa mencoba laser atau yang terakhir adalah operasi,” beber dr. Atina.

Bila mengalami floaters

Ketika Anda mengalami floaters, untuk memastikan apakah anda perlu menjalani terapi atau cukup beradaptasi saja, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis mata. Hindari melakukan diagnosa sendiri.

Baca juga: Perlukah Menggunakan Softlens?
Bagi Anda yang ingin melakukan konsultasi dokter mata untuk mengetahui lebih jauh mengenai berbagai gangguan mata seperti katarak atau juga ingin mengetahui seputar operasi katarak serta lasik, tak perlu ragu untuk menghubungi Klinik Mata KMU terdekat di kota Anda.

Klinik Mata KMU

Dan khusus untuk Anda yang ingin mengetahui ihwal pemeriksaan mata dengan memanfaatkan fasilitas VIP, silahkan simak informasinya pada klip video di bawah ini.