Distrikiasis: Gejala, Penyebab, Pengobatan Cover

Distrikiasis: Gejala, Penyebab Hingga Pengobatan

Distrikiasis, juga dikenal sebagai kondisi medis langka, telah menjadi fokus perhatian di dunia kesehatan akhir-akhir ini. Dalam artikel ini, admin KMU akan membahas lebih lanjut berbagai aspek terkait distrikiasis, termasuk gejala yang muncul, penyebab yang mendasarinya, serta berbagai metode pengobatan yang tersedia. 

Distrikiasis merupakan suatu kondisi di mana posisi bulu mata tumbuh tidak segaris lurus (ada 2 baris bulu mata), menyebabkan ketidaknyamanan dan potensi kerusakan pada mata itu sendiri. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang distrikiasis, kita dapat memberikan pengobatan yang tepat dan membantu para penderita mengatasi keluhan yang dihadapi. Yuk langsung saja simak penjelasan dari narasumber pada #EyeTalk kali ini yaitu dr. Bobby Krisna Putra, Sp.M. (Dokter Spesialis Mata).

Apa Itu Distrikiasis?

Pengertian Distrikiasis

Pengertian Distrikiasis

Distrikiasis adalah kelainan pertumbuhan bulu mata yang menonjolkan barisan bulu mata tambahan dari orifisium kelenjar meibom. Meskipun distrikiasis kongenital jarang terjadi, namun merupakan bentuk distrikiasis yang paling serius. Pada kondisi ini, terdapat gangguan pada proses embriologi yang mengarah pada perbedaan dalam diferensiasi unit pilosebaseus. Sebagai gantinya, unit tersebut berkembang menjadi folikel rambut daripada kelenjar meibom yang seharusnya. 

Hal ini menyebabkan tumbuhnya barisan bulu mata tambahan yang mengarah ke dalam mata, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan kerusakan pada permukaan mata. Di sisi lain, distrikiasis didapat berkembang setelah kelahiran dan sering kali disebabkan oleh kondisi peradangan, infeksi, atau trauma pada kelopak mata.

Baca juga:
Trikiasis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Katarak
Operasi Katarak

Penyebab Distrikiasis

Distrikiasis memiliki berbagai penyebab yang berkontribusi terhadap kelainan ini. Salah satu penyebab utama adalah metaplasia kelenjar meibom. Metaplasia ini dapat terjadi sebagai respons terhadap berbagai kondisi yang mempengaruhi kelopak mata dan struktur sekitarnya. 

Trauma kimia, seperti paparan zat kimia yang keras atau iritan, dapat memicu perubahan patologis pada kelenjar meibom, yang kemudian menyebabkan pertumbuhan bulu mata tambahan yang salah arah.

Beberapa kondisi medis juga diketahui dapat menyebabkan distrikiasis. Salah satunya adalah sindrom Steven Johnson, sebuah kondisi langka yang berkaitan dengan reaksi alergi obat atau infeksi yang serius. Ketika terjadi sindrom Steven Johnson, kelenjar meibom dapat mengalami perubahan struktural yang mengarah pada pertumbuhan bulu mata yang tidak wajar.

Ocular cicatrical pemphigoid, suatu penyakit autoimun yang mengenai jaringan konjungtiva dan kelopak mata, juga dapat menjadi penyebab distrikiasis. Kondisi ini menyebabkan peradangan dan sikatriks pada kelopak mata, yang mengganggu pertumbuhan normal bulu mata dan dapat mengakibatkan distrikiasis.

Selain itu, blefaritis kronis, yaitu peradangan kronis pada kelopak mata, juga dikaitkan dengan distrikiasis. Peradangan yang terus-menerus dapat mempengaruhi kelenjar meibom dan menyebabkan perubahan dalam pertumbuhan bulu mata.

Pemahaman tentang berbagai penyebab distrikiasis yang didapat sangat penting dalam mendiagnosis dan mengobati kondisi ini dengan tepat. Dengan mengidentifikasi penyebab yang mendasari, dapat dikembangkan pendekatan penanganan dan pengobatan yang sesuai untuk mengurangi gejala dan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh distrikiasis.

Baca juga:
Trachoma: Gejala, Penyebab, Serta Pengobatannya
Operasi Katarak Gratis
LASIK

Gejala Distrikiasis

Gejala Distrikiasis

Gejala yang muncul pada distrikiasis dapat bervariasi mulai dari iritasi ringan hingga masalah serius seperti keratitis dan sikatrik kornea. Beberapa tanda dan gejala yang umum terkait dengan distrikiasis meliputi:

  1. Memiliki baris tambahan bulu mata yang terlihat
    Salah satu tanda utama distrikiasis adalah adanya baris tambahan bulu mata yang tumbuh ke arah dalam mata. Bulu mata ini mungkin terlihat tidak biasa, lebih pendek atau tidak sejajar dengan bulu mata yang normal.
  1. Mata merah atau iritasi
    Seiring dengan pertumbuhan bulu mata yang salah arah, mata dapat mengalami kemerahan dan terjadi iritasi. Ini dapat disebabkan oleh gesekan konstan antara bulu mata tambahan dan permukaan mata.
  1. Sensasi mengganjal atau ada sesuatu di mata
    Penderita distrikiasis sering merasakan sensasi mengganjal atau merasa ada benda asing di mata. Hal ini disebabkan oleh bulu mata yang menekan atau mengiritasi permukaan mata.
  1. Mata berair
    Adanya distrikiasis dapat merangsang produksi air mata yang berlebihan sebagai respons terhadap iritasi. Akibatnya, mata bisa terlihat berair secara berlebihan.
  1. Nyeri pada mata
    Ketika bulu mata tambahan menggesek atau menggores permukaan mata, hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada mata.
  1. Goresan atau bekas luka pada kornea
    Jika distrikiasis tidak terdiagnosis atau tidak diobati dengan tepat, bulu mata yang tumbuh ke arah dalam mata dapat menyebabkan goresan atau bekas luka pada kornea. Hal ini dapat berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti keratitis, peradangan pada kornea yang dapat mempengaruhi penglihatan.

Penting untuk memperhatikan tanda dan gejala distrikiasis yang muncul pada diri sendiri atau orang lain. Jika Anda merasakan tanda atau gejala distrikiasis, segera lakukan konsultasi dokter mata atau periksakan mata Anda ke Rumah Sakit atau Klinik Mata terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat guna mencegah kemungkinan komplikasi serius.

Pengobatan Distrikiasis

Apabila Anda menderita distrikiasis, Anda sebaiknya segera melaksanakan konsultasi dokter mata. Dokter akan menilai seberapa berat gangguan yang ditimbulkan karena extra row tersebut, kemudian memberikan terapi yang tepat untuk Anda. 

Terapi distrikiasis bisa berupa obat tetes untuk melembabkan mata, ataupun kontak lensa yang lembut untuk melindungi mata. Penatalaksanaan distrikiasis meliputi penghancuran folikel rambut yang menyebabkan pertumbuhan bulu mata tambahan, seperti cryotherapy, electrolysis, atau laser thermal ablation. Selain itu, operasi juga menjadi pilihan untuk penanganan yang lebih lanjut.

Baca juga:
Keratitis: Gejala, Jenis, Penyebab, Cara Mengobati
Hati-Hati, Obat Mata Ini Harus Digunakan Sesuai Resep Dokter Mata
Mata Merah: Cara Pengobatan Sesuai Penyebabnya

Jaga kesehatan mata Anda dengan baik! Jika Anda mengalami gejala atau tanda-tanda distrikiasis seperti ketidaknyamanan, iritasi, atau merasakan sensasi menggosok di mata, sangat penting untuk segera memeriksakan diri Anda ke dokter spesialis mata

Dengan pemeriksaan yang tepat, dokter mata dapat menilai tingkat keparahan gangguan dan memberikan terapi yang sesuai. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis, karena perawatan yang tepat dapat membantu meringankan gejala dan menjaga kesehatan mata Anda dalam kondisi optimal. 

Jadilah proaktif dalam menjaga kesehatan mata Anda dan jangan tunda untuk memeriksakan diri jika Anda merasa adanya indikasi distrikiasis. Ingatlah, kesehatan mata adalah aset berharga yang perlu kita jaga dengan baik!

Tonton juga video edukasi kesehatan mata disini!