Obat Mata

Hati-Hati, Obat Mata Ini Harus Digunakan Sesuai Resep Dokter Mata

Gangguan kesehatan pada mata bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, dan kadang-kadang membutuhkan pengobatan dengan obat-obatan tertentu. Namun, tidak semua obat mata dapat digunakan tanpa rekomendasi dokter mata

Beberapa obat mata justru dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata jika digunakan secara tidak benar. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menggunakan obat mata sesuai dengan resep dari dokter mata yang memeriksa kondisi mata Anda. Dalam artikel ini, kita akan membahas obat mata yang harus digunakan dengan hati-hati dan hanya atas rekomendasi dokter mata. Kuy langsung saja simak penjelasan lengkap bijak dalam menggunakan obat mata dari dr. Elly Rahmawati, Sp.M berikut ini.

Pengertian Obat Mata

Sediaan obat mata (optalmika) adalah tetes mata (oculoguttae), salep mata (oculenta), pencuci mata (colyria) dan beberapa bentuk pemakaian yang khusus (lamella, penyemprot mata) serta bentuk depo yang dapat digunakan untuk mata utuh atau terluka. Obat mata digunakan sebagai obat dengan efek lokal. Sediaan farmasi untuk obat mata dapat berupa salep dan larutan, keduanya merupakan sediaan farmasi dengan sterilitas yang harus terjamin.

Obat tetes mata adalah sediaan steril atau suspensi yang digunakan pada mata dengan cara meneteskannya pada selaput lendir mata. Tujuan dari penggunaan obat tetes mata ini yaitu untuk memberikan efek lokal pada pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. Dengan cara diteteskan pada konjungtiva mata dengan memperhatikan stabilitasnya.

Baca juga:
Pupil Mata : Struktur, Fungsi, Kelainan, Dan Pengobatan
Penyakit Pada Lensa Mata Beserta Pengobatannya
Operasi Katarak

Jenis Obat Mata

Jenis Dose Obat Mata
Jenis Obat Mata

Ada berbagai jenis obat mata yang tersedia di pasaran, dari obat tetes mata hingga salep mata, masing-masing dengan kegunaannya sendiri. Namun, sebelum menggunakan obat mata, sangat penting untuk memahami jenis-jenis obat mata yang tersedia dan cara kerjanya, agar Anda dapat memilih jenis obat mata yang tepat untuk kondisi mata Anda dan menggunakannya dengan benar. Jenis tetes mata umumnya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Mini Dose dan Large Dose.

1. Mini Dose

Mini Dose adalah obat dengan kandungan dosis yang kecil-kecil. Obat ini biasanya memiliki model rentengan, berisikan 5 Minidose. Dengan volume setiap 1 Mini Dose itu 1,6 ml.

2. Large Dose

Large Dose ini merupakan jenis tetes mata yang paling sering atau paling gampang didapatkan di toko-toko obat atau apotek. Model tetes mata Large Dose ini biasanya memiliki volume dengan kisaran antara 3-5 ml.

Kemudian untuk jenis obat tetes mata sendiri terbagi menjadi 6 jenis, yaitu:

  1. Anti Bakteri, berisikan antibiotik.
  2. Anti Jamur,  berisikan anti jamur.
  3. Anti Virus, berisikan anti virus.
  4. Anti Radang, berisikan kandungan obat golongan obat jenis steroid, mulai dari steroid yang efikasinya lemah sampai tinggi.
  5. Anti Glaukoma, pada dasarnya anti glaukoma ini jenisnya bermacam-macam, ada yang murni 1 botol berisikan 1 obat glaukoma, dan ada juga yang bentuknya kombinasi.
  6. Kombinasi Tetes Mata, bisa berisikan kombinasi Antibiotik dengan Anti radang ataupun beberapa Obat Glaukoma yang dicampur dalam 1 kemasan obat tetes mata.

Baca juga:
Penyakit Pada Iris Mata : Jenis, Gejala, Hingga Pengobatan
Bahaya Salah Menggunakan Obat Mata Merah
Lasik

Penggunaan Obat Tetes Mata

Menggunakan tetes mata merupakan salah satu cara yang paling umum dan efektif untuk mengobati berbagai gangguan mata, seperti mata kering, infeksi, mata merah, dan peradangan. Namun, penting untuk memahami cara yang benar untuk menggunakan tetes mata agar obat tersebut dapat bekerja dengan efektif dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Banyak orang yang tidak mengikuti instruksi dokter atau label kemasan obat ketika menggunakan tetes mata, yang dapat menyebabkan masalah seperti iritasi mata atau bahkan infeksi. Berikut cara menggunakan Tetes Mata yang baik dan benar:

  1. Cuci tangan hingga bersih.
  2. Buka tutup botol obat tetes mata dan pastikan kondisi ujung botol tidak rusak maupun berkerak.
  3. Tengadahkan kepala sehingga melihat ke atas, lalu tarik kelopak bawah mata dengan jari telunjuk.
  4. Teteskan obat dengan posisi tegak lurus tanpa menyentuh mata, bulu mata, atau kulit.
  5. Tutup mata selama 2-3 menit dengan kepala menunduk dan jangan menggosok mata, letakkan jari pada ujung mata yang dekat dengan hidung (bagian tear duct).
  6. Bersihkan obat yang tersisa di mata, lalu tutup kembali tutup botol obat tanpa memegang ujung botol dan cuci tangan hingga bersih.

Ada juga hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat tetes mata:

  1. Gunakan tetes mata untuk 1 orang.
  2. Jangan menggunakan kontak lens saat menetes mata (jika menggunakan kontak lens maka lepas terlebih dahulu 15 menit sebelum penetesan, dapat dipakai kembali 15 menit setelah penetesan obat).
  3. Jika Anda menggunakan tetes mata lebih dari satu macam tetes mata, beri jeda antar obat 5-7 menit sebelum menggunakan obat selanjutnya.
  4. Beberapa tetes mata menimbulkan sensasi rasa perih atau terbakar selama beberapa menit (jika keluhan tidak membaik segera konsultasi dokter mata).
  5. Waspada untuk penderita alergi.
  6. Tidak boleh memakai obat tetes mata tanpa sepengetahuan atau resep dokter.
  7. Tulis tanggal pembukaan segel kemasan untuk mengetahui tanggal pembuangan obat tetes mata.
  8. Hindarkan obat tetes mata dari jangkauan anak-anak.

Obat Mata Ini Harus Dengan Resep Dokter Mata

Beberapa obat mata memang hanya boleh digunakan dengan resep dokter mata. Hal ini dikarenakan obat tersebut mengandung bahan-bahan yang tidak boleh digunakan secara sembarangan dan harus diberikan dengan dosis yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Selain itu, dokter mata akan memastikan bahwa penggunaan obat mata tersebut tidak akan memperburuk kondisi mata pasien atau menimbulkan efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengonsumsi obat mata yang hanya dapat diberikan dengan resep dokter mata tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mata yang berkualitas dan berpengalaman. 

Dengan mengikuti anjuran ini, kita dapat memastikan kesehatan mata tetap terjaga dan penggunaan obat mata yang efektif dan aman. Pengaturan simbol warna obat diatur dalam Permenkes Nomor 917/MENKES/PER/X/1993 tentang Golongan Obat.

1. Obat Keras

Obat Mata
Obat Keras

Obat keras adalah obat-obatan yang hanya bisa dibeli menggunakan resep dokter, seperti Antibiotik, obat Hipertensi, jantung, kanker, dan obat-obatan yang harus dimasukkan melalui suntikan.

2. Obat Bebas Terbatas

Obat Mata
Obat Bebas Terbatas

Obat bebas terbatas memiliki tanda khusus lingkaran biru dengan garis hitam di tepinya. Selain tanda tersebut, obat ini dilengkapi dengan peringatan aturan pakai obat. Obat ini merupakan obat keras namun relatif aman untuk digunakan tanpa resep dokter.

3. Obat Bebas

Obat Mata
Obat Bebas

Obat jenis ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Obat bebas dapat dibeli dipasaran walaupun tanpa resep dokter.

4. Obat Narkotika

obat mata
Obat Narkotika

Obat jenis ini memiliki tanda lingkaran berwarna putih dengan tepian berwarna merah dan gambar serupa tanda tambah (+) di pusat lingkaran merah tersebut, melambangkan bahwa obat yang dikemas dalam wadah yang membawa simbol ini hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan resep dokter karena dapat menyebabkan ketergantungan. Oleh karena itu, penggunaannya harus diawasi dengan ketat untuk mencegah penyalahgunaan narkotika.

Baca juga:
Menggunakan Obat Mata Saat Puasa BATAL KAH?
Mengenal Berbagai Jenis Obat Tetes Mata Katarak Di Apotik

Bijaklah Dalam Menggunakan Obat Mata

Agar kesehatan mata tetap terjaga, kita perlu menggunakan obat mata secara bijak. Hal ini bisa dimulai dengan mengikuti petunjuk dokter atau yang tertera pada kemasan obat, serta tidak menggunakan obat mata milik orang lain. Pastikan untuk tidak menggandakan dosis atau menggunakan obat mata lebih sering dari yang direkomendasikan, serta menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah menggunakan obat mata.

Jika terdapat ketidaknyamanan atau gejala lain pada mata, jangan menggunakan obat mata tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dengan mengikuti tips tersebut, kita dapat menggunakan obat mata secara bijak dan meminimalkan risiko efek samping yang mungkin terjadi. Ketika Anda mendapatkan obat, ayo cerdas dengan menanyakan 5O:

  1. Obat ini apa nama dan kandungannya?
  2. Obat ini apa khasiatnya?
  3. Obat ini berapa dosisnya?
  4. Obat ini bagaimana cara menggunakannya?
  5. Obat ini apa efek sampingnya?

Walaupun tidak ada keluhan ataupun hanya ada gangguan sepele, dokter mata menyarankan agar melakukan pemeriksaan penglihatan minimal setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali. Dengan berkonsultasi dokter mata, kita dapat melakukan pemeriksaan mata dan menerima saran atau tindakan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata kita.

Selain itu, konsultasi dokter mata juga bermanfaat untuk menangani berbagai masalah kesehatan mata seperti rabun jauh, rabun dekat, katarak, glaukoma, dan masalah mata lainnya. Dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin, kita dapat mencegah masalah kesehatan mata yang lebih serius dan menjaga kesehatan mata yang optimal.

Tonton juga info dan tips kesehatan mata lainnya