bayi bisa melihat

Usia berapa Bayi Bisa Melihat? Inilah Tahapannya

Penglihatan bayi berbeda dengan penglihatan anak maupun orang dewasa. Saat baru lahir, bayi belum mampu melihat secara normal seperti anak maupun orang dewasa. Lantas, di usia berapa bayi bisa melihat? Seperti apa tahapannya?

Fase Bayi Bisa Melihat

Selama  tahun pertama kehidupannya, bayi harus mengalami sejumlah perubahan menuju penglihatan yang sempurna. Menurut American Optometric Association (AOA), perkembangan penglihatan bayi secara garis besar dapat dibagi dalam empat fase berikut ini.

Fase 1: Usia Kelahiran hingga 4 Bulan

Saat lahir, penglihatan bayi telah dipenuhi dengan semua jenis stimulasi visual. Meskipun mereka dapat melihat dengan saksama pada target yang sangat kontras, bayi belum mengembangkan kemampuan untuk dengan mudah membedakan antara dua target atau menggerakkan mata mereka di antara dua gambar. Fokus utama mereka adalah pada objek yang berjarak 20 hingga 25 inci dari wajah mereka atau jarak ke wajah orang tua.

penglihatan bayi saat lahir
Saat lahir, bayi belum memiliki penglihatan sempurna.

Dalam beberapa minggu setelah kelahiran, retina bayi mulai berkembang. Pupil mata bayi akan melebar. Bayi mulai dapat melihat rentang dan pola terang serta gelap. Bentuk-bentuk besar dan warna-warna cerah mungkin mulai menarik perhatian mereka. Selain itu, bayi juga dapat mulai fokus pada suatu objek yang berada tepat di depannya.

Lantas, selama bulan-bulan pertama kehidupan, mata bayi mulai bekerja sama dan penglihatannya meningkat dengan cepat. Koordinasi mata-tangan mulai berkembang saat bayi mulai melacak objek bergerak dengan matanya dan meraihnya. Pada usia delapan minggu, bayi mulai lebih mudah memfokuskan matanya pada wajah orang tua atau orang lain di dekatnya.

Adapun selama dua bulan pertama kehidupannya, mata bayi belum terkoordinasi dengan baik dan mungkin terlihat mengembara atau juling. Hal ini biasanya normal. Namun, jika mata tampak masuk atau keluar secara konstan, diperlukan evaluasi. Idealnya, bayi harus mulai mengikuti objek bergerak dengan mata mereka dan meraih benda-benda pada usia sekitar tiga bulan.

Fase 2: Usia 5 hingga 8 Bulan

Selama rentang usia ini, kontrol gerakan mata dan keterampilan koordinasi mata-tubuh terus meningkat. Persepsi kedalaman, yaitu kemampuan untuk menilai apakah objek lebih dekat atau lebih jauh dari objek lainnya, yang masih belum ada saat bayi lahir mulai muncul sekitar bulan kelima. Mata bayi mulai mampu bekerja sama untuk membentuk pandangan tiga dimensi dunia dan mulai melihat secara mendalam.

Di fase ini, meskipun penglihatan warna bayi tidak sesensitif penglihatan orang dewasa, secara umum diyakini bahwa bayi memiliki penglihatan warna yang baik mulai memasuki usia 5 bulan. Selain itu pada fase ini pula, sebagian besar bayi mulai merangkak pada usia sekitar 8 bulan, proses yang turut membantu mengembangkan koordinasi mata-tangan-kaki-tubuh lebih lanjut. 

Fase 3: Usia 9 hingga 12 Bulan

Pada usia sekitar 9 bulan, umumnya bayi mulai mampu berdiri. Pada usia 10 bulan, bayi seharusnya sudah dapat menggenggam benda dengan ibu jari dan telunjuk. Pada usia 12 bulan, sebagian besar bayi akan merangkak dan mencoba berjalan. Orang tua harus mendorong bayi merangkak daripada berjalan lebih awal untuk membantu anak mengembangkan koordinasi mata-tangan yang lebih baik. Di fase ini, bayi dapat menilai jarak dengan cukup baik dan melempar sesuatu dengan tepat.

Fase 4: Usia 1 hingga 2 Tahun

Pada usia 2 tahun, koordinasi mata-tangan dan persepsi kedalaman anak seharusnya sudah berkembang dengan baik. Anak-anak pada usia ini sangat tertarik untuk menjelajahi lingkungan mereka dan melihat serta mendengarkan. Mereka mengenali benda-benda dan gambar-gambar yang sudah dikenalnya di buku, misalnya, dan dapat mencoret-coretnya dengan krayon maupun pensil.

Baca juga:
Operasi Katarak
Cara Cegah Katarak dengan Konsumsi Vitamin B2
Alasan Mata Kuning, Ketahui Penyebabnya

Cek Mata Bayi Normal

Salah satu dokter mata KMU  dr. Irma Cholidah, Sp.M, menjelaskan bahwa mengecek atau memeriksa mata bayi apakah normal atau tidak sangat penting dilakukan. Untuk memastikan apakah bayi memiliki penglihatan normal, kita bisa melihatnya dengan respons yang diberikannya. 

“Biasanya bayi baru lahir, kalau kita senterin itu matanya, dia akan begini, menghindari. Jadi, itu benar, gitu,” jelasnya.

Diterangkan lebih lanjut oleh dr. Irma, kalau bayi sudah tiga bulan , maka untuk mengecek penglihatannya, bisa dikasih fiksasi objek-objek yang  berwarna cukup terang, tanpa menghasilkan bunyi atau suara.

pemeriksaan mata bayi
Memeriksakan mata bayi penting dilakukan.

“Biasanya, kalau normal, bayi itu akan mengikuti tuh arahan objek yang akan kita gerakkan.  Kalau dia seperti itu, ya berarti udah normal. Udah bagus. Gitu, coba objeknya kita pindahkan ke sebelah kanan, nah matanya dia akan bergerak ke kanan,” urainya.

Tapi, menurut dr. Irma, kalau misalnya, sudah tiga bulan, responnya  cuma dengan cahaya saja, berarti ada sesuatu yang harus diperiksa lebih jauh karena hal ini tidak normal. 

Baca juga:
Katarak
LASIK
Mata Kering setelah LASIK, Apakah Selamanya?

Pentingnya Menstimulasi Penglihatan agar Bayi Bisa Melihat Sempurna

Stimulasi menjadi bagian penting agar bayi memiliki penglihatan sempurna. Stimulasi dapat dilakukan selaras dengan fase-fase penglihatan bayi. Stimulasi penglihatan bayi dapat mencangkup sejumlah tindakan berikut ini.

  1. Stimulasi di Rentang Kelahiran hingga Usia 4 Bulan

Cukup terangi kamar bayi dengan lampu tidur atau cukup meredupkan lampu. Ini untuk mendorong bayi-bayi bisa melihat sekeliling di tempat tidurnya di malam hari atau saat tidur siang.

Fasilitasi penglihatan bayi dengan berbagai gambar dan objek, sehingga memungkinkan bayi bisa melihat berbagai bagian kamarnya dengan sering mengubah posisinya di tempat tidurnya.

Letakkan mainan bayi dalam jarak pandang dan jangkauan, sekitar 15 centimeter hingga 30 centimeter dari wajahnya, untuk mendorongnya melihat dan meraih mainan itu.

Ajari pula bayi untuk mengikuti sumber suara. Berjalanlah di sekitar ruangan sambil bersuara. Dengan berbicara kepada bayi, misalnya. Dengan demikian, bayi akan berusaha melihat ke sekelilingnya untuk memastikan sumber suara.

stimulasi penglihatan bayi
Bermain dapat menstimulasi daya penglihatan bayi.
Foto: funathomewithkids.com.

2. Stimulasi di Rentang antara 4 dan 8 Bulan

Pilih mainan dengan tekstur yang berbeda. Berikan bayi mainan dengan berbagai bentuk dan tekstur untuk dipegang dan dilihat.

Sediakan ruang untuk merangkak bebas. Dorong bayi untuk merangkak dan menjelajahi lingkungannya – selama itu aman dan tidak membahayakan dirinya. Ajak pula bayi bermain. Semisal, main cilukba. Hal ini bakal memperkuat kemampuan koordinasi mata dan tangannya. 

3. Stimulasi pada Usia 8 dan 12 Bulan

Biarkan bayi merangkak. Aktivitas merangkak sangat penting untuk perkembangan keterampilan koordinasi mata-tangan-kaki-tubuh bayi.

Belilah mainan susun. Bayi akan senang menumpuk balok, lego, cangkir, dan apa pun yang bisa mereka pegang, dan mungkin bakal menjerit kegirangan saat melihat mainan yang mereka susun runtuh berantakan. Mainan susun dapat membantu merangsang kemampuan koordinasi mata dan tangan bayi.

Selama waktu bermain, berikan bayi mainan dan benda-benda yang dapat dipegang dan dilihatnya. Contohnya buku, kartu berwarna, gambar, dan sebagainya.

4. Stimulasi pada Usia 1 hingga 2 Tahun

Doronglah bayi untuk berjalan. Pada tahap ini, penting baginya untuk berjalan-jalan dan menjelajahi lingkungannya, baik di dalam maupun di luar ruangan. Menjelajahi tempat-tempat baru dan melihat pemandangan baru akan merangsang kemampuan visualnya dan mendorong perkembangannya.

Fasilitasi bayi dengan lebih banyak mainan. Aktivitas bermain bakal turut membantu menstimulasi kemampuan visualnya sehingga kian sempurna.

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
Seperti Melihat Kilatan Cahaya, Inilah Pertanda Fotopsia
Apakah Mata Minus Bisa Sembuh? Yuk, Ketahui Caranya!

Memeriksakan Penglihatan Bayi ke Dokter Mata

Orangtua perlu memastikan penglihatan bayi berkembang selaras dengan fase perkembangan usia bayi. Untuk memastikan penglihatan bayi berkembang secara normal, konsultasi dokter mata dan pemeriksaan mata bayi secara rutin mesti dilakukan.

Penting untuk menemukan setiap masalah terkait penglihatan bayi sedini mungkin sehingga dapat diambil langkah-langkah solutif yang cepat dan tepat, sehingga bayi bisa melihat dengan sempurna.

Masalah penglihatan menjadi bagian krusial dari pertumbuhan dan perkembangan bayi. Perkembangan penglihatan bayi yang normal bakal menopang tumbuh kembang bayi secara normal pula dan sekaligus membantunya untuk belajar berbagai hal dengan baik.

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Sumber: dr. Irma Cholidah, Sp.M

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *