Retinopati Hipertensi

Retinopati Hipertensi: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

Halo, Sobat KMU! Retina adalah bagian yang sangat vital dalam fungsi mata kita, namun terkadang Retinopati bisa mengancam kesehatannya. Nah kali ini, mari kita bahas secara bersama-sama tentang satu jenis retinopati yang perlu kita waspadai, yaitu Retinopati Hipertensi. Apa sih gejala yang harus diwaspadai? Apa penyebabnya, dan bagaimana cara terbaik untuk mengobatinya? Yuk, kita telusuri bersama dalam artikel ini untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dan informatif!

Apa Itu Retinopati Hipertensi

Pengertian Retinopati Hipertensi

Retinopati Hipertensi adalah kondisi yang timbul akibat kerusakan pada Retina mata akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Ini adalah masalah serius yang perlu diperhatikan, terutama jika Anda telah lama mengalami tekanan darah tinggi.

Bagaimana hal ini terjadi? Nah, ketika tekanan darah tinggi terus-menerus mengganggu tubuh Anda, pembuluh darah di sekitar Retina bisa mengalami penebalan yang signifikan. Penebalan ini menghambat aliran darah yang normal ke retina, yang pada gilirannya dapat menyebabkan retina terlepas dari tempatnya. Hasilnya? Kemungkinan besar, kebutaan permanen.

Meskipun cenderung lebih umum terjadi pada orang di usia 40 tahun ke atas, jangan meremehkannya jika Anda berusia di bawah 40 tahun, tetapi tekanan darah Anda telah mencapai tingkat yang cukup tinggi, yaitu di atas 140 mmHg untuk tekanan sistolik dan di atas 90 mmHg untuk tekanan diastolik.

Baca juga:
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis

Penyebab Retinopati Hipertensi

Penyebab utama Retinopati Hipertensi adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi adalah kondisi yang terjadi ketika sejumlah darah dipompakan oleh jantung melebihi kemampuan yang dapat ditampung dinding arteri.

Hipertensi terjadi jika peningkatan tekanan darah sistolik seseorang lebih dari 140 mmHg dan diastoliknya lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran. Jarak waktu antar pengukuran minimal lima menit dengan kondisi cukup istirahat. Tekanan sistolik adalah tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan ketika jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.

Hipertensi yang berlangsung terus menerus dalam waktu tertentu menyebabkan pembuluh darah menebal sehingga terjadi penyempitan. Akibatnya, asupan darah berkurang dan membuat Retina tidak bekerja normal. Perlahan, Retina akan kehilangan kemampuannya dalam membentuk penglihatan. Jika tidak ada penanganan yang tepat, akan menyebabkan kebutaan.

Retina adalah lembaran transparan tipis di bagian belakang bola mata yang berfungsi menangkap bayangan benda. Jika Retina seseorang mengalami kerusakan, ia tidak bisa melihat dengan optimal. Bahkan bisa menderita kebutaan.

Agar dapat berfungsi dengan baik, Retina memerlukan pasokan darah dari pembuluh darah di sekitarnya. Pada penderita hipertensi yang pembuluh darahnya menebal, pasokan ini tidak terpenuhi. Sebab penebalan pembuluh darah membuat pembuluh tersebut menyempit dan menghambat asupan darah ke Retina.

Kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko retinopati hipertensi. Sebab kolesterol tinggi membuat pembuluh darah tersumbat.

Baca juga:
Retinopati Diabetik
Katarak
Lasik

Gejala Retinopati Hipertensi

Pada stadium awal, gejala retinopati jenis ini sering kali tidak terdeteksi. Namun sebagian pasien mengeluhkan sulit melihat karena buram, nyeri pada mata, dan sakit kepala.

Untuk memastikan, perlu penegakan diagnosa oleh dokter mata. Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tindakan fundoskopi. Dari pemeriksaan tersebut, bisa dipastikan dengan gejala retinopati hipertensi seperti arteri yang menyempit dan berliku, eksudasi, terdapat bintik kapas (cotton wool spots), edema makula, papiledema (pembengkakan saraf optik), dan perdarahan retina.

Cara Mengobati Retinopati Hipertensi

Mengurangi dan menjaga tekanan darah

Cara utama mengobati Retinopati Hipertensi adalah dengan mengurangi tekanan darah dan menjaganya pada level aman (120/80 mmHg). Ketika penyebab ini hilang, Retinopati jenis ini pun dapat teratasi.

Apabila tekanan darah di atas 120/80 mmHg dan terjadi pembengkakan saraf optik, pasien perlu mendapat perawatan di rumah sakit.

Untuk mengurangi tekanan darah agar aman dari retinopati jenis ini, langkah pertama adalah mengubah gaya hidup. Yakni memenuhi gaya hidup sehat dan menghindari stres.

Gaya hidup sehat bisa diperoleh antara lain dengan:

  • Olah raga secara teratur minimal sepekan sekali
  • Mengurangi konsumsi sodium dan garam
  • Memperbanyak makan buah dan sayur
  • Mengindari rokok dan alkohol
  • Istirahat yang cukup
  • Melola stres dengan baik

Mengurangi tekanan darah juga bisa dengan terapi obat. Misalnya dokter mata meresepkan obat diuretik untuk membuang kandungan garam berlebih dalam tubuh lewat urine. Ada juga obat-obatan untuk menghambat beta atau (beta-blocker) seperti atenolol, betaxolol, esmolol, metoprolol, dan biosprolol.

Selain itu ada pula obat angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor untuk menurunkan tekanan darah dengan cara melemaskan pembuluh darah guna mencegah penyempitan.

Baca juga:
Hipermetropi

Penyebab Mata Silinder Berasal dari Kebiasaan Ini

Cara Mencegah Retinopati Hipertensi

Mencegah lebih baik daripada mengobati juga berlaku untuk Retinopati jenis ini. Sebelum terserang gangguan Retina akibat tekanan darah tinggi ini, lebih baik mencegahnya sejak dini. Caranya dengan mencegah tekanan darah tinggi dan kolesterol. Yakni dengan menjaga pola hidup sehat.

Di antara langkah pola hidup sehat adalah:

  • Olahraga secara teratur
  • Makan makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Mengatur waktu makan agar teratur
  • Istirahat yang cukup
  • Hindari stres
  • Banyak minum air putih
  • Mengurangi konsumsi gula
  • Tidak merokok
  • Tetap memperhatikan dan menjaga Kebersihan lingkungan

Demikian pembahasan retinopati hipertensi mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengobati dan mencegahnya. Jika Anda mengalami gejala Retinopati Hipertensi seperti yang disebutkan diatas atau mengalami keluhan mata lain, kamu bisa melakukan konsultasi dokter mata agar mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga kita terhindar dari penyakit ini. Salam sehat.

Tonton juga video menarik lainnya seputar kesehatan mata disini!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *