Retinopati

4 Jenis Retinopati Beserta Gejala dan Cara Mengobatinya

Untuk sahabat KMU perlu waspada terhadap penyakit Retinopati atau dalam istilah lain disebut juga Retinopathy merupakan salah satu jenis penyakit pada mata khususnya pada bagian Retina mata. Penting untuk sahabat KMU atau pasien mata KMU tahu terkait gejala, penyebab, jenis serta penanganannya. 

Nah, pada kesempatan kali akan membahas mengenai gejala, penyebab, jenis serta penanganan penyakit Retinopathy. Jika sahabat KMU ingin tahu mengenai informasi yang lebih lengkap, maka simak penjelasan berikut ini!

Baca juga : 
Lasik
Operasi Katarak Gratis
Operasi Katarak

Retinopati

Apa Pengertian Retinopati 

Definisi secara umum dari penyakit ini adalah mengacu pada kerusakan pada Retina, lapisan jaringan sensitif cahaya di bagian belakang mata yang bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal saraf yang dikirim ke otak. Secara umum, kerusakan pada retina ini akibat kelainan pembuluh darah atau aliran darah yang abnormal.

Retina adalah komponen penting dalam sistem penglihatan manusia dan kerusakannya Tak hanya mengurangi kualitas hidup, namun pada tingkat yang kronis dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Apabila seseorang sampai mengalami kebutaan akan sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari. 

Selain Katarak, penyakit ini juga berbahaya, mengapa? Karena ia menyerang retina, bagian vital dari mata  yang berfungsi membentuk penglihatan. Yakni menangkap cahaya yang kemudian merangsang saraf dan dikirim ke otak sehingga bisa ‘melihat.’ Ketika Retina mengalami kerusakan, fungsinya tidak bisa bekerja dan penglihatan menjadi tidak sempurna bahkan sampai buta.

Retinopati

Apa Saja Jenisnya ?

Penyakit yang menyebab kerusakan pada Retina pada ini terbagi menjadi ke dalam beberapa jenis  penyebabnya, yakni Prematuritas, Diabetik, Hipertensi Dan Serosa Sentral. Berikut ini untuk penjelasan yang lebih lengkap mengenai jenis penyakit tersebut, antara lain : 

  • Retinopathy Prematuritas : Kerusakan Retina akibat kelainan pertumbuhan pembuluh darah pada bayi yang lahir prematur.Kelainan retina ini terjadi pada bayi yang lahir kurang dari 30 minggu dengan badan kurang dari 1.500 gram. Risiko penyakit ini meningkat jika bayi tidak langsung menangis saat lahir.Jika gangguan retina ini terlambat terdeteksi, ada risiko bayi mengalami kebutaan permanen.
  • Diabetic Retinopathy : Kerusakan Retina akibat hiperglikemia kronik pada penderita Diabetes Mellitus. Diabetes melitus mengakibatkan pembuluh darah di seluruh tubuh termasuk yang di dalam mata rapuh sehingga mudah mengalami kebocoran. Kebocoran pada pembuluh darah di mata mengakibatkan terjadinya komplikasi khususnya vitreous dan lapisan Retina.
  • Hypertensive Retinopathy : Penyakit pada Retina akibat hipertensi sistemik, risiko penyakit ini meningkat dengan semakin lamanya menderita tekanan darah tinggi. Ketika hipertensi terjadi secara terus menerus, pembuluh darah di sekitar retina akan menebal dan membuat aliran darah ke Retina tidak lancar. Semakin lama dan semakin parah, retina bisa terlepas dari posisinya hingga memicu kebutaan permanen. Umumnya, penyakit ini menimpa usia 40 tahun ke atas. Namun ia juga bisa terjadi pada usia sebelum 40 tahun jika memiliki tekanan darah tinggi di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.
  • Central Serous Retinopathy : Jenis keempat adalah Retinopati serosa sentral, yaitu merembesnya cairan dari belakang Retina sehingga menyebabkan penglihatan menjadi buram. Kemungkinan besar, pemicunya adalah faktor genetis atau keturunan. Penyakit Retina ini juga bisa mengakibatkan hilangnya penglihatan karena bagian sentral retina atau makula lepas.

Baca juga:
Vitamin Mata
Sering Kedutan? Waspada Pola Hidup Tak Sehat!
5 Jenis Pemeriksaan Mata Anak dan Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan

Apa Saja Gejalanya ?

Empat jenis kerusakan retina di atas memiliki gejala yang berbeda meskipun ada kemiripan. Pada kondisi gangguan yang makin parah atau memasuki stadium atas, gejala akan semakin terlihat jelas. Berikut ini 4 Gejala dari Retinopati : 

  • Gejala Diabetic Retinopathy : Gejala Jenis diabetik baru terasa jelas ketika sudah parah atau masuk ke stadium akhir, seperti penglihatan kabur, mengalami fotopsia (merasakan kilatan cahaya di mata), kehilangan penglihatan mendadak pada satu atau dua mata, terdapat bintik-bintik hitam pada visual, kesulitan membaca atau melihat benda yang detail.
  • Gejala Retinopathy Prematuritas : Jenis ini lebih sulit terlihat gejalanya. Sebab tidak ada gejala fisik, akan tetapi bila dokter mata atau oftalmologis berpengalaman bisa untuk mendeteksinya. Dokter mata pada umumnya menggunakan kamera khusus untuk retina bayi sehingga kelainan dapat terdeteksi.
  • Gejala Hypertensive Retinopathy : Jenis hipertensi juga sering kali tidak terdapat gejala yang jelas. Namun sebagian pasien mengeluhkan sulit melihat karena buram, keluhan rasa nyeri pada mata atau sakit kepala.
  • Gejala Central Serous Retinopathy : Gejala paling umum dari gangguan retina ini adalah penglihatan kabur secara tiba-tiba pada satu mata, namun terkadang terjadi pada dua mata sekaligus. Gejala lainnya adalah munculnya titik hitam di tengah penglihatan, ketajaman penglihatan berkurang, dan kesulitan membaca atau melihat benda yang detail.

Retinopati

Cara Mengobati Retinopati

Pada pengobatan Retinopati juga tergantung dari penyebabnya masing – masing. Berikut ini tahap pengobatannya, antara lain : 

  1. Pada penyebab Diabetes, cara mengobatinya fokus pada penyembuhan Diabetes pasien. Misalnya dengan mengontrol gula darah dan tekanan darah. Jika diperlukan, baru digunakan opsi berikutnya seperti terapi laser atau fotokoagulasi dan injeksi VEGF inhibitor pada mata. 
  2. Untuk Retinopati yang disebabkan oleh Hipertensi. Langkah yang paling utama adalah dengan mengurangi tekanan darah dan menjaganya pada level aman (120/80 mmHg). Jika tekanan darah di atas angka normal terutama jika ada pembengkakan saraf optik pasien perlu mendapat perawatan di rumah sakit.
  3. Untuk Penyebab Prematuritas adalah dengan pemeriksaan bayi secara intensif. Jika terdeteksi Retinopati, pemeriksaan dilakukan tiap 1-2 pekan mulai usia 8 minggu hingga 14 minggu. Selanjutnya, pemeriksaan bisa setiap 1-2 bulan. Jika belum sembuh, pada tahap berikutnya bisa dengan tindakan laser.
  4. Pada Retinopati serosa sentral bisa sembuh dengan sendirinya serta pada tahap tertentu, dokter akan menyarankan terapi kortikosteroid sekaligus untuk mencegah retinopati serosa sentral datang lagi.

Untuk sahabat KMU atau pasien mata KMU yang mengalami gangguan mata, seperti mata minus, mata silinder, mata Katarak atau Retinopati. Langkah awal yang dilakukan adalah konsultasi dokter mata dan melakukan tes mata KMU atau periksa mata KMU, ayo segera datangi RS & Klinik mata KMU terdekat di kota kamu!

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Saksikan juga video lain tentang kesehatan mata di bawah ini : 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *