Penyebab Mata Silinder

Penyebab Mata Silinder Berasal dari Kebiasaan Ini

Berdasarkan penjelasan dari dr. Chandra Denta, SpM, mata silinder termasuk ke dalam kelainan refraksi. Yakni cahaya yang masuk ke dalam mata tidak difokuskan dengan jelas. Sehingga penglihatan pun menjadi buram. Lalu apa sih penyebab mata silinder itu?

Sebelum itu, kita kenali dulu yuk macam-macam Kelainan Refraksi itu sendiri :

  • Miopia (rabun jauh) yakni kesulitan melihat jauh dengan jelas biasa disebut dengan mata minus. Karena cahaya masuk ke bola mata difokuskan di depan bola mata.
  • Hipermetropi (rabun dekat) yang sering dijumpai pada anak-anak. Hipermetropi atau rabun dekat merupakan kesulitan melihat dekat dengan jelas. Cahaya masuk ke dalam bola mata dibiaskan di belakang bola mata. 
  • Presbiopi atau rabun dekat usia lanjut. Dibutuhkan kaca mata baca untuk penderita Pesbiopi ini.
  • Asigmatism atau mata silinder. Hal ini karena permukaan kornea tidak rata, sehingga bayangan terbiaskan di berbagai macam titik.

Gangguan refraksi itu sendiri kejadiannya sangat banyak. Apalagi di zaman sekarang, dimana orang-orang tidak pernah lepas dari paparan layar gawai, laptop, hingga televisi. Bagaimana tidak? Semua aktivitas menuntut kita untuk berinteraksi dengan perangkat tersebut.

Bahkan WHO memperkirakan bahwa gangguan refraksi yang terjadi saat ini mengakibatkan 285 juta orang di seluruh dunia memiliki gangguan penglihatan lho! 

Gangguan refraksi menyumbang 42% penyebab dari gangguan penglihatan itu sendiri.

Adapun Astigmatisme itu sendiri 9,8%-nya terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dengan jumlah pengguna media sosial lebih dari 100 juta user per tahun 2023 ini. 

Penyebab Mata Silinder

Apa itu Astigmatisme/Mata Silinder? Yakni sinar masuk sejajar tidak dibiaskan pada suatu titik fokus disebabkan oleh karena lengkung kornea mata yang tidak merata. 

Sinar yang dibiaskan oleh kornea maupun lensa, namun hasil pembiasannya tidak menjadi satu titik. 

Penyebabnya bisa karena bawaan, bisa juga karena faktor eksternal yang memengaruhi bayangan yang dibiaskan jatuh tidak di satu titik saja. Di antara penyebabnya yakni:

  • Silinder internal : penyebabnya adalah di dalam bola mata seperti lensa, posisi lensanya miring, maupun bentuk lensa yang tidak elips atau tidak sempurna.
  • Silinder eksternal: lengkung kornea yang tidak simetris, ada bagian yang flat, atau lebih cembung.
  • Trauma pada kornea karena faktor eksternal. Misalnya saja terjadi benturan di sekitar mata, setelah melakukan operasi mata. 

Seperti Apa Sih Mata Silinder Itu?

Sebenarnya mata silinder maupun minus itu memiliki gejala yang mirip. Yakni bayangan yang didapatkan sama-sama kabur. Namun banyak orang tidak menyadari ketika ia mengalami gejala ini.

Oleh karena itu kita perlu tahu tanda dan gejala mata silinder itu sendiri agar teman-teman bisa segera melakukan konsultasi dengan dokter mata.

Berikut adalah Tanda dan Gejalanya:

  • Penglihatan buram, garis lurus tidak tampak lurus.
  • Nyeri kepala
  • Sering memicingkan mata untuk melihat benda agar lebih fokus
  • Ketidaknyamanan pada mata
  • Mata cepat lelah

Jika mengalami gejala-gejala seperti di atas, segera konsultasi dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter biasanya akan menanyakan keluhan pasien dan melakukan checking. Seberapa normal penglihatan kita? Seberapa jauh penglihatan yang bisa kita lakukan. Checking tersebut dengan menggunakan visus. 

Setelah itu menggunakan autorefraktometer untuk mengetahui apakah memang ada kelainan refraksi mata kita.

Baca Juga
lasik
Wajib Tahu! Inilah 3 Jenis Teknik Operasi Lasik

Penanganan Mata Silinder

Jika sudah mengalami gejala-gejala tersebut, maka segera lakukan penanganan:

  • Memeriksakan mata ke dokter mata. Jadi kita bisa tahu apakah ada kelainan mata atau memang ada gangguan refraksi?
  • Menggunakan kacamata
  • Menggunakan lensa kontak
  • Operasi lasik; adalah operasi yang dapat memanipulasi kornea agar penglihatan lebih bagus.

Hindari Kebiasaan Ini Untuk Mencegah Mata Silinder

Jika yang didapat adalah penyakit bawaan, kita mungkin tidak bisa mencegah itu. Namun untuk mencegahnya agar tidak bertambah parah dengan beberapa langkah sebagai berikut:

  • Hindari membaca dengan jarak yang terlalu dekat (minimal 30 centimeter dari obyek)
  • Membaca di tempat dengan tingkat pencahayaan yang cukup
  • Tidak membaca sambil tiduran
  • Hindari penggunaan komputer dengan jarak monitor ke mata terlalu dekat dan terlalu lama (jangan lebih dari 20 menit). Kalau pun harus melakukan kegiatan lebih dari 20 menit di depan layar, beri mata istirahat untuk mengurangi gangguan refraksi.

Membaca dengan jarak terlalu dekat, membaca di tempat yang pencahayaannya kurang, membaca sambil tiduran, dan penggunaan komputer yang terlalu lama dan jarak yang terlalu dekat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang harus dihindari untuk mencegah mata silinder. 

Jika terpaksa untuk memakai kacamata namun sobat KMU tidak ingin menggunakan kacamata, mata silinder bisa ditangani dengan lasik lho! Jadi, tidak mengganggu estetika serta manfaat yang diberikan untuk menangani mata silinder.

Yuk jaga kesehatan mata dengan rutin memeriksakan mata ke ahlinya. Rekomendasi tempat dokter mata terbaik bisa sobat KMU akses di website KMU.

Jaringan klinik mata KMU telah memberikan banyak kontribusi untuk kesehatan mata masyarakat Indonesia. Mulai dari operasi katarak gratis hingga operasi katarak premium, dan juga

Sumber dr. Chandra Denta, Sp.M

Baca juga info tentang kesehatan mata lainnya di sini ya: 

Mata Tegang Bikin Susah Tidur, Ini Tipsnya!

Sahabat KMU juga bisa menyaksikan video tentang kesehatan mata lainnya di sini: