Pemeriksaan mata bayi prematur cover

Pemeriksaan Mata Bayi Prematur, Butuh waktu berapa lama?

Pemeriksaan pada mata bayi prematur merupakan langkah penting dalam memantau dan menangani potensi masalah kesehatan pada tahap awal kehidupan mereka. Dalam proses perkembangan mata bayi prematur, terdapat risiko tinggi terhadap kelainan atau penyakit yang dapat mempengaruhi penglihatan mereka di kemudian hari. 

Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan mata secara rutin pada bayi prematur sangatlah penting. Namun, sejauh mana waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan ini? Yuk simak penjelasan dari dr. Fitria Romadiana, SpM(K) mengenai lamanya waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pemeriksaan mata pada bayi prematur, serta mengapa penting bagi dokter dan orang tua untuk melakukan pemeriksaan ini dengan cermat dan teliti.

Mengenal Retinopathy of Prematurity (ROP)

Pengertian

pengertian - mata bayi prematur

Retinopati of Prematurity (ROP) merupakan kondisi kelainan perkembangan pembuluh darah pada retina yang sering terjadi pada bayi yang dilahirkan prematur. Retina, bagian terdalam bola mata yang berperan dalam menangkap cahaya dan mengirimkannya ke otak, menjadi terkena dampaknya. ROP menjadi penyebab utama kebutaan pada anak yang dapat dicegah. Biasanya, kebutaan akibat ROP terjadi pada tahap lanjut (stadium 4-5) ketika terjadi pelepasan retina.

Retina pada janin mulai terbentuk dan berkembang sejak usia kehamilan mencapai 16 minggu. Pada saat bayi lahir dengan cukup bulan, yaitu di atas 38 minggu, retina dan pembuluh darah di sekitarnya sudah berkembang dan berfungsi dengan baik.

Namun, pada bayi yang lahir terlalu dini atau prematur, retina mata belum sepenuhnya berkembang dan belum berfungsi dengan baik, menyebabkan gangguan penglihatan. Hal ini disebut retinopati pada bayi prematur.

Baca juga:
Katarak
Operasi Katarak

Penyebab

Sebelumnya telah disebutkan bahwa ROP terjadi pada bayi yang dilahirkan prematur, di mana retina mereka belum sempurna saat masih dalam kandungan. Meskipun demikian, penyebab pasti terjadinya kondisi ini masih belum diketahui dengan pasti hingga saat ini.

Meski begitu, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan bayi prematur terkena ROP, antara lain:

  • Berat badan lahir yang rendah
  • Pertumbuhan janin yang terhambat
  • Hipoksemia, yaitu kekurangan oksigen dalam rahim
  • Infeksi dalam rahim

Pemeriksaan Mata Bayi Prematur

Pemeriksaan RoP - mata bayi prematur

Untuk bayi yang baru lahir, disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata guna mendeteksi dini adanya gangguan yang dapat mengganggu penglihatannya. Pemeriksaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan mata dilakukan dengan cara memaparkan cahaya atau menggunakan senter yang diarahkan ke mata bayi. Jika bayi bereaksi terhadap cahaya yang terang dengan merasa silau, kemungkinan mata bayi normal. Sebaliknya, jika bayi tidak merasa silau, kemungkinan terdapat gangguan pada mata.

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
LASIK

Pemeriksaan RoP

Bagi bayi prematur yang lahir sebelum minggu ke-3 atau 4, sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata yang dapat mendeteksi ROP (Retinopathy of Prematurity). Hal ini penting karena kelainan pada retina dapat menyebabkan kebutaan. Melalui pemeriksaan ini, ROP dapat terdeteksi sedini mungkin sehingga penanganannya dapat dilakukan dengan segera dan maksimal.

Pemeriksaan ROP biasanya saat bayi menginjak usia 2 minggu atau 1 bulan setelah kelahiran bayi prematur. Pemeriksaan ini relatif aman bagi bayi. Untuk mengurangi rasa nyeri saat pemeriksaan, dokter mata akan menggunakan obat tetes analgesik lokal yang bertujuan untuk melebarkan pupil mata. 

Hal ini diperlukan karena retina hanya dapat terlihat dengan jelas ketika pupil melebar, dan pemeriksaan dilakukan menggunakan alat ophthalmoscope direct langsung. Selain itu, pemeriksaan ini biasanya dilakukan dengan cepat guna mengurangi potensi bayi menjadi rewel.

Stadium Retinopathy of Prematurity

ROP sendiri terbagi menjadi 5 tahapan, mulai dari yang ringan hingga yang parah. Berikut ini penjelasannya:

  • Stadium 1
    Adanya garis batas(demarkasi) yang memisahkan area dengan pembuluh darah dan tanpa pembuluh darah pada retina. Bayi-bayi yang mengalami ROP stadium I secara umum dapat memperbaiki kondisinya secara alami seiring bertambahnya usia. ROP stadium I juga cenderung tidak menyebabkan gangguan penglihatan.
  • Stadium 2
    Tampak peninggian atau penebalan (ridge) yang memisahkan area dengan pembuluh darah dan tanpa pembuluh darah pada retina mata bayi.
  • Stadium 3
    Dalam ROP stadium III, terjadi proliferasi pembuluh darah yang abnormal di sekitar retina secara berlebihan, menyebabkan penutupan pada retina. Keadaan ini dapat menghambat kemampuan retina untuk menjalankan fungsi penglihatan.

    Pada beberapa kasus, bayi yang mengalami ROP stadium III dapat memperbaiki kondisinya tanpa perlunya pengobatan dan memperoleh penglihatan normal. Namun, apabila pertumbuhan pembuluh darah retina mata semakin besar dan meluas, tindakan pengobatan menjadi penting untuk mencegah robekan pada retina.
  • Stadium 4
    Terjadi pelepasan sebagian lapisan retina akibat pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal di sekitarnya, yang dapat menarik retina menjauh dari dinding bola mata. Bayi yang mengalami ROP stadium IV perlu segera mendapatkan perawatan untuk mencegah kebutaan.
  • Stadium 5
    ROP stadium V merupakan tingkat keparahan yang paling ekstrim di mana retina secara total terlepas dari bola mata. Kondisi ini memerlukan penanganan segera, karena dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang signifikan atau bahkan kebutaan permanen jika tidak diatasi dengan cepat.

Baca juga:
PENYAKIT RETINA : JENIS, DIAGNOSA, PENGOBATAN, HINGGA PENCEGAHANNYA
Ablasio Retina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Bayi Prematur Harus Periksa Mata Berapa Lama?

Pasien yang memiliki bayi prematur menghadapi risiko terjadinya ROP. Oleh karena itu, penting bagi bayi prematur untuk segera diperiksakan oleh dokter mata guna mendeteksi adanya ROP. Biasanya, tindak lanjut dilakukan setiap 2 minggu jika retina bayi belum matang. Namun, jika retina sudah matang, pemeriksaan dapat dilakukan setiap 1 bulan, hingga bayi mencapai usia sekitar 2 bulan. Setelah itu, evaluasi kembali dilakukan.

Seringkali, pasien dengan ROP juga mengalami miopia. Jadi, meskipun hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa retina bayi dalam kondisi aman, tetap diperlukan pemeriksaan setahun sekali untuk melihat apakah anak tersebut memerlukan kacamata atau tidak. Pemeriksaan ini menggunakan alat retinoscopy, dan jika hasilnya menunjukkan bahwa anak tersebut mengalami miopi atau hipermetropi, maka anak tersebut harus segera diberikan kacamata sejak dini

Pengobatan Retinopathy of Prematurity

Pengobatan RoP - mata bayi prematur

Ketika ROP yang mencapai tingkat keparahan yang tinggi, perlu dilakukan tindakan segera guna melindungi penglihatan pada mata bayi. Beberapa metode penanganan ROP meliputi:

  1. Terapi laser
    Terapi laser adalah metode umum yang digunakan untuk mengatasi ROP. Tujuannya adalah menghilangkan pembuluh darah yang abnormal pada retina agar retina tampak jernih dan terbebas dari pembuluh darah yang mengganggu.
  1. Krioterapi
    Pengobatan ini melibatkan pembekuan jaringan di sekitar retina untuk menghancurkan tepi retina dan menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal.
  1. Penggunaan obat
    Dalam beberapa kasus, dokter dapat memberikan obat yang disuntikkan langsung ke dalam bola mata bayi untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal pada retina. Pengobatan ini sering dilakukan bersamaan dengan terapi laser.
  1. Scleral Buckling
    Metode ini digunakan pada kasus ROP yang parah. Scleral buckling melibatkan penempatan pita fleksibel silikon di sekitar mata untuk mendorong retina yang telah terlepas agar melekat kembali ke dinding mata.
  1. Vitrektomi
    Pada ROP stadium V, vitrektomi adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengembalikan posisi retina ke dinding mata.

    Namun, pada ROP stadium I, stadium II, dan stadium III, ada kemungkinan pemulihan seiring dengan bertambahnya usia bayi. Meskipun demikian, kondisi ini masih perlu dipantau secara rutin oleh dokter mata.

Baca juga:
Keunggulan Klinik Mata Sebagai Solusi Kasus Kesehatan Mata
Myopia Center, Cegah Peningkatan Mata Minus Yang Drastis

Pemeriksaan secara berkala atau konsultasi dokter mata sangatlah penting agar, dokter dapat mendeteksi dan mengevaluasi kondisi mata bayi. Jika ROP tidak ditangani dengan tepat atau semakin parah, bayi dapat mengalami berbagai masalah mata di kemudian hari, seperti ablasio retina, strabismus, dan glaukoma.

Pemeriksaan awal atau skrining untuk mendeteksi ROP biasanya dilakukan pada bayi yang lahir prematur. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya ROP, dokter mata akan menentukan langkah penanganan yang sesuai sesuai tingkat keparahan dan kondisi bayi.

Retinopathy of prematurity tidak dapat didiagnosis secara visual. Satu-satunya cara untuk mendeteksi dan mendiagnosis ROP adalah melalui pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis mata. Dengan demikian, tindakan penanganan yang tepat dapat segera dilakukan. Oleh karena itu jangan ragu untuk memeriksakan mata bayi Anda ketika mengalami kelahiran yang prematur.

Sumber:
dr. Fitria Romadiana, SpM(K) 

Tonton juga video edukasi kesehatan mata berikut ini!