kedutan mata kanan atas

Mata Kedutan: Penyebab hingga Terapi Penyembuhan

Mata kedutan bukanlah hal yang aneh. Mungkin hampir semua orang pernah mengalaminya. Mengapa mata kita mengalami mata kedutan? Apa penyebabnya? Seberapa bahayakah jika mata sering mengalami kedutan? Dan bagaimana mencegah mata kedutan? 

Mata kedutan bukan fenomena baru, melainkan sudah dikenal sejak zaman baheula, sekitar abad ke 16 Masehi. Demikian dituturkan dr. Tania Maulani, Sp.M.

“Pada zaman itu, mata kedutan dianggap sebuah kecacatan. Orang yang mengalami mata kedutan akan diisolasi. Dimasukkan ke penjara,” kata dr. Tania.

Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mata Generasi Alpha

Ia menjelaskan bahwa baru pada abad ke-20 Masehi, ilmuwan mulai mengetahui bahwa mata kedutan ini bisa diterapi. Namun, katanya, diterapinya masih belum tepat saat itu, dengan diinjeksi — disuntik alkohol.

“Jadi, banyak yang mengalami kecacatan atau bahkan sampai meninggal,” jelasnya.

Pengertian mata kedutan

“Kalau kita berkedip normal itu, sekitar 15-20 kali per menit. Selama sepertiga detik,” tegas dr. Tania.

Lebih lanjut, dr. Tania memaparkan bahwa penderita mata kedutan atau blefarospasme ini cukup banyak, sekitar 50.000 kasus di Amerika, dengan 2.000 kasus baru setiap tahun. “Biasanya terjadi di usia 40-60 tahun, dengan angka wanita lebih banyak dibandingkan pria,”  kata dr. Tania.

obat mata gatal

 

Penyebab mata kedutan

Apa sih penyebab utama mata kedutan?  Menurut dr. Tania Maulani, Sp.M, ada sekurangnya dua penyebab mata kedutan, yakni yang esensial dan kedua, yang sekunder atau secondary .

“Esensial artinya tidak ada penyebab lainnya. Atau tidak diketahui. Paling sering biasanya karena riwayat keluarga. Kemudian yang secondary artinya disebabkan karena penyakit lain. Biasanya karena radang pada permukaan bola mata. Kemudian trauma pada saraf. Misalnya setelah mengalami cedera atau gegar otak kemudian ada kelainan saraf. Akhirnya, matanya sering berkedut. Atau juga karena sindrom tertentu. Macem-macem, bisa Bell’s Palsy, Parkinson, Taourette, multiple sclerosis atau Meigs syndrome,” urainya.

Baca juga: Mengenal Gangguan Kelopak Mata Dan Tujuan Operasi Kelopak Mata

Kelopak Mata

Ditilik dari mekanismenya, ada beberapa hal yang bisa membuat kita mengalami mata kedutan lebih sering. Salah satunya, menurut dr. Tania, adalah gangguan pada permukaan bola mata, khususnya pada reseptornya.

“Misalnya, sinar matahari, asap rokok, dry eye karena, misalnya, naik motor, atau lama menatap, membaca, mengaji, nonton televisi. Atau tidak sering berkedip. Kemudian ada peradangan entah itu di kelopak mata, ataupun di permukaan bola mata dapat berupa konjungtivitis, keratitis. Nah, itu akan meningkatkan frekuensi berkedip kita, kemudian ya infeksi,” paparnya.

Mata Kering

Lebih jauh, dr. Tania menerangkan bahwa jika pun bagian permukaan bola mata dalam kondisi normal, masih bisa terjadi kedutan atau mata yang berkedip lebih sering. Misalnya, kata dr. Tania, ada gangguan di sarafnya berupa distonia, trauma, kompresi atau iskemia, peradangan dan infeksi. “Sehingga akan memberikan rangsangan atau efek ke otot-otot di kelopak mata,” ungkap dr. Tania.

Pemeriksaan mata kedutan

“Anamnesa, ya kita harus mendengar dulu dari riwayatnya. Berapa lama, kalau misalnya baru terjadi tidak lebih dari satu atau dua minggu, itu mungkin biasanya karena radang atau mata kering. Kemudian, kita lihat ada pemeriksaan tajam penglihatan, kemudian pemeriksaan dengan lampu celah atau slitlamp, kita lihat permukaan bola matanya, melihat fungsi saraf dan pemeriksaan lainnya,” urai dr. Tania.

Baca juga: Bahaya Salah Menggunakan Obat Mata Merah

Terapi mata kedutan

Lantas, jika kita sering mengalami mata kedutan, apa dan bagaimana terapinya? Yang, pasti terapi tergantung dari penyebabnya. Menurut dr. Tania kalau memang penyebabnya ada di reseptornya atau sensor di permukaan bola mata, tentunya terapinya akan menyesuaikan. 

“Misalnya, karena sering bekerja di ruangan terbuka, maka disarankan untuk menggunakan sunglass dengan filter UV. Kemudian jika matanya kering, karena bekerja di ruangan ber-AC atau sering berpergian menggunakan sepeda motor tanpa pelindung, maka akan disarankan menggunakan pelindung mata atau menggunakan artificial tears. Gunanya untuk melembabkan permukaan bola mata. Sehingga kalau bola mata lebih lembab, tidak ada sensor bahwa sedang ada radang sehingga kedipannya bisa berkurang,” paparnya.

Baca juga: 4 Kasus Darurat Pada Mata, Harus Segera Ditangani

Selanjutnya, dr. Tania menambahkan bahwa kalau ada peradangan, maka akan diterapi sesuai lokasi radangnya. “Kalau, misalnya di kelopak mata ada bintitan akan diterapi. Konjungtivitis, keratitis akan diterapi sesuai penyebabnya.”

Nah, bagaimana kalau bagian permukaan bola mata sudah diterapi tapi kedutannya tidak berkurang? Ini, menurut dr. Tania, mungkin ada kelainan di serabut saraf. “Terapinya adalah obat-obatan sedative, antidepresan, dan yang paling sering saat ini adalah injeksi Botox atau Botulinium Toxin, kemudian operasi.”

Kapan periksakan mata kedutan ke dokter?

Pada intinya, mencegah mata kedutan tentu saja harus disesuaikan dengan penyebab-penyebab kedutan itu. Beberapa saran yang diberikan dr. Tania dalam upaya mencegah mata kedutan yaitu cukupi waktu istirahat, kurangi minuman berkafein, hentikan kebiasaan merokok, jaga kelembaban permukaan bola mata, gunakan artificial tears jika bekerja di ruangan ber-AC, dan batasi screen time (waktu menatap layar).

Baca juga: Mata Bengkak: Gejala, Penyebab, Obat, Dan Cara Mencegah

Terkait kapan kita harus periksa ke dokter mata, dr. Tania menerangkan bahwa kita perlu periksa ke dokter mata jika mata kedutan tidak hilang selama berminggu-minggu, kelopak mata menutup seluruhnya, mata merah atau bengkak, kedutan meluas ke area wajah, dan adanya gangguan penglihatan.

Nah, bagi Anda yang ingin melakukan konsultasi dokter mata untuk mengetahui lebih jauh mengenai mata kedutan atau juga ingin mengetahui seputar gangguan mata serta operasi mata lainnya seperti penyakit katarak maupun  operasi katarak serta lasik , Anda dapat menghubungi Klinik Mata KMU terdekat di kota Anda.