Apa Itu Keratoconus_ Penyebab, Pencegahan, dan 3 Opsi Pengobatannya

Apa Itu Keratoconus? Penyebab, Pencegahan, dan 3 Opsi Pengobatannya

Keratoconus adalah salah satu masalah mata yang perlu mendapatkan penanganan khusus. Berbeda dengan masalah mata lainnya seperti mata panda, Keratoconus adalah kondisi yang serius dan bisa mempengaruhi kualitas penglihatan.  Penyakit ini membuat Kornea mata menipis dan membentuk kerucut, yang bisa mengakibatkan penglihatan menjadi buram atau terdistorsi. Lalu bagaimana cara mencegahnya, dan apa saja opsi pengobatannya? Yuk, kita pelajari lebih lanjut mengenai penyebab, pencegahan, dan empat opsi pengobatannya dalam artikel ini!

Apa Itu Keratoconus?

Apa Itu Keratoconus_

Keratoconus adalah sebuah penyakit mata yang bersifat progresif dan mempengaruhi Kornea mata, yaitu lapisan jernih yang melapisi bagian depan mata. Pada mata yang sehat, Kornea berbentuk bulat sempurna yang membantu memfokuskan cahaya masuk ke dalam mata, sehingga kita dapat melihat dengan jelas. Namun, pada penderita Keratoconus, Kornea menjadi lebih tipis dan melengkung keluar, membentuk kerucut. Perubahan bentuk ini menyebabkan cahaya yang masuk tidak terfokus dengan baik, sehingga penglihatan menjadi buram atau terdistorsi.

Mirip dengan Katarak, Keratoconus dapat mempengaruhi satu atau kedua mata. Penyebab pasti dari penyakit ini belum sepenuhnya pasti, tetapi diyakini bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangannya. 

Pada tahap awal, penglihatan yang kabur atau tidak nyaman mungkin masih bisa diatasi dengan alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak. Namun, pada tahap yang lebih lanjut, diperlukan terapi lain seperti cross-linking kornea atau bahkan operasi penggantian kornea. Mengenali gejala dan mendapatkan penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas penglihatan Anda.

Penyebab Keratoconus

Penyebab pasti keluhan ini tidak diketahui, meskipun diyakini bahwa kecenderungan untuk mengembangkan penyakit ini ada saat lahir. Hal yang sudah diketahui munculnya Keratoconus ditandai hilangnya kolagen di Kornea. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa ketidakseimbangan antara produksi dan penghancuran jaringan Kornea oleh sel Kornea.

Baca juga :
Uveitis: Jenis, Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Ulkus Kornea: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
-Mata Minus

Faktor Risiko Keratoconus?

Faktor Risiko Keratoconus

Dikarenakan penyebab dari kondisi ini belum diketahui secara pasti, hal-hal berikut ini dapat meningkatkan risiko terkena Keratoconus:

1. Genetik

Pasien dengan riwayat keluarga Keratoconus atau dengan gangguan sistemik tertentu, seperti down syndrome, berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

2. Peradangan mata kronis

Peradangan dari alergi atau iritasi dapat berkontribusi pada penghancuran jaringan Kornea yang dapat mengakibatkan pengembangan Keratoconus.

 3. Menggosok mata

Menggosok mata dengan sembarangan dan kasar diketahui dapat memperparah hal Ini mungkin juga menjadi faktor risiko untuk perkembangan penyakit.

4. Usia

Keratoconus sering ditemukan pada masa remaja. 

Baca juga :
Glaukoma Kongenital: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Retinopati Hipertensi: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
-Operasi Katarak Gratis

Gejala Keratoconus

Gejala Keratoconus

Banyak pasien tidak menyadari bahwa mereka terkena gangguan penglihatan ini. Gejala paling awal adalah sedikit kaburnya penglihatan atau penglihatan yang perlahan semakin buruk. 

Adapun gejala lain dari Keratoconus, diantaranya:
a. Silau dan lingkaran cahaya di sekitar lampu
b. Kesulitan melihat di malam hari
c. Iritasi mata atau sakit kepala yang berhubungan dengan sakit mata
d. Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya terang
e. Tiba-tiba memburuk atau penglihatan kabur

Jika Anda mengalami gejala tersebut, baiknya anda segera ke klinik mata terdekat untuk pemeriksaan.

Bagaimana Keratoconus dapat dideteksi?

Selain riwayat medis lengkap dan pemeriksaan mata oleh dokter mata, perawatan mata profesional Anda dapat melakukan tes berikut untuk mendiagnosis:

  1. Topografi Kornea.
    Ini adalah cara paling akurat untuk mendiagnosis sedari dini dan mengikuti perkembangannya. Gambar terkomputerisasi diambil yang membuat peta kurva Kornea.
  2. Slit-Lamp Examination.
    Menggunakan cahaya dari slit-lamp untuk mengevaluasi bentuk Kornea.
  3. Pachymetry
    Tes ini digunakan untuk mengukur area tertipis dari Kornea.

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Pengobatan Keratoconus

Pengobatan Keratoconus memang cukup kompleks dan memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan Katarak, yang bisa diatasi dengan operasi penggantian lensa atau biasa disebut dengan operasi Katarak. Pengobatan Keratoconus sangat bergantung pada tingkat keparahan gejala dan seberapa cepat kerusakan kornea berkembang. Biasanya, tujuan pengobatan adalah untuk meningkatkan kemampuan penglihatan atau memperlambat kerusakan Kornea. Berikut adalah beberapa opsi pengobatan yang dapat dipertimbangkan:

1. Terapi Mata

Salah satu metode yang sering direkomendasikan oleh dokter adalah corneal collagen cross-linking atau ikatan silang kolagen Kornea. Terapi ini melibatkan penggunaan tetes mata yang mengandung riboflavin (vitamin B2) dan paparan sinar ultraviolet. Tidak seperti laser yang digunakan dalam operasi LASIK, terapi ini berfungsi untuk mengeraskan Kornea sehingga bentuknya tetap terjaga dan tidak mengalami deformasi lebih lanjut. Dengan demikian, risiko gangguan penglihatan progresif bisa dikurangi.

2. Pembaharuan Lensa

Untuk mengatasi perubahan bentuk Kornea, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan kacamata atau lensa kontak. Penting untuk selalu melakukan konsultasi dokter mata secara berkala, karena resep lensa mungkin perlu disesuaikan seiring perubahan kondisi mata. Pemantauan rutin sangat penting untuk memastikan lensa yang digunakan memberikan koreksi penglihatan yang optimal.

3. Operasi Kornea

Jika kerusakan Kornea sudah parah atau terdapat jaringan parut akibat penipisan Kornea yang ekstrem, operasi mungkin menjadi pilihan terbaik. Operasi Kornea terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:

  • Penetrating Keratoplasty
    Pada kasus penipisan Kornea yang sangat parah, dokter mungkin akan merekomendasikan transplantasi Kornea (keratoplasti). Prosedur ini melibatkan pengangkatan Kornea yang rusak dan menggantinya dengan kornea yang sehat dari pendonor.
  • Deep Anterior Lamellar Keratoplasty (DALK)
    Jenis operasi ini melibatkan pembedahan pada lapisan depan Kornea, namun menjaga lapisan dalam tetap utuh. Prosedur ini bertujuan untuk menambah ketebalan Kornea agar sesuai dengan yang dibutuhkan.

Itulah beberapa opsi pengobatan untuk keratoconus. Dokter mata akan menentukan perawatan yang paling sesuai berdasarkan kondisi spesifik Anda.

Pencegahan Keratoconus

Periksa mata rutin ke dokter spesialis mata, dengan konsultasi pada dokter mata, segala gangguan akan terdeteksi dan dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Bagi kalian yang mengalami gangguan mata akibat Keratoconus maupun yang lainnya, kalian bisa banget untuk melakukan periksa mata ke RS & Klinik Mata KMU. Disana kalian akan ditangani dengan dokter mata yang profesional guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. 

Disana juga bisa melakukan tes mata KMU maupun periksa mata KMU. Selain itu disana juga menyediakan layanan Operasi Katarak dan LASIK juga lho.

Namun sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan tersebut, pastikan kalian sudah melakukan konsultasi dokter mata terlebih dahulu ya sahabat KMU. Demikian pembahasan kita kali ini mengenai Keratoconus semoga bermanfaat, terima kasih!

Saksikan video mengenai mata dibawah ini agar tidak ketinggalan informasi seputar kesehatan mata lainnya

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *