softlens minus

Softlens Minus Bisa Digunakan untuk Waktu Berapa Lama?

Softlens minus dirancang untuk mengoreksi penglihatan para penderita mata minus. Dengan menggunakan softlens minus, penderita mata minus tak perlu lagi mengenakan kacamata. Meski demikian, dalam pemakaian softlens ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya yaitu terkait durasi atau masa pakainya.

Seberapa lama kira-kira softlens minus sebaiknya digunakan? Apa dampak menggunakan softlens minus melebihi masa pakai?

Softlens untuk Mata Minus

Mata minus merupakan salah satu bentuk kelainan refraksi yang lazim diidap banyak orang. Pengidap mata minus mengalami penglihatan kabur. Mereka tidak dapat melihat objek secara jelas. 

Baca juga: Hipopion pada Mata: Pengertian, Penyebab, dan Pencegahannya

Dalam banyak kasus, mata minus biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, dan terus bertambah minusnya hingga kemudian mulai stabil saat penderita mata minus memasuki usia dewasa awal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan mata minus sebagai masalah kesehatan global, yang jika tidak tertangani dengan benar dapat memicu kebutaan.

Agar pengidap mata minus mampu melihat dengan jelas, diperlukan alat bantu. Saat ini, selain kacamata, pengidap mata minus dapat pula menggunakan alat bantu berupa softlens mata minus.

Softlens untuk mata minus
Softlens bisa mengoreksi mata minus

Softlens minus bisa dibilang menjadi pilihan alternatif bagi penderita mata minus yang tidak ingin mengenakan kacamata.

Umumnya, softlens mata minus terbuat dari bahan bening yang lentur dan dapat ditembus oksigen, sehingga pas dengan permukaan bagian depan mata.

Softlens dapat memiliki fokus tunggal atau bisa juga memiliki lebih dari satu fokus (bifokal/multifokal). Softlens yang memiliki lebih dari satu fokus diyakini bukan hanya mengoreksi penglihatan yang kabur, tetapi juga dapat membantu memperlambat progresivitas mata minus.

Baca juga:
Katarak
Operasi Katarak

Durasi Pakau Softlens Minus

Dilihat dari durasi pemakaiannya, terdapat setidaknya dua tipe softlens minus: yang sekali pakai (disposable) dan yang dapat digunakan kembali (reusable).

Softlens minus sekali pakai dirancang untuk digunakan dalam jangka waktu tertentu dan kemudian dibuang. Adapun softlens yang digunakan kembali dapat digunakan dalam tempo waktu yang lebih lama, sebelum kemudian harus diganti.

Softlens sekali pakai ada yang bisa digunakan secara harian, mingguan, dan bulanan. Untuk yang harian, misalnya, setelah digunakan selama satu hari, maka bisa langsung dibuang. Begitu juga yang mingguan maupun yang bulanan.

Salah satu keuntungan menggunakan softlens minus sekali pakai yaitu lebih nyaman dan mudah digunakan, serta tidak perlu dibersihkan dan didesinfeksi. 

Sementara itu, untuk softlens minus yang reusable, karena terbuat dari bahan yang umumnya lebih tahan lama, dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Biasanya sih hingga satu tahun, sebelum akhirnya perlu diganti lantaran aus atau menurun daya efektivitasnya seiring lama waktu pemakaian.

Baca juga: Mata Kabur pada Penderita Diabetes: Peneyebab dan Cara Mengatasinya

Berbeda dengan softlens sekali pakai, softlens yang dapat digunakan kembali harus rutin dibersihkan dan didesinfeksi secara rutin guna mencegah berkembangbiaknya bakteri dan kontaminan lainnya.

Masa Kadaluarsa Softlens Minus

Softlens memiliki tanggal kadaluarsa alias expired date. Tanggal kadaluarsa itu dapat dilihat di bagian samping box atau kotak softlens yang kalian beli.

“Jadi, softlens itu ada masa pakai. Kalau, kita misalnya beli obat, obat itu expired-nya kapan, nah, softlens juga ada. Tergantung jenis softlens yang kita beli,” tutur dr. Irma Suryani, Sp.M, dokter mata dari Klinik Mata KMU.

Softlens biasanya disterilkan sebelum dimasukkan ke dalam kemasan blister kedap udara yang berisi larutan saline. Kemasan ini biasanya memiliki masa simpan 3-4 tahun sejak tanggal pembuatan, sepanjang segel tetap utuh.

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
LASIK

Pada prinsipnya, softlens sendiri tidak memiliki tanggal kadaluarsa. Yang kadaluwarsa adalah larutan saline-nya dan bahan aktif yang mungkin bisa mulai rusak setelah tanggal kadaluarsa. Selain itu, segel pada kemasan blister dapat pula merapuh seiring berjalannya waktu, sehingga memungkinkan masuknya udara atau bakteri.

“Itu harus diperhatikan. Kalau sudah masanya harus dibuang, ya harus dibuang. Tidak boleh dipakai lagi,” demikian dikatakan dr. Irma.

Dampak Menggunakan Softlens Melebihi Masa Pakai dan Kadaluarsa

Seperti disinggung di muka, softlens memiliki masa pakai dan kadaluarsa. Oleh sebab itu, sangat penting mengikuti aturan masa pakai dan tanggal kadaluarsa ini.

“Untuk pemakaian sehari-harinya, rata-rata pemakaian softlens yang aman itu sekitar per harinya 14-16 jam sehari dengan catatan sebelum tidur softlens wajib dilepas. Jadi, tidak boleh dibiarkan softlens dipakai saat tidur. Karena risikonya tinggi.

Lama penggunaan softlens
Masa penggunaan softlens perlu diperhatikan

Menurut dr. Irma, softlens sendiri bisa memicu mata kering. “Jadi, kalau ada kondisi dry eye, pemakaiannya bisa lebih singkat. Sekitar kurang dari 8 jam per hari. Dan kalau terjadi kondisi khusus seperti iritasi atau kemerahan meskipun belum 8 jam atau 14 jam, itu harus segera dilepas,” dr. Irma mengingatkan.

Baca juga: Membaca Sambil Tiduran Sebabkan Mata Minus?

Sejauh ini, kebersihan softlens yang tidak terjaga dan penggunaannya yang melebihi jadwal yang direkomendasikan menjadi penyebab paling umum dari infeksi mata terkait softlens minus, dengan gejala-gejala antara lain sebagai berikut.

  • Kehilangan penglihatan (parsial maupun total)
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Munculnya jaringan parut
  • Peradangan
  • Mata merah
  • Perasaan tidak nyaman pada mata

Baca juga: Mengenal Kanker Mata Melanoma

Sahabat, jika kalian mengalami gejala-gejala tersebut, jangan menunggu terlalu lama untuk segera lakukan konsultasi dokter mata dan pemeriksaan mata ke layanan kesehatan mata. Kalian bisa datang ke Klinik Mata KMU terdekat di kota kalian.

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Untuk update informasi dan edukasi kesehatan mata, silakan simak dan ikuti kanal-kanal medsos kami.

Sumber: dr. Irma Suryani, Sp.M

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *