Putri Ariani Alami RoP

Putri Ariani Peraih Golden Buzzer America Got Talent Alami RoP, Kenali Penyebabnya

Belakangan ini, nama Putri Ariani menjadi perbincangan warganet dikarenakan penampilannya yang memukau dalam membawakan lagu “Loneliness” di America’s Got Talent hingga mendapatkan Golden Buzzer. Dibalik sorotan gemilangnya, perjalanan Putri yang tak mudah juga memiliki tantangan yang harus dihadapinya. 

Namun siapa sangka, dibalik kemampuan bernyanyinya yang luar biasa ini, Putri Ariani ternyata mengidap Retinopathy of Prematurity (RoP), Lantas apa itu RoP? Yuk langsung saja simak penjelasan berikut ini mengenai kisah RoP yang dialami Putri Ariani, penyebab hingga pengobatannya.

Kisah RoP Yang Dialami Putri Ariani

Kisah Putri Ariani

Putri Ariani, seorang gadis berusia 17 tahun, telah mencuri perhatian dan kebanggaan netizen. Aksi Putri Ariani menjadi viral di media sosial bukan hanya karena suara emasnya, tetapi juga karena reaksi Simon Cowell yang memberikan Putri Golden Buzzer. Simon Cowell, yang terkenal sebagai sosok yang tegas dan kritis dalam ajang pencarian bakat, memberikan penghargaan tersebut. Prestasi luar biasa ini memungkinkannya melangkah ke babak semifinal tanpa terpengaruh oleh kondisi yang dialaminya sejak lahir.

Putri Ariani, yang memiliki kekurangan penglihatan, mengungkapkan bahwa pada awalnya ia lahir dengan penglihatan normal. Namun, karena ia lahir prematur, beberapa organ tubuhnya belum sepenuhnya terbentuk, termasuk paru-parunya yang tidak sempurna dan ia bahkan mengalami kesulitan bernapas.

Menurut informasi yang diterima dari orang tuanya, Putri dapat melihat beberapa bulan setelah kelahirannya. Namun, kondisi penglihatannya menjadi permanen terganggu (tunanetra) akibat masalah yang terjadi pada retina matanya. diketahui bahwa Putri Ariani mengalami kondisi kelainan retina mata atau biasa disebut dengan retinopathy of prematurity (RoP). Upaya pun dilakukan dengan menjalani operasi mata dan perawatan di Singapura. Sayangnya, hal itu terlambat dilakukan dan kondisi mata Putri semakin memburuk.

Putri mengungkapkan bahwa mata kanannya telah dioperasi, namun hasilnya tidak berhasil. Meskipun usaha tersebut tidak membuahkan hasil, Putri menerima dengan ikhlas dan pasrah. Baginya, kondisi yang dialaminya adalah sesuatu yang normal.

Meski tidak memiliki penglihatan, Putri tidak merasa terbebani oleh kondisinya. Menurutnya, itu adalah keadaan yang biasa-biasa saja karena ia tidak memiliki kenangan visual. Putri tetap menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan optimisme.

Tidak mengherankan bahwa banyak pihak yang memberikan apresiasi kepada Putri Ariani. Salah satu bentuk apresiasi yang diterimanya adalah Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.

Sumber: intipseleb.com

Beasiswa untuk Putri Ariani dari Nadiem Makarim

Baca juga:
Katarak
Operasi Katarak

Yuk Kenali Apa Itu Retinopathy of Prematurity (RoP)

Pengertian RoP

Menurut penuturan dari dr. Alissa Devi Agustina, Sp.M., yang merupakan seorang dokter spesialis mata di Poli Mata RS. Sarila Husada Sragen, Retinopati of Prematurity (RoP) adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah pada retina, bagian dalam mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkannya ke otak, mengalami kelainan perkembangan. RoP sering terjadi pada bayi yang lahir prematur. Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan pada anak, tetapi bisa dicegah. Biasanya, kebutaan akibat RoP ini terjadi pada tahap lanjut (stadium 4-5) ketika retina mengalami pelepasan.

Tahapan RoP

Proses pembentukan dan perkembangan retina pada janin dimulai sejak usia kehamilan mencapai 16 minggu. Pada bayi yang lahir dengan cukup bulan (di atas 38 minggu), retina dan pembuluh darah di sekitarnya telah berkembang dengan baik dan berfungsi normal.

Namun, pada bayi yang lahir terlalu dini atau prematur, retina mata belum sepenuhnya berkembang dan belum berfungsi dengan baik, oleh karena itu hal inilah yang mengakibatkan gangguan penglihatan. Gangguan ini dikenal sebagai Retinopathy of Prematurity(RoP).

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
LASIK

Penyebab RoP

RoP terjadi pada bayi yang lahir prematur karena pada saat mereka masih dalam kandungan, retina mereka belum sepenuhnya berkembang. Meskipun mekanisme pasti yang menyebabkan kondisi ini masih belum diketahui dengan pasti hingga saat ini, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan bayi prematur mengalami RoP.

Berikut ini beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan bayi prematur terkena RoP, antara lain:

  • Berat badan lahir yang rendah: Bayi prematur dengan berat badan yang rendah cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan RoP. 
  • Pertumbuhan janin yang terhambat:  Jika janin tidak menerima nutrisi yang cukup dalam rahim, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan normal retina.
  • Hipoksemia: kondisi di mana janin mengalami kekurangan oksigen dalam rahim, juga menjadi faktor risiko potensial. Kekurangan oksigen dapat mengganggu proses perkembangan normal retina, menyebabkan terjadinya RoP. 
  • Infeksi dalam rahim: Infeksi ini dapat mempengaruhi perkembangan normal pembuluh darah pada retina, yang pada gilirannya dapat menyebabkan RoP.

Meskipun faktor-faktor ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya RoP pada bayi prematur, penting untuk diingat bahwa tidak semua bayi prematur akan mengalami kondisi ini. Setiap kasus RoP dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan progresinya, dan pemantauan medis yang tepat sangat penting untuk mendeteksi dan mengelola kondisi ini dengan sebaik-baiknya.

Pengobatan RoP

Pengobatan RoP

Ketika RoP mencapai tingkat keparahan yang tinggi, penanganan segera diperlukan untuk melindungi penglihatan pada mata bayi. Berikut adalah beberapa metode penanganan RoP:

  1. Terapi laser
    Terapi laser merupakan metode yang umum digunakan untuk mengatasi RoP. Tujuannya adalah menghilangkan pembuluh darah yang abnormal pada retina dengan menggunakan sinar laser. Hal ini bertujuan untuk menjaga kejernihan retina dan mencegah gangguan yang disebabkan oleh pembuluh darah yang tidak normal.
  1. Krioterapi
    Metode pengobatan ini melibatkan pembekuan jaringan di sekitar retina dengan menggunakan nitrogen cair. Dengan membekukan tepi retina, pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal dapat dihentikan.
  1. Penggunaan obat
    Dalam beberapa kasus, dokter mata dapat memberikan obat yang disuntikkan langsung ke dalam bola mata bayi untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal pada retina. Biasanya, pengobatan obat ini dilakukan bersamaan dengan terapi laser.
  1. Scleral Buckling
    Metode ini digunakan pada kasus RoP yang parah, terutama pada stadium IV. Scleral buckling melibatkan penempatan pita fleksibel silikon di sekitar mata untuk membantu mendorong retina yang telah terlepas agar melekat kembali ke dinding mata.
  1. Vitrektomi
    Pada stadium V RoP yang merupakan tahap paling parah, vitrektomi dapat dilakukan. Ini adalah prosedur bedah di mana sebagian dari gel vitreus yang keruh di dalam bola mata diangkat dan diganti dengan cairan steril. Tujuan dari vitrektomi adalah mengembalikan posisi retina yang telah terlepas ke dinding mata.

Baca juga:
5 Fakta & Mitos Kesehatan Mata: Mana Yang Sering Kamu Dengar?
Faktor yang Memicu Retinopati Diabetik dan Pencegahannya

Namun, pada stadium I, II, dan III RoP, ada kemungkinan pemulihan secara alami seiring dengan bertambahnya usia bayi. Meskipun demikian, kondisi ini tetap harus dipantau secara rutin oleh dokter mata guna memastikan perkembangan mata yang optimal.

Peran Penting Dokter Mata dalam Mencegah dan Mengobati RoP pada Bayi Prematur

Penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala atau melakukan konsultasi dokter mata guna mendeteksi dan mengevaluasi kondisi mata bayi. Jika RoP tidak ditangani dengan baik atau semakin parah, bayi dapat mengalami berbagai masalah mata di masa depan, termasuk ablasio retina, strabismus, dan glaukoma.

Biasanya, pemeriksaan awal atau skrining dilakukan pada bayi yang lahir prematur untuk mendeteksi kemungkinan adanya RoP. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya RoP, dokter mata akan menentukan langkah penanganan yang sesuai sesuai dengan tingkat keparahan dan kondisi bayi.

Baca juga:
Keunggulan Klinik Mata Sebagai Solusi Kasus Kesehatan Mata
Penyakit Retina : Jenis, Diagnosa, Pengobatan, Hingga Pencegahannya

Penting untuk dicatat bahwa RoP tidak dapat didiagnosis secara visual. Hanya melalui pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis mata, RoP dapat terdeteksi dan didiagnosis dengan akurat. Dengan melakukan pemeriksaan yang tepat, tindakan penanganan yang sesuai dapat segera dilakukan. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk ragu dalam memeriksakan mata bayi yang lahir prematur kepada dokter mata guna mendapatkan perawatan yang diperlukan.

Sumber:
dr. Alissa Devi Agustina, Sp.M

Tonton juga video edukasi kesehatan mata berikut ini!