operasi mata minus

Apakah Operasi Mata Minus (Lasik) Bisa Sembuh Permanen?

Bagi yang mengalami salah satu kelainan refraksi yaitu mata minus (miopia) pasti ingin sembuh secara total dan tidak ketergantungan dengan kaca mata. Karena ada beberapa aktivitas yang terganggu jika menggunakan kaca mata seperti olah raga, berkendara ketika hujan dan lain sebagainya, mereka membutuhkan Operasi Mata Minus untuk menyembuhkannya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, sekitar 40 persen dari populasi dunia (3,3 miliar orang) mata minus(miopia) pada 2030 mendatang. Bahkan, akan mencapai lebih dari setengah populasi dunia (4,8 miliar orang) pada 2050. 

Tahun 2020 sampai tahun 2021 terjadi pandemic covid-19 yang menyebabkan orang – orang beraktivitas di rumah lalu kebanyakan aktivitas di lakukan dengan menatap layar smartphone atau laptop mulai dari pekerjaan, pendidikan dan lain sebaginya hal ini menyembabkan mata menjadi lelah dan rawan terjadi kelainan refraksi mata minus (miopia) Seiring berkembanya teknologi di temukanlah salah satu jenis operasi mata minus yaitu lasik.

Baca juga : 

Katarak

Operasi Katarak 

Pengertian mata minus (miopia)

operasi mata minus (lasik)

Mata minus (miopia) adalah kelainan atau gangguan pada penglihatan yang menyebabkan objek dengan jarak pandang jauh menjadi terlihat kabur. Pada mata normal, lensa mata dan kornea membiaskan cahaya yang masuk sehingga bayangan objek difokuskan tepat di retina sedangkan mata yang mengalami kelainan rabun jauh (miopia) memiliki bentuk bola mata, lensa kontak, atau kornea yang terlalu lonjong, akibatnya, bayangan obyek yang jauh sulit dibiaskan tepat di retina, melainkan di depannya, dan membuat penglihatan tampak buram. Penderita rabun jauh atau Miopia, tidak mengalami masalah pada penglihatan jarak dekat. Satuan yang di gunakan untuk mengukur mata minus adalah dioptri (D). Tingkatan mata minus di bagi menajadi 3 yaitu : 

  • Mata minus rendah  (minus 0.5 D sampai dengan minus 3 D)
  • Mata minus sedang (minus 3 D sampai dengan 6 D)
  • Mata min minus berat  (minus diatas 6 D)

Berikut gejala awal mata minus sebagai berikut :

  1.  Pengelihatan kabur
  2.  Sering menyipitkan mata
  3.  Sulit fokus
  4.  Melihat lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya terang
  5. Kesulitan saat melihat sesuatu dari jarak jauh namun jelas saat melihat jarak dekat
  6. Sakit kepala
  7.  Sering mengucek mata

Baca juga : 

PERLUKAH MENGGUNAKAN SOFTLENS (KONTAK LENSA)? INI SISI BAIK DAN BURUKNYA

Operasi mata minus (Lasik) 

operasi mata minus (lasik)

Lasik sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, lasik atau Laser In Situ Keratomileusis prosedur laser untuk mengoreksi gangguan refraksi (mata minus/rabun jauh, silinder, rabun dekat) sehingga terbebas dari alat bantu penglihatan seperti kacamata dan contact lens. Bagi anda yang mengalami kelainan mata minus pasti ingin melakukan tindakan operasi lasik untuk mengembalikan pengelihatan seperti mata normal. Bagi anda yang ingin melakukan operasi lasik bahwa lasik memiliki 3 metode, oleh dokter mata jika memungkinkan untuk melakukan Tindakan lasik akan di sesuaikan dengan kondisi anda, berikut di antara Ketika metode tersebut:

  1. ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction) metode bedah refraktif yang lebih canggih dari PRK dan LASIK, hampir  tidak terasa sakit dengan pemulihan yang lebih cepat.
  2. Femto Lasik (Laser Assisted In-Situ Keratomielusis) metode bedah refraktif untuk mengatasi kelainan refraksi (rabun jauh/rabun dekat/silinder) dengan minim rasa sakit dan pemulihan cepat.
  3. PRK (Photorefractive Keratectomy) prosedur bedah refraktif yang masih tetap digunakan untuk pasien Lasik dengan kondisi mata tertentu.

Baca juga : 

3 CARA PENCEGAHAN COMPUTER VISION SYNDROME, GANGGUAN MATA ZAMAN NOW

Operasi mata minus (Lasik) hasilnya permanen

operasi mata minus (lasik)

Salah satu cara untuk mengatasi mata minus (miopia) yaitu dengan laser-assisted in situ keratomileusis atau LASIK. Metode ini akan membentuk ulang kornea mata, yaitu bagian yang paling depan dan berperan penting untuk melihat. Setelah di perbaiki, ketajaman penglihatan akan membaik karena cahaya yang masuk bisa jatuh tepat di titik fokus retina. Hasil operasi LASIK sifatnya permanen karena prosedur yang dilakukan adalah merekonstruksi kornea mata. Artinya, kornea penderita miopia akan dikikis dengan laser sesuai target koreksi minusnya. Mata akan kembali normal tanpa minus dan itu bertahan selama bertahun-tahun lamanya. 

Supaya hasilnya benar benar permanen ada beberapa syarat di antaranya : 

  1. Usia harus 18 tahun karena umumnya status refraksi sudah stabil. Ketika refraksi sudah stabil, kemungkinan terjadinya regresi (pertambahan atau penurunan plus atau minus) setelah LASIK sangat kecil. Jika usia di bawah 18 tahun maka masih mengalami pertumbuhan (berkembannya) bola mata menyebabkan mata minus masih bisa berubah-ubah. 
  2. Ketebalan kornea di atas 500 mikron. Selanjutnya, kelainan refraksi (refractive error) untuk miopia -1.00 hingga -12.00 D. Untuk astigmatisme kurang dari 6.00 D. Dan untuk hipermetropi kurang dari 6.00 D. Bagaimana jika refractive error-nya melebihi batas? maka tidak bisa sembuh secara sempurna dan optimal.
  3. pasien harus menghentikan pemakaian lensa kontak paling lambat 7 hari sebelumnya. Idealnya, 2 – 4 minggu sebelumnya. Sedangkan untuk pengguna Rigid Gas Permeable (RGP), ia harus menghentikan pemakaiannya paling tidak 2 minggu sebelum operasi LASIK

Pastikan kesehatan mata anda terjaga dan rutin untuk melakukan konsultasi dokter mata.

Saksikan juga video lain tentang kesehatan mata