computer vision syndrome pada anak

Bahaya Computer Vision Syndrome pada Anak, Perlu Diwaspadai 

Aktivitas menatap layar, mulai dari komputer desktop, laptop hingga ponsel pintar, telah menjadi bagian lekat kehidupan di era digital saat ini. Tak terkecuali dengan anak-anak kita. Nyaris saban hari, mereka melakukan aktivitas menatap layar. Buntutnya,  Computer Vision Syndrome pada anak menjadi bagian fenomena zaman now

Pertanyaannya adalah: apa yang perlu kita waspadai dari Computer Vision syndrome pada anak? Seberapa bahayakan Computer Vision Syndrome buat mereka?

Pengertian Computer Vision Syndrome

Menurut dr. Ruchyta Ranti, Sp.M, dokter mata dari Klinik Mata KMU, Computer Vision Syndrome [CVS], yang sering disebut dalam bahasa awam sebagai Eyes Strain, pada dasarnya adalah kelelahan pada mata.

Baca juga: Mata Minus, Kepingin Bebas dari Kacamata? Pilih LASIK saja!

“Computer Vision Syndrome merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh pemakaian komputer atau gadget yang berkepanjangan.  Jadi, gejala yang bisa dirasakan itu bermacam-macam,” kata dr. Ruchyta.

Ia menjelaskan bahwa kalau dulu komputer atau gadget itu hanya digunakan oleh orang-orang dewasa untuk bekerja, di  zaman sekarang ini komputer atau gadget  digunakan sehari-hari bahkan oleh  jutaan anak, baik untuk belajar maupun bermain.

“Jadi, di sini penggunaan layar komputer itu sudah rutin. Sudah biasa digunakan sehari-hari oleh seluruh lapisan masyarakat, baik untuk bekerja, belajar, dan bermain. Dan itu ndak bisa lepas dari keseharian kita,” jelasnya.

computer vision syndrome pada anak
Aktivitas menatap layar jadi bagian kehidupan anak sekarang. Foto: berkeleyeye.com.

Baca juga:
Berapa Durasi Screen Time yang Baik?
Penyebab dan Gejala Katarak

Akibat dan gejala Computer Vision Syndrome pada anak

Computer Vision Syndrome tentu saja dapat membawa implikasi bagi mata anak. Apa saja implikasinya?

Diterangkan dr. Ruchyta bahwa akibat yang timbul dari Computer Vision Syndrome salah satunya adalah ketidaknyamanan.

“Yang pertama adalah rasa tidak nyaman pada mata. Itu bisa misalnya berupa mata terasa perih. Kemudian capek, kayak sulit untuk buka mata. Nyeri pada mata, seperti itu,” sebutnya.

Selain itu, sambungnya, rasa lelah yang diikuti kemudian dengan penglihatan menjadi buram dan juga pusing.

“Bisa pusing itu, sampai mual muntah kalau derajat dari Computer Vision Syndrome-nya sudah berat,” tegasnya.

Adapun implikasi terakhir dari Computer Vision Syndrome ini, menurut dokter Ruchyta, yaitu Mata Kering.

“Mata Kering ini biasanya rasanya seperti ada benda asing pada mata atau rasa panas perih dan mengganjal,” ungkapnya.

konjungtifitis
Mata merah salah satu gejala Computer Vision Syndrome.

Baca juga: 

Berapa Durasi Screen Time yang Baik?
LASIK

Penyebab Computer Vision Syndrome pada anak

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab Computer Vision Syndrome pada anak.

Dripaparkan dr. Ruchyta bahwa selain dari penggunaan gadget atau komputer itu sendiri, faktor pertama yang turut berpengaruh sebagai penyebab Computer Vision Syndrome ini adalah durasi yang berkepanjangan.

“Seperti yang kita tahu, sekarang banyak bidang pekerjaan yang memang dituntut menggunakan komputer terus dari pagi sampai sore. Nah, itu juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya Computer Vision Syndrome,” kata dr. Ruchyta.

Baca juga: Lupa Hapus Make-up Mata Berisiko Blefaritis

Masalah pencahayaan, posisi tubuh, usia maupun sindrom lainnya juga bisa turut mempengaruhi. Demikian dikatakan dokter Ruchyta.

“Yang kedua, pencahayaan yang kurang. Jadi, ruangannya itu gelap, lampunya tidak kuat. Lalu, yang ketiga, posisi kerja yang tidak baik. Jadi misalnya, kalau kita bekerja dengan komputer terlalu dekat. Atau juga di usia 40 sudah memerlukan kacamata untuk melihat dekat, misalnya, atau sudah ada sindrom Mata Kering sebelumnya. Itu juga menyebabkan terjadinya gangguan Computer Vision Syndrome ini,” terangnya.

Ia juga menyinggung soal kebutuhan untuk menggunakan komputer melebihi kemampuan sebagai penyebab lain Computer Vision  Syndrome. “Jadi, misalnya, harus bekerja sampai malem sehingga lewat batas kemampuan masing-masing individu,” ungkapnya.

Soal penyebab Computer Vision Sndrome pada anak, dr. Ruchyta menyatakan bahwa ketiadaan kontrol juga bisa menjadi penyebabnya.

“Tidak ada kontrol dari pemakaian komputer ini biasanya terjadi pada anak-anak. Jadi, misalnya, kalau dia main atau nonton YouTube itu lupa waktu, misalnya, seperti itu, atau kombinasi dari kondisi-kondisi di atas tadi,” tuturnya.

Baca juga: Apa Saja Buah yang Baik Bagi Mata?

Pencegahan Computer Vision Syndrome pada anak

Dalam hal mencegah atau mengurangi gejala Computer Vision Syndrome, dr. Ruchyta memberi beberapa tips sebagai berikut.

1] Tangani permasalahan pada mata

Permasalahan yang terkait dengan mata sebaiknya ditangani terlebih dahulu. “Misalnya, kalau Mata Kering, ya pakailah pelembab mata sesuai anjuran dari dokter mata. Kalau, misalnya, ada Mata Minus atau Plus, Silinder, pakailah kacamata. Pemakaian kacamata bisa juga mengurangi timbulnya atau derajat keluhan dari Computer Vision Syndrome,” demikian dijelaskan dr. Ruchyta. 

2] Sesuaikan area kerja

Yang juga perlu diperhatikan adalah area kerja. “Jadi, misalnya, memang kita harus bekerja dengan komputer dalam jangka waktu yang lama, bagaimana posisi kita, mejanya, kemudian area kerja. Misalnya, nggak boleh terlalu gelap,” katanya. 

Dokter Ruchyta menyarankan pula agar usahakan ada jendela sehingga kita bisa beristirahat untuk melihat jauh.

Baca juga: Kenapa Mata Sakit saat Berkedip?

3] Mengatur posisi dan jarak dari layar 

Posisi dan jarak dari layar perangkat digital perlu jadi bahan perhatian. Posisi tubuh tidak boleh terlalu menunduk dan juga tidak boleh terlalu mendongak. Jarak terhadap layar juga mesti ideal. Artinya, tidak boleh terlalu dekat, atau terlalu jauh.

4. Perhatikan waktu istirahat

Saat menggunakan perangkat digital, jangan lupakan waktu istirahat. “Misalnya, kita harus bekerja dengan komputer dari pagi sampai sore. Nah, diselingi dengan hal-hal ringan lah. Misalnya, kita berdiri untuk meregangkan badan sebentar tiap 20 menit atau mungkin jalan ke pantri atau ambil minum, misalnya” dr. Ruchyta memberi contoh.

5] Menjaga visual hygiene

Menurut dokter  Ruchyta, visual hygiene ini memiliki formula 20-20-20. “Artinya, setiap 20 menit lihat laptop, misalnya, atau komputer, berhenti dulu. Kemudian, selama 20 detik, kita melihat sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter,” jabarnya.

mengistirahatkan mata
Mengistirahatkan mata untuk cegah Computer Vision Syndrome.

Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Operasi Katarak Gratis?

Sahabat, demikian paparan tentang Computer Vision Syndrome. Para orangtua yang memiliki anak, tentu saja, perlu memperhatikan masalah Computer Vision Syndrome pada anak ini. Tips dari dr. Ruchyta layak diperhatikan dan sekaligus dipraktikkan oleh para orangtua  untuk mencegah atau mengurangi Computer Vision Syndrome pada anak mereka.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Bagi Anda yang ingin melakukan konsultasi dokter mata terkait keluhan atau gangguan mata, dapat langsung datang ke Klinik KMU terdekat di kota Anda.

Begitu juga Anda yang ingin mendapatkan informasi seputar masalah operasi Katarak, jangan sungkan untuk menghubungi kami.

Simak dan ikuti kanal medsos kami untuk mendapatkan update terkini seputar informasi dan edukasi kesehatan mata berikut layanan pengobatan dari Klinik Mata KMU.

Sumber: dr. Ruchyta Ranti, Sp.M

Tonton video edukasi kesehatan mata lainnya : 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *