Buta Warna

Buta Warna: Gejala, Penyebab, Tes, Cara Mengobati

Hidup ini penuh warna. Dunia di sekeliling kita juga penuh warna. Namun, tidak semua orang bisa melihat dan membedakan warna. Nah, apa itu buta warna pada mata, apa saja gejala dan penyebab serta bagaimana cara mengobatinya?

Apa Itu Buta Warna

Buta warna adalah kondisi mata yang tidak mampu melihat warna secara normal. Jika sulit membedakan warna tertentu berarti buta warna parsial. Jika sulit membedakan seluruh warna berarti buta warna total.

Penyakit mata ini umumnya berlangsung sejak lahir dan berlangsung seumur hidup. Prevalensinya di Indonesia sebesar 0,7% dengan jumlah kaum pria lebih banyak yang mengalaminya dibandingkan kaum wanita.

Baca juga: Uveitis

Gejala Buta Warna

Pada dasarnya, gejala buta warna adalah kesulitan membedakan warna tertentu (parsial), atau bahkan seluruh warna (total). Pada praktiknya, gejala ini bisa berbentuk sebagai berikut:

  • Sulit membedakan warna yang berdekatan
  • Sulit membedakan buah yang mentah dengan yang matang
  • Sulit mengikuti pelajaran di sekolah terkait warna
  • Sulit membedakan warna baju dan jilbab
  • Sulit membedakan warna obat

Warna yang sulit dikenali tiap penderita bisa berbeda tergantung sel pigmen yang rusak atau tidak berfungsi.

Tipe Buta Warna

Secara umum ada tiga tipe yaitu merah-hijau, biru-kuning, dan total.

1. Buta Warna Merah-Hijau

Buta Warna Merah-Hijau

Seseorang yang menderita buta warna parsial merah-hijau umumnya akan mengalami gejala sebagai berikut:

  • Merah terlihat seperti abu-abu gelap
  • Merah terlihat seperti kuning kecokelatan, dan hijau terlihat seperti warna krem
  • Kuning dan hijau terlihat kemerahan
  • Oranye, merah, dan kuning terlihat seperti kehijauan

2. Buta Warna Biru-Kuning

Buta Warna Biru-Kuning

Seseorang yang menderita buta warna parsial biru-kuning umumnya akan mengalami gejala sebagai berikut:

  • Biru terlihat kehijauan
  • Kuning terlihat seperti abu-abu atau ungu terang
  • Sulit membedakan merah muda dengan kuning dan merah

3. Buta Warna Total

Penderita buta warna total lebih kesulitan lagi, bukan hanya melihat perbedaan warna merah-hijau dan kuning-biru, tetapi hampir semua warna. Sekitar 10% dari penderita jenis total hanya bisa melihat warna putih, abu-abu, dan hitam.

Baca juga:
Obat Mata Gatal
Mata Merah : Cara Pengobatan Sesuai Penyebabnya

Penyebab Buta Warna

Mata memiliki sel-sel saraf khusus untuk mendeteksi terang dan gelap serta mendeteksi tiga pigmen warna; merah, hijau, dan biru. Dari tiga pigmen itulah otak akan menentukan persepsi warna. Jika salah satunya rusak atau tidak berfungsi, terjadilah yang jenis parsial. Jika semuanya tidak berfungsi normal, terjadilah yang jenis total.

Secara umum, ada tiga penyebab terjadinya buta warna:

1. Diturunkan (faktor genetik)

Faktor Genetik Buta Warna

Pada sebagian besar kasus, penyebabnya adalah faktor genetik. Dari orang tua menurun ke anak. Tingkat keparahannya beragam mulai dari ringan, sedang, hingga berat.

2. Didapatkan (akibat penyakit atau lainnya)

Selain faktor genetik, ada pula faktor-faktor lain terutama penyakit tertentu yang menyebabkan seseorang terkena jenis buta ini, antara lain:

  • Penyakit tertentu yang bisa menurunkan kemampuan melihat warna. Misalnya diabetes, anemia sel sabit, degenerasi makula, glaukoma, alzheimer, multiple sclerosis, leukimia, parkinson. Kecanduan alkohol juga bisa menyebabkan kondisi ini.
  • Efek samping obat-obat tertentu. Misalnya digoxin, phenytoin, ethambutol, dan sildenafil.
  • Paparan zat kimia tertentu. Misalnya carbon disulfide dalam industri rayon atau styrene dalam industri plastik.
  • Cedera mata. Misalnya akibat kecelakaan atau benturan.

Baca juga :
LASIK
5 Fakta & Mitos Kesehatan Mata: Mana Yang Sering Kamu Dengar?

3. Penuaan (faktor usia)

Penyebab ketiga adalah faktor usia. Seiring usia bertambah semakin tua, kemampuan mata dalam menangkap warna akan menurun sehingga mengakibatkan kesulitan dalam membedakan warna. Kondisi ini akan semakin buruk jika menderita penyakit katarak.

Diagnosis Buta Warna

Untuk dapat melakukan diagnosis gangguan ini dan menentukan jenisnya, dokter mata akan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan berbagai metode, seperti tes Ishihara dan tes penyusunan warna.

1. Tes Ishihara

Tes Ishihara Buta Warna

Tes Ishihara merupakan tes yang paling sering digunakan untuk penegakan diagnosis ini. Dokter akan meminta pasien untuk mengenali angka atau huruf yang tertera secara samar pada gambar berupa titik-titik berwarna.

2. Tes Penyusunan Warna

Tes Penyusunan Buta Warna

Pemeriksaan lainnya adalah tes penyusunan warna. Pada pemeriksaan ini, pasien harus menyusun warna yang berbeda sesuai dengan gradasi tingkat kepekatan warna.

Baca juga:
Blefaritis
Operasi Trabekulektomi Untuk Penderita Glaukoma

Cara Mengobati Buta Warna

Hingga saat ini, belum ada metode pengobatan yang dapat mengembalikan kemampuan pasien untuk melihat warna secara sempurna. Namun, pasien dapat melatih diri untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Jika seorang anak mengalami gangguan ini, sangat penting bagi orang tua untuk mengenali gejalanya sejak dini agar dapat membantu anak beradaptasi dengan kondisi tersebut. Dengan demikian, anak dapat menjalani kegiatan belajar dan kesehariannya secara normal. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya antara lain:

  • Menggunakan cahaya yang terang untuk membantu memperjelas warna.
  • Berlatih mengingat segala aktivitas yang berkaitan dengan warna, misalnya posisi warna pada rambu lampu lalu lintas.
  • Menggunakan teknologi pendukung seperti aplikasi khusus yang dapat mendeteksi dan memberi tahu warna pada suatu objek.
  • Menggunakan kacamata khusus yang dapat membantu mendeteksi warna tertentu.
  • Segera ke dokter jika ada efek samping lain atau jika sangat mengganggu.

Jika ada seseorang sekitar kita, atau kita sendiri, yang mengalami gejala seperti di atas sebaiknya segera periksakan diri ke dokter mata ya sahabat KMU.

Konsultasi dokter mata bisa memberi diagnosis dan penanganan yang tepat, terutama jika penyakit mata tidak bisa kita atasi sendiri seperti mata kelilipan.

Salam sehat. [mbk/kmu.id]

Baca juga :
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis

Tonton juga video edukasi kesehatan mata berikut ini!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *