Saraf mata adalah

3 Penyakit Pada Saraf Mata Serta Pengobatannya 

Ibarat kabel penghubung entah itu jaringan listrik rumah maupun Wi-Fi, saraf mata adalah penghubung utama data penglihatan dengan otak yang memproses data. Maka dari itu, bagian ini memegang fungsi utama penglihatan, dan akan merusak penglihatan jika bagian ini terganggu.

Bagaimana cara kerja saraf mata sebagai “kabel”? Apa sajakah gangguan atau penyakit saraf mata yang bisa mengganggu penglihatan kita? Berikut pembahasannya

Pengertian Saraf Mata

Sebelum membahas tentang penyakit mata, perlu diketahui dulu tentang saraf mata. Saraf mata atau saraf optik adalah suatu jaringan yang terdiri atas jutaan serat mata berisi saraf penghubung dari ujung bola mata (titik retina) menuju otak. 

Seperti analoginya yakni kabel, saraf mata juga berfungsi utama sebagai penghubung informasi visual dari retina ke otak. Sub-organ ini baru bisa diamati dengan alat oftalmoskop, sehingga tidak akan bisa dilihat oleh mata langsung.

Cara kerjanya bagaimana? Ketika retina yang berposisi di belakang bola mata menangkap cahaya objek penglihatan, maka akan bertransformasi menjadi data. Nah, data itu jika digambarkan berupa aliran listrik yang berjalan merambat dari kabel saraf mata awal di belakang retina, menuju ruang pengolahan informasi yakni otak.

Barulah ketika data aliran listrik yang dibawa saraf mata sampai ke otak, kita bisa memaknai atau menerjemahkan yang mata kita lihat pada keseharian. Tanpa aktivitas penghubungan data mentah yang ditangkap mata oleh saraf optik ini, maka proses penginterpretasian penglihatan oleh otak tidak bisa terjadi.

Maka tidak heran jika bagian saraf mata ini terjadi kerusakan atau penyakit, mata akan terganggu penglihatannya.

Penyakit pada Saraf Mata

Ada beberapa jenis kerusakan pada mata, yang dibahasakan sebagai beberapa penyakit di bawah. Jika ditelisik sebabnya, gangguan pada saraf mata bisa terjadi karena sudah bawaan dari lahir, atau didapat seperti mengalami insiden tertentu saat aktivitas. Bukan main-main, jika saraf mata sudah rusak penglihatan bisa hilang, baik salah satu maupun kedua mata.

Namun, kerusakan dan tingkat keparahan gejala bisa ditentukan dari lokasi kerusakan sarafnya. Berikut ini lah 3 macam kerusakan yang bisa dialami di saraf mata : 

Glaukoma

Contoh penyakit saraf mata

Penyakit ini tentu sangat familiar bukan? Ya, Glaukoma adalah jenis penyakit pencuri penglihatan nomor dua setelah katarak. Selain sama-sama berisiko pada kebutaan, glaukoma juga seperti katarak dalam hal usia penderita yang biasa mengalami yakni lansia. 

Dokter Mata KMU (Sub Spesialis Glaukoma) dr. Danti Ayu Irawati, SpM menjelaskan, bahwa Glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata yang membuat penyempitan area lapang pandang.

Terjadinya glaukoma yakni ketika ada banyak cairan mata yang semakin lama membuat tekanan bola mata meningkat dan merusak saraf optik. Pada awalnya, glaukoma ini hadir bahkan tanpa gejala sama sekali membuat seseorang merasa oke-oke saja matanya.

Baca juga:

Operasi Katarak
Mata Kelilipan
LASIK

Baru ketika sudah pada tahap keparahan tertentu, penglihatan semakin menyempit dan  bisa hilang sama sekali karena tidak diperiksa rutin atau tidak diobati sejak sudah ada indikasi ketidaknormalan tekanan bola mata.

Jika sudah begitu, maka kondisi mata normal sudah tidak bisa kembali lagi atau sembuh. Jadilah Glaukoma ini sebagai penyakit gawat darurat. Demi pencegahan, terutama bagi yang ada riwayat keluarga Glaukoma, telah terjadi trauma mata, sudah lansia, atau mengonsumsi obat pemicu tingginya tekanan bola mata, maka perlu periksa mata rutin ya.

Atrofi Saraf Mata

Atrofi Saraf Mata merupakan kondisi kerusakan saraf optik yang bisa mempengaruhi penglihatan sentral, samping, dan cara melihat warna. Pemicu munculnya penyakit saraf optik ini adalah tumor, iskemia atau kurangnya pasokan darah ke mata dan hipoksia atau kurangnya pasokan oksigen, trauma, cacat bawaan lahir, atau hidrosefalus.

Kerusakan pada Atrofi Saraf Mata yakni sesuai namanya, atrofi yang artinya mengecilnya bagian saraf mata bernama papil. Letaknya ada di ujung saraf optik, dan pengecilan ini lah yang membuat fungsi saraf rusak. Impuls listrik yang seharusnya disampaikan menjadi tidak bisa, dan bisa berujung pada kebutaan.

Gejalanya bisa berupa kehilangan ruang pandangan bahkan hilang secara tiba-tiba maupun bertahap. Pupil mata juga dimungkinkan mengalami dilatasi dan sedikit atau bahkan tidak peka cahaya sama sekali. 

Baca juga : Kelainan Refraksi

Neuritis optik

Penyakit pada saraf mata terakhir adalah Neuritis Optik. Gangguan penglihatan ini diakibatkan oleh peradangan pada saraf optik atau saraf mata, yang kita ketahui vital dalam pengiriman data cahaya penglihatan ke otak.

Selain radang, bisa juga berupa iritasi atau kerusakan saraf optik. Kerusakan ini bisa membuat sensasi rasa sakit karena saraf identik dengan kabel “perasa”, serta bisa membuat penderita kesulitan melihat dengan jelas.

Baca juga : Pilihan Pengobatan Pinguecula, Benjolan Tipis pada Mata

Beberapa penyakit yang umumnya dikaitkan dengan Neuritis Optik ini, baik bisa terjadi bersamaan maupun saling menjadi sebab-akibat, adalah :

  1. Multiple Sclerosis : penyakit peradangan dan kerusakan saraf otak, saraf tulang belakang, serta terhubung dengan mata pula, membuat lumpuh
  2. Penyakit Infeksi : beragam masalah kesehatan yang dipicu oleh organisme (bakteri, virus, jamur, atau parasit) yang menimbulkan penyakit, bukan manfaat. 
  3. Lupus : penyakit autoimun kronis yang bisa memicu peradangan di beberapa bagian tubuh, di mana imun yang seharusnya menyerang penyakit justru menyerang sel tubuh.

Neuritis Optik bisa menyerang setiap segmen usia, tak terkecuali anak-anak. Tapi kasus yang sering terjadi adalah wanita pada usia sekitar 20 hingga 40 tahun.

Gejalanya berupa rasa nyeri mata terutama saat menggerakkan bola mata, dan sensasinya seperti tumpul di bagian belakang bola mata. Selain itu, kualitas, warna dan ruang pandang penglihatan juga menurun pada satu mata atau keduanya. Ada juga gejala berupa kilatan cahaya kerlap-kerlip ketika bola mata sengaja digerakkan.

Pengobatan

Secara umum, pengobatan dari penyakit saraf mata bisa berupa terapi obat, laser, maupun operasi bergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyakit. 

Untuk Glaukoma, jika sudah diidentifikasi sejak dini, maka dapat dirawat sehingga tidak lekas berkembang menjadi kebutaan. Jika dokter mata memvonis mata menderita kerusakan saraf optik ini, mungkin mata harus diterapi seumur hidup.

Sedang untuk Atrofi Saraf Mata, sangat disayangkan belum ada perawatan yang dapat menyembuhkan. Tetapi, sebelum tingkat keparahan gejala rusaknya pada saraf optik lebih lanjut, Atrofi Mata bisa dicegah dengan menghilangkan penyebabnya. 

Jika dipicu hidrosefalus, maka bisa  mengeluarkan cairan pada penderita atau melindungi mata yang belum mengalami Atrofi sehingga kerusakan saraf mata tidak menjalar..

Baca juga : Mata Merah! Cara Pengobatan Sesuai Penyebabnya

Terakhir, Neuritis Optik sebenarnya bisa sembuh sendiri. Tetapi, dokter mata umumnya akan memberikan obat kortikosteroid untuk mempercepat proses penyembuhannya. Kondisi Neuritis Optik bisa membaik secara bertahap dalam jangka waktu 2-3 bulan, namun kualitas penglihatan biasanya baru kembali normal setelah 1 tahun menjalani perawatan.

Jika merasa mengalami gangguan saraf mata, berupa gejala-gejala hilangnya penglihatan secara perlahan, segera konsultasi dokter mata ya. Dengan menyadari lebih cepat, tentu tidak akan terjadi gejala penyakit yang lebih parah lagi. 

Yuk sayangi mata. []

Tonton juga video edukasi berikut ini :