Vitreus Badan Kaca adalah

Vitreus (Badan Kaca): Struktur, Fungsi, dan Keluhannya

Tidak ada yang tercipta secara sia-sia, termasuk setiap bagian detail dari suatu ciptaan Tuhan dalam hal ini adalah mata. Ya, mata mempunyai struktur yang sangat kompleks sehingga bisa mendukung fungsi utamanya untuk bisa melihat dengan baik. Kali ini kita akan membahas tentang vitreus, yakni badan kaca dari mata yang dipaparkan oleh dr. Evy I Apidian, SpM, salah satu pakar dokter mata. 

Pengertian Vitreous (Badan Kaca) 

Badan Kaca (Vitreous) atau juga bisa disebut Vitreous Humor adalah cairan yang mengisi rongga di belakang bola mata. Simpelnya, cairan putih seperti bola yang bisa kita amati, diisi oleh bagian bernama vitreus ini.

Baca juga:
Operasi katarak
5 Alasan Periksa Tekanan Bola Mata Rutin, Waspada Glaukoma

Struktur & Fungsi Vitreous

Bagian mata ini terletak di belakang lensa mata (berbeda dengan cairan aqueous humor yang adanya di depan lensa mata) dan menyentuh di bagian retina belakang. Vitreous adalah zat seperti jelly atau gel yang mengisi bagian dalam bagian belakang anatomi mata. 

Isi dari bola mata ini sebenarnya cairan tidak berwarna alias transparan. Volumenya sendiri adalah sekitar dua pertiga dari berat bola mata. Lantas dari mana isi bola mata ini? Vitreus berasal dari beberapa sel selaput jala mata. 

Fungsi Utama

Nah berikut ini beberapa fungsi utama dari Vitreus: 

Menahan Mata

Meski berbahan dasar air, vitreus berfungsi penting dalam menahan mata termasuk seluruh detail bagian yang menempel dalam satu serangkaian bola mata. Badan kaca sanggup untuk mempertahankan penempelan yang kuat selama seumur hidup ke lapisan sekitar bola mata.

Memberi Bentuk Mata

Selain menahan, badan kaca juga berfungsi dalam mengisi mata sehingga bisa memberikan bentuk tegas pada bola mata yakni bulat. 

Meminimalisir Trauma Mata

Vitreus juga berjasa dalam membatasi getaran pada saat ada pukulan 

Vitreus sebagai Pertahanan Fungsi dan Keutuhan Retina

Badan kaca dengan bentuknya yang bulat kokoh, bertugas juga memastikan bahwa lapisan Retina tetapi terhubung dengan bagian belakang mata.

Fakta Unik Vitreus (Badan Kaca)

Vitreus

Bagaimana bisa Vitreus yang berisi cairan itu menahan mata? Uniknya, mayoritas volume vitreus (99%) adalah air namun punya kekentalan sekitar 2 hingga 4 kali dari air murni. Sedangkan 1%-nya berupa komponen yakni kolagen dan asam hialuronat-lah yang memberi bentuk serta konsistensi yang mirip gel sehingga bisa mengikat banyak air.

Juga karena isinya yang transparan, badan kaca bola mata bisa membiaskan cahaya yang masuk ke bola mata sehingga bisa diteruskan menuju retina. 

Seiring waktu karena usia atau degenerasi usia dan penurunan kualitas sel-sel dalam tubuh, Vitreus bisa menjadi lebih encer dan bisa terlepas dari bagian belakang mata.

Keluhan Pada Vitreus (Badan Kaca)

Beberapa kondisi bisa menyebabkan kelainan pada badan kaca (Vitreus) ini. Beberapa di antaranya adalah seperti masalah pada struktur badan kaca atau perubahan kimia, kerusakan, dan infeksi. Entah itu karena kondisi yang meliputi, maupun spontan.

Adapun yang menjadi tanda bahwa vitreus bermasalah yakni sebagai berikut : 

  1. Perubahan warna. Pada umumnya, badan kaca (vitreus) ini harusnya memiliki warna transparan. Jika warna dari Vitreus seseorang berubah dari kondisi normal tersebut, maka dimungkinkan ada kondisi penyakit yang dialami oleh seseorang tersebut.
  2. Pendarahan. Dalam kondisi yang bermasalah seperti adanya pendarahan, maka vitreus ini akan timbul seperti bercak darah. Hal ini dikarenakan adanya pembuluh darah yang pecah dan mewarnai cairan bola mata yang transparan.

Baca juga :
Katarak
LASIK

Kondisi pendarahan yang terjadi pada vitreus ditandai dengan gejala yang bisa dirasakan seperti penglihatan menjadi kabur secara mendadak dan tanpa rasa nyeri (umumnya) maupun dengan rasa nyeri. Selain itu, penglihatan juga bisa hilang tiba-tiba pada satu mata, lalu ada gejala seperti berikut : 

  • Penglihatan seperti ada benda-benda melayang
  • Penglihatan terhalang kabut
  • Pandangan seperti terhalang oleh jaring laba-laba

Adapun jenis gangguannya, akan sangat bergantung pada lokasi dan volume pendarahan. 

Salah satu penyebab umum dari kondisi keluhan demikian yakni disebabkan komplikasi dari diabetes seperti Retinopati diabetik Poliferatif. Kondisi ini menyebabkan retina mengalami kerusakan parah dan pembuluh darah sekitarnya menjadi tersumbat. Meski respon tubuh alamiah membentuk pembuluh darah baru untuk perbaikan, tapi sifatnya sangat rapuh dan mudah pecah

Bisa juga dipicu oleh kelainan retina dan makula lainnya, cedera pada bola mata, pecahnya Aneurisma, serta Degenerasi Makula. Memang tidak langsung menyerang bola mata, tetapi gejalanya sangat berefek pada struktur badan kaca vitreus yang juga ikut terganggu.

Baca juga : 

Lensa Mata : Struktur, Fungsi dan Kelainan Pada Lensa Mata

Anatomi Iris Mata, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Pengobatan pada Keluhan di Vitreus (Badan Kaca)

Vitreus

Untuk perawatan dan pengobatan keluhan pada badan vitreus ini, bisa bervariasi disesuaikan dengan akar penyebab gejala kelainan dan keluhan di area badan kaca. Selain itu, pengobatan juga akan diarahkan agar vitreus atau badan kaca bisa kembali bening tanpa perdarahan. 

Bisa mulai dari pembedahan, terapi medis, maupun terapi laser. Berikut lengkapnya : 

  1. Vitrektomi, yakni mengeluarkan cairan mata.
  2. Pembedahan yang berkaitan, jika ada kondisi pembuluh darah baru di bagian depan mata.
  3. Fotokoagulasi laser, yakni terapi untuk menghentikan pendarahan pembuluh darah dengan menutup pembuluh darah yang pecah.
  4. Terapi obat, yakni dengan cara kerja mengurangi pertumbuhan pembuluh darah baru pada mata yang rentan dan mudah pecah. 

Baca Juga:
Pupil Mata : Struktur, Fungsi, Kelainan, dan Pengobatan

Bilik Mata Depan : Struktur, Fungsi, dan Jenis Keluhannya

Segerakan konsultasi dokter mata untuk periksa dan menjalani pengobatan bila mengalami kelainan pada badan kaca seperti penjelasan di atas. Mata merah, buram tanpa ada nyeri, maupun gejala-gejala penglihatan tidak normal lainnya, bisa segera dibawa ke ahlinya agar tidak self-diagnose.

Jangan sampai, gejala yang dirasakan diabaikan dan dianggap biasa saja padahal bisa membahayakan penglihatan. Apabila sudah mengalami faktor resiko seperti Diabetes maupun Hipertensi, bisa menjalani kontrol kadar gula darah dan tekanan darah secara rutin agar tidak menjalar menjadi kerusakan ke bagian mata. 

Terakhir, tapi tidak kalah penting, baik mata normal maupun sudah ada indikasi tidak nyaman dan seperti normalnya, lakukan periksa ke dokter mata rutin ya. Setidaknya 1 kali dalam setahun, mata bisa diketahui kondisinya serta diberi saran jika ada yang perlu diperbaiki dan diobati jika ada gejala tertentu.

Yuk, sayangi mata 🙂

Tonton juga video edukasi kesehatan mata berikut ini ya: