tingkatan mata minus

Tingkatan Mata Minus, Kapan Dianggap sebagai High Myopia?

Mata Minus merupakan gangguan mata yang umum diidap banyak orang. Mereka yang menderita Mata Minus, penglihatannya kabur. Mereka kesulitan melihat dengan jelas objek-objek yang posisinya lebih jauh. Terdapat tiga tingkatan Mata Minus? Apa saja? Lalu, solusi apa yang terbaik untuk mengatasi tingkatan Mata Minus?  

Pengertian dan Gejala Mata Minus

Dalam khazanah medis, Mata Minus masuk kategori jenis Kelainan Refraksi, yang disebut juga Anomali Refraksi. 

Ada beberapa gejala Mata Minus. Yang paling umum adalah sebagai berikut. 

  • Penglihatan ganda.
  • Penglihatan kabur.
  • Penglihatan silau di sekitar cahaya terang.
  • Sakit kepala.
  • Ketegangan mata.
  • Kesulitan fokus saat membaca atau melihat layar komputer.

Baca juga: Ini 7 Tugas Utama Perawat Mata

Siapa pun dapat mengidap Mata Minus. Namun, seseorang berisiko lebih tinggi untuk menyandang Mata Minus jika ia  memiliki anggota keluarga yang memiliki riwayat Mata Minus.

Sebagian besar kasus Mata Minus dimulai pada masa kanak-kanak. Secara umum, Kelainan Refraksi yang dapat menyebabkan Mata Minus terjadi ketika ketika bola mata tumbuh terlalu panjang atau terlalu pendek atau adanya masalah dengan bentuk Kornea [lapisan luar mata yang bening].

Tiga jenis tingkatan Mata Minus

Menurut Kak Raditya Adisurya, A.Md,RO, optometris dari National Eye Center [NEC], Surabaya, Jawa Timur, sesuai dengan besaran ukuran yang diperlukan, terdapat sekurangnya tiga tingkatan Mata Minus. Apa saja tingkatan Mata Minus itu?

“Pertama, Mata Minus kurang dari minus tiga disebut dengan Miopia  rendah. Untuk minus antara minus tiga sampai enam disebut dengan Miopia sedang,” kata Kak Raditya.

Lantas, bagaimana dengan Mata Minus yang minusnya lebih dari enam?

“Minus di atas minus enam biasanya disebut Miopia tinggi atau high Myopia,” jelas Kak Raditya.

Ia berpesan jika ingin mengetahui Mata Minus kalian tergolong Miopia rendah, Miopia sedang atau Miopia tinggi, dapat mengeceknya di National Eye Center.  

Kacamata sebagai solusi atasi tingkatan Mata Minus

Mata Minus harus diatasi. Jika tidak, pengidap Mata Minus bakal sangat terganggu melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Bagaimanapun, hampir semua aktivitas sehari-hari melibatkan penglihatan.

Menggunakan kacamata merupakan solusi yang sejak lama populer dilakukan untuk memperbaiki gangguan penglihatan akibat Mata Minus, terlepas tingkatan Mata Minusnya. 

Baca juga: Mata Silau Sering Terjadi, Pertanda Apa?

Sudah barang tentu, untuk memastikan ukuran kacamata yang sesuai perlu dilakukan dahulu pemeriksaan Mata Minus, guna mengetahui tingkatan Mata Minus yang diderita. 

Setelah pemeriksaan, dokter mata dapat meresepkan ukuran lensa yang tepat untuk kacamata yang harus digunakan guna memberi kejernihan penglihatan yang optimal, sesuai dengan tingkatan Mata Minus yang diidap.

Lensa kontak bukan solusi terbaik atasi tingkatan Mata Minus 

Penggunaan lensa kontak dapat memberikan bidang penglihatan yang lebih luas dan penglihatan yang lebih jelas daripada kacamata.

Meski demikian, menimbang sejumlah risikonya , lensa kontak tidak disarankan untuk digunakan sebagai bagian dari solusi mengatasi tingkatan Mata Minus.

Mengutip laman Center for Disease Control and Prevention [CDC], infeksi mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan mempengaruhi hingga 1 dari setiap 500 pengguna lensa kontak.

CDC menyebut bahwa tidak mengikuti petunjuk perawatan lensa kontak yang tepat telah dikaitkan dengan wabah infeksi mata yang serius.

Selain itu, menurut CDC, Keratitis, yaitu infeksi mata yang menyakitkan yang sering dikaitkan dengan penggunaan lensa kontak yang tidak tepat, menyebabkan satu juta kunjungan dokter dan rumah sakit setiap tahunnya, di Amerika Serikat.

Ingin bebas kacamata, apapun tingkatan Mata Minusnya, pilih Lasik saja

Apapun tingkatan Mata Minusnya, Minus Rendah,  Minus Sedang ataupun Minus Tinggi, agar bisa benar-benar bebas dari kacamata, sebaiknya memilih LASIK sebagai solusi.

LASIK adalah singkatan dari laser-assisted in situ keratomileusis. Operasi LASIK memanfaatkan laser untuk mengatasi masalah penglihatan, seperti Mata Minus, yang disebabkan oleh Kelainan Refraksi. 

Baca juga: Cara Bebas dari Kacamata Silinder

Dengan teknologi LASIK, dokter mata menggunakan laser untuk mengubah bentuk Kornea.  Dengan demikian, sinar cahaya dapat difokuskan pada Retina sehingga memperbaiki penglihatan.

Prosedur Lasik

Saat ini, teknologi LASIK telah memasuki generasi ketiga dengan hadirnya teknologi SMILE [small incision lenticule extraction], yang memiliki keunggulan sebagai berikut.

  • Proses tindakan lebih singkat.
  • Hampir tidak ada rasa sakit.
  • Pemulihan berlangsung sangat cepat.
  • Minim risiko efek kabut pada Kornea.
  • Sangat minim risiko Mata Kering.
  • Lebih sedikit gangguan penglihatan di malam hari.
  • Proses tindakan operasi tidak berbau dan hampir tidak bersuara.
  • Tidak ada komplikasi sayatan.

Sebelum SMILE, generasi pendahulu teknologi LASIK adalah PRK [photorefractive keratectomy] dan Femto LASIK.

Baca juga: Pilihan Lasik di Surabaya Kini Makin Lengkap

Sahabat, demikian uraian mengenai tingkatan Mata Minus. Semoga bermanfaat.

Bagi kalian yang ingin melakukan konsultasi dokter mata mengenai tingkatan Mata Minus dan LASIK, tak usah ragu untuk segera menghubungi kami.

Begitu juga kalian yang ingin mengetahui informasi soal operasi katarak maupun dapat menghubungi kami baik secara online maupun offline.

Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Operasi Katarak Gratis

Untuk mendapatkan update terkini seputar masalah kesehatan mata, seperti katarak atau gangguan mata lainnya berikut layanan pengobatannya, silahkan simak dan ikuti kanal YouTube kami.

Sumber: Raditya Adisurya, A.Md,RO