Retinitis Pigmentosa Thumbnail

Retinitis Pigmentosa, Gangguan Mata Berawal dari Rabun Senja

Apakah kamu pernah mendengar tentang Retinitis Pigmentosa? Ini adalah gangguan mata yang berawal dari gejala rabun senja dan bisa berdampak pada hilangnya penglihatan atau bahkan kebutaan. Menurut penelitian terbaru, Retinitis Pigmentosa adalah penyebab utama kebutaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Angka ini memang cukup mencengangkan, mengingat 1,5 juta orang di seluruh dunia menderita gangguan mata ini pada tahun 2011. Meskipun saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya sepenuhnya, alangkah baiknya kita mengetahui tentang penyebab, gejala, dan bagaimana cara mengatasi gangguan ini. Yuk langsung aja simak pembahasan mengenai penyakit mata yang satu ini berikut ini!

Apa Itu Retinitis Pigmentosa

Pengertian Retinitis Pigmentosa

Retinitis Pigmentosa adalah sekumpulan penyakit pada Retina yang dapat mempengaruhi penglihatan kita, yang seringkali dimulai dengan gejala rabun senja dan bisa berkembang menjadi kebutaan. Sebelum kita memahami lebih lanjut tentang apa itu Retinitis Pigmentosa, mari kita kenali dulu bagian penting dari mata kita, yaitu Retina. 

Retina adalah lapisan tipis di belakang mata yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan mengirimkannya ke otak sehingga kita bisa melihat. Di dalam Retina, terdapat dua jenis sel Fotoreseptor: sel batang dan sel kerucut. Sel batang membantu kita melihat dalam kondisi gelap, sementara sel kerucut membantu kita melihat dalam kondisi terang. Namun, ketika  kita mengalami Retinitis Pigmentosa, kondisi ini menyebabkan terjadinya kerusakan bertahap pada sel-sel fotoreseptor, terutama sel batang, akibat kelainan genetik. 

Baca juga:
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis
Penyakit Retina: Jenis, Pengobatan, Diagnosa, Hingga Pencegahannya

Penyebab Retinitis Pigmentosa

Seperti yang dikatakan pada penjelasan sebelumnya, penyebab utama Retinitis Pigmentosa adalah terjadinya mutasi gen pada sel batang mata. Ini merupakan sel-sel khusus yang berperan penting dalam penglihatan saat cahaya redup. Selain sel batang, sel kerucut yang membantu kita mengenali warna juga bisa terkena dampaknya. Mutasi gen ini pada dasarnya mengganggu produksi protein yang sangat diperlukan oleh kedua sel Fotoreseptor ini, bahkan dalam beberapa kasus dapat menghasilkan protein yang beracun.

Akibatnya, kedua sel tersebut tidak berfungsi dengan optimal serta menyebabkan penurunan bertahap dalam ketajaman penglihatan. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya fungsi mata sepenuhnya.

Retinitis Pigmentosa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan diagnosisnya:

  • Gangguan neurosensorik lain atau temuan klinis yang lebih kompleks (sindrom)
  • Terjadi sendiri tanpa gangguan lain (non-sindrom)
  • Dan juga yang berkaitan dengan penyakit sistemik lain.

Ini bisa menjadi penjelasan mengapa seseorang dapat mengidap Retinitis Pigmentosa dan penyakit lain yang berkaitan, seperti sindrom Usher yang merupakan kombinasi dari Retinitis Pigmentosa dan tuna rungu sejak bayi.

Gejala Retinitis Pigmentosa

Gejala Retinitis Pigmentosa

Ingat, gejala Retinitis Pigmentosa dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Namun, ada beberapa tanda umum yang perlu kita ketahui:

  1. Rabun Senja (Nyctalopia): Gejala ini seringkali muncul di awal perjalanan penyakit. Penderitanya mungkin sering menabrak atau tersandung benda saat berada dalam kondisi gelap. Menyetir di malam hari atau saat berkabut bisa menjadi tantangan besar.
  2. Penyempitan Lapang Pandang (Tunnel Vision): Seseorang dengan Retinitis Pigmentosa mungkin mengalami penyempitan lapang pandang atau kesulitan melihat objek di tepi pandangannya. Ini bisa membuat mereka sering menabrak sesuatu atau kesulitan saat bermain olahraga seperti tenis atau bola basket.
  3. Photopsia dan Photophobia: Photopsia mengacu pada pengalaman melihat kilatan, kilauan, atau kedipan cahaya. Sementara itu, photophobia adalah sensitivitas yang tinggi terhadap cahaya, sehingga penderita mudah merasa silau ketika terpapar cahaya terang.

Baca juga:
Lasik
Begini Penglihatan Orang Dengan Penyakit Mata

Perlu diketahui bahwa keluhan-keluhan ini seringkali mulai muncul antara usia 10 hingga 40 tahun dan bisa berkembang secara bertahap dalam beberapa tahun atau bahkan dengan cepat dalam waktu singkat. Selain itu, penderita Retinitis Pigmentosa juga bisa mengalami masalah mata lainnya seperti Katarak, pembengkakan Retina (Macular Edema), Miopia (rabun jauh), Hipermetropi (rabun dekat), Glaukoma sudut terbuka, atau Keratoconus. Oleh karena itu, memahami gejala-gejala ini sangat penting untuk mendeteksi Retinitis Pigmentosa lebih dini dan mendapatkan perawatan yang sesuai.

Cara Pengobatan Retinitis Pigmentosa

Hingga saat ini, belum ada obat spesifik yang bisa menyembuhkan Retinitis Pigmentosa sepenuhnya. Akan tetapi, ada beberapa prosedur pengobatan yang dapat membantu menanggulangi dampak dari penyakit retina ini. 

  • Langkah pertama dalam penanganan Retinitis Pigmentosa adalah diagnosis awal, yang biasanya dilakukan oleh dokter mata menggunakan alat Oftalmoskop. Alat ini memungkinkan dokter mata untuk melihat kondisi Retina dengan lebih jelas dan mendeteksi adanya tanda-tanda tidak normal, seperti garis pigmen gelap yang sering berkaitan dengan penyakit mata yang satu ini.
  • Selain pemeriksaan Oftalmoskop, dokter juga dapat melakukan berbagai prosedur diagnosis lain, seperti Elektroretinogram (ERG) untuk mengukur aktivitas listrik sel Fotoreseptor, uji bidang visual untuk menentukan tingkat kehilangan penglihatan, dan uji genetis untuk melihat kelainan pada DNA pasien.
  • Setelah diagnosis mengkonfirmasi adanya penyakit ini, langkah selanjutnya adalah mengurangi dampak penyakit. Dokter mata dapat menganjurkan asupan vitamin A dosis tinggi, seperti yang direkomendasikan oleh Eliot L. Berson, M.D., seorang profesor Oftalmologi dari Harvard Medical School, Amerika Serikat.

Baca juga:
Rabun Dekat Pada Anak Dapat Dikenali Dengan Gejala Ini
Periksa Mata Dengan BPJS Kesehatan di Klinik Mata KMU, ada 3 cabangnya lho!

Rutin untuk berkonsultasi dengan dokter mata adalah langkah penting untuk mendapatkan informasi terbaru tentang penelitian dan pengobatan Retinitis Pigmentosa. Di Indonesia, sudah ada klinik mata dengan dokter yang ahli dalam bidang gangguan Retina yang dapat memberikan nasihat medis yang terukur.

Penting juga untuk selalu melakukan konsultasi dokter mata dalam pengobatan Retinitis Pigmentosa, termasuk dalam pemilihan obat-obatan dan suplemen yang aman dan sesuai untuk situasi Anda. Mari bersama-sama berjuang untuk menjaga kesehatan mata kita dan mencari solusi terbaik untuk pengobatan penyakit ini.

Sumber : dr. Heri Wijayanto, Sp.M

Tonton juga video menarik seputar kesehatan mata lainnya disini!