mata silinder KMU

Mata Silinder (Astigmatisme): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kelainan refraksi tidak hanya tentang penglihatan yang buram saat melihat jauh atau dekat ya Sahabat KMU. Ada juga tipe kelainan refraksi berupa tidak bisa melihat objek dengan tegas atau lurus, yang biasa disebut mata silinder. 

Memang apa itu mata silinder? Perbedaannya dengan rabun jauh dan rabun dekat apa ya?. Kan sama-sama kelainan refraksi ya. Tapi beda lho, berikut akan mengupas tuntas jawabannya, yang bersumber dari dokter mata dr. Chandra Denta, SpM.

Pengertian Mata Silinder

Mata silinder atau istilah ilmiahnya Astigmatisme merupakan kondisi saat sinar cahaya yang masuk ke mata, seharusnya jatuh di titik retina, tapi tidak dibiaskan pada satu titik fokus. 

Nah, hal ini menjadikan jatuhnya sinar bergeser ke titik-titik lainnya, baik di area atas maupun bawah titik. Mata yang gagal membiaskan sempurna ini lah yang dinamai mata silinder.

Kok bisa ya? Ya, hal ini karena mata silinder memiliki kondisi kelengkungan kornea mata yang tidak merata. Hal tersebut lah yang membuat arah cahaya yang masuk menuju dan retina dan seharusnya diteruskan ke otak untuk ditafsirkan meleset dan membuat penglihatan menjadi buram.

Baca juga :  
Operasi Katarak Gratis
Bisakah Biaya Lasik Ditanggung BPJS Kesehatan?

Gejala Mata Silinder

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki penglihatan kabur atau astigmatisme karena terkadang yang satu normal dan yang lainnya tidak, sehingga terlihat normal. 

Hal ini semakin terasa ketika jumlah silinder bertambah dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Padahal, dari segi gejala, astigmatisme dan mata minus kurang lebih sama, yakni buram. 

Ciri dari kedua corak tersebut adalah tidak melihat garis lurus, tetapi pada mata silinder juga pecah atau garis berlipat ganda untuk melihat cahaya. Apalagi di malam hari, saat lampu depan mobil sangat terang. 

Ketika dalam keadaan negatif, itu hanya buram, tidak fokus secara optimal, buram. Jika mata berbentuk silindris, bayangan yang tidak jelas pun tidak dapat difokuskan, tetapi objek yang terlihat tampak bergeser atau miring. 

Selain itu, jika kekurangannya, sulit untuk melihat jauh, dengan mata silindris, dan jauh dan dekat, masih ada gejala ketidaktepatan.

Berikut ini adalah gejala silinder secara umum yang mungkin Sahabat KMU rasakan

  • Mata cepat lelah dan terasa tegang
  • Ketidaknyaman pada mata.
  • Nyeri kepala
  • Kadang suka memicingkan mata untuk bisa lebih fokus 
  • Keburaman penglihatan berupa : garis tidak lurus, cahaya silau, dan tidak fokus.

Penyebab Mata Silinder

Tidak ada penyakit mata tanpa pemicu atau penyebab yang mungkin memicu langsung maupun mendukung terjadinya. Nah berikut ini beberapa jenis penyebab yang membuat Sahabat KMU bisa terkena mata silinder: 

Silinder Internal

Jaringan bola mata, yakni lensanya posisinya agak miring, lensanya bentuk elips atau terlalu cekung sehingga tidak sempurna membiaskan cahaya

Silinder Eksternal

Bagian depan mata yang bersentuhan dengan dunia luar, yakni tidak simetris. seharusnya lengkung, ada yang flat, ada yang cekung sehingga cahaya yang masuk ke mata dibiaskan tidak pada satu titik

Didapatkan dari Suatu Hal 

Bisa jadi trauma pada kornea seperti benturan atau pasca-operasi tertentu seperti operasi Katarak yang bisa berefek pada mata silinder, meskipun kejadian ini sangat minim.

Baca juga : Katarak

Bagi Sahabat KMU yang mata silindernya karena internal maupun eksternal, biasanya terjadi karena bawaan genetik sehingga sejak lahir sudah mengalami kondisi demikian. 

Berbeda dengan faktor “didapatkan”, yang sebelumnya seseorang bahkan saat sudah dewasa masih punya kondisi mata normal, namun karena trauma mata tertentu, kondisi mata silinder bisa terjadi.

Namun kalau disimpulkan, penyebab utama dari mata silinder ini adalah adanya gangguan di bagian yang berfungsi utama sebagai pembias dan penerus cahaya ke retina yakni lensa dan kornea. 

Baca juga : 
Lensa Mata : Struktur, Fungsi dan Kelainan Pada Lensa Mata
Kenali 6 penyakit pada kornea mata: struktur, pencegahan hingga pengobatan

Pengobatan Mata Silinder

Pengobatan penyakit mata silindris sangat bergantung pada ukuran silinder. Jika ukurannya kecil dan tidak terlalu memengaruhi penglihatan Anda, tidak diperlukan intervensi medis.

Namun, jika melebihi 1,5, dokter mata menyarankan untuk memakai kacamata atau lensa kontak. Ukuran kacamata yang tepat sangat bergantung pada hasil tes refraksi.  

Baca juga : 
4 Pilihan Pengobatan Mata Silinder (Astigmatisme) yang Aman
Operasi Katarak Sekaligus Sembuhkan Minus & Silinder, Kok Bisa?

Pada stadium yang lebih lanjut, ketika gejala sudah tidak nyaman lagi dengan penggunaan lensa korektif, ada beberapa cara untuk menormalkan kembali kelengkungan mata akibat astigmatisme, di antaranya adalah LASIK.

Penyakit mata silinder tentu sangat tidak nyaman bagi pasien. Jadi jika mata Anda masih terasa normal dan terlihat gejala penglihatan kabur, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter mata

Setidaknya setahun sekali, mata kita harus diperiksa kenormalannya, agar tidak muncul kondisi asimptomatis, sangat mengganggu dan memberatkan.

Selain itu, bagi mereka yang pernah mengalami kelainan refraksi lainnya, termasuk astigmatisme amber tinggi, disarankan untuk memeriksakan dan konsultasi dokter mata agar dapat memeriksa angka bahkan menghilangkan kelainan tersebut menjadi normal.  

—–

Yuk sayangi kesehatan mata. []
KMU – Jelas Lebih Jelas


Tonton juga yuk, video edukasi kesehatan berikut ini :