Leukokoria: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Salah satu masalah refraksi pada anak adalah leukokoria (leukocoria). Nama lainnya adalah pupil putih (white pupil) atau mata kucing (cat’s eye). Apa itu leukocoria? Apa saja gejala dan penyebab penyakit mata ini serta bagaimana cara mengobatinya?

Apa Itu Leukokoria

leukokoria

Leukokoria berasal dari bahasa Yunani leukos yang berarti putih, dan kore yang berarti pupil. Secara terminologi, leukokoria adalah suatu keadaan di mana refleks pupil terlihat berwarna putih. Refleks pupil yang tidak normal karena berwarna putih ini memiliki beberapa nama lain seperti pupil putih (white pupil) dan mata kucing (cat’s eye).

Pada anak, penyakit ini merupakan bisa merupakan sebuah tanda dari kelainan serius dan bahkan mengancam nyawa seperti retinoblastoma. Namun, penyebab paling sering adalah katarak kongenital. Katarak kongenital adalah katarak pada bayi karena masalah pada saat kehamilan. Atau dengan kata lain, katarak kongenital adalah kekeruhan lensa mata yang terjadi sejak lahir.

Untuk memastikan apakah leukocoria merupakan tanda retinoblastoma atau katarak kongenital, diagnosisnya memerlukan rujukan segera ke dokter spesialis mata, khususnya spesialis mata anak.

Penyebab Leukokoria

Leukokoria terjadi sebab adanya pantulan cahaya dari lesi di retina atau lesi di segmen belakang mata yang berada di area pupil ketika fundus disinari cahaya.

Seperti disinggung di atas,penyakit mata ini bisa merupakan gejala dari katarak kongenital atau retinoblastoma. Jadi, penyebab leukokoria bisa jadi adalah katarak kongenital atau retinoblastoma. Karena berpotensi mengancam nyawa, retinoblastoma harus selalu dipikirkan sebagai penyebab kelainan pupil ini, sampai terbukti sebaliknya melalui pemeriksaan lanjutan lengkap.

Selain katarak dan retinoblastoma, penyebab lainnya adalah vitreus (tunika vaskulosa lentis persisten, PFV atau PHPV), atau kelainan retina lainnya (penyakit Coats, penyakit Norrie, toksokariasis okular).

Untuk memastikan penyebab penyakit ini diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang antara lain ultrasonografi (USG) mata, CT- scan, atau MRI orbita.

Baca juga: Penyebab Katarak

Gejala Leukokoria

Gejala leukokoria sebenarnya mudah terlihat oleh orang lain. Terutama orang-orang terdekat yang sering berinteraksi seperti ayah, ibu, atau anggota keluarga lainnya.

Gejala itu berupa perubahan  warna mata yang terlihat seperti pantulan berwarna putih saat kondisi cahaya remang. Pantulan warna putih pada mata itu juga terlihat dari sudut tertentu.

Warna putih juga bisa terlihat pada foto anak. Jika dalam kondisi normal tampak warna kemerahan karena kamera menangkap pantulan merah dari lapisan retina serta koroid di belakangnya, pada leukocoria yang tampak justru refleks cahaya berwarna putih pada pupil.

Selain itu, kelainan pupil ini juga bisa dideteksi dengan melakukan evaluasi refleks pupil menggunakan senter ataupun oftalmoskop direk. Jika cahaya direfleksikan melalui pupil, maka dalam keadaan normal didapatkan refleks berwarna merah. Jika refleks berwarna putih, pertanda terjadinya leukokoria.

Baca juga: Ciri-Ciri Katarak

Cara Mengobati

Leukokoria bukan penyakit biasa. Ia penanganan medis segera. Karenanya, jika terlihat gejala di atas, segera periksakan ke dokter mata. Dokter spesialis mata akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan klinis mata, funduskopi dalam midriatikum, USG dan pemeriksaan penunjang lain.

Terlebih jika ternyata benar bahwa penyebab kelainan pupil ini adalah retinoblastoma. Ia harus segera mendapatkan penanganan dari dokter spesialis mata. Sebab retinoblastoma bukan hanya berbahaya bagi mata melainkan juga mengancam nyawa.

Retinoblastoma adalah tumor ganas atau kanker mata yang awalnya muncul dan berkembang di retina. Biasanya, kanker mata ini menyerang anak-anak, tetapi juga bisa menyerang orang dewasa.

Retinoblastoma terjadi saat sel-sel retina mata tumbuh cepat, tidak terkendali, dan merusak jaringan di sekitarnya. Karenanya mayoritas kasus ini terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Retina merupakan lapisan sensitif pada bagian dalam mata yang terletak pada dinding bola mata bagian belakang. Retina terdiri atas jaringan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan cahaya ke otak, sehingga manusia bisa melihat. Retinoblastoma membuat fungsi retina terganggu. Pada tahap berikutnya, kanker mata ini akan merusak jaringan mata dan menyebabkan kebutaan. Bahkan bisa mengancam nyawa anak.

Jika penyebabnya adalah retinoblastoma, ia bisa diterapi menggunakan beberapa pilihan metode:

  • Enukleasi, yaitu pembedahan yang mengangkat keseluruhan bola mata.
  • Kemoreduksi, yaitu terapi untuk mengurangi ukuran tumor.
  • Termoterapi, yaitu terapi dengan panas sinar infra merah sehingga memicu kematian sel tumor.
  • Krioterapi, yaitu membekukan lapisan pembungkus sel tumor.
  • Fotokoagulasi laser, yaitu terapi untuk retinoblastoma dengan prinsip kerjanya menghasilkan skar akibat energi panas yang bersumber dari sinar laser.
  • Radioterapi, yaitu terapi untuk tumor yang telah mengecil oleh kemoreduksi atau muncul kembali setelah kemoterapi.

Demikian pembahasan mengenai leukokoria. Mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengobati penyakit mata ini. [Mbk/NLC]

Referensi:
American Academy of Ophtalmology. Clinical Optics; 2017-2018 Basic and Clinical Science Course. San Fransisco: American Academy of Ophtalmology; 2018
Universitas Indonesia Faculty of Medicine. Buku Ajar Oftalmologi. Jakarta: UI Publishing; 2020
Sjamzu Budiono, dkk. Buku Ajar Ilmu Keshatan Mata. Surabaya: Airlangga University Press; 2013
Sarah Chaudhry. Leukocoria. United State: EyeWiki – American Academy of Ophthalmology