Katarak Kongenital pada Anak_ 4 Penyebabnya, Gejala, Cara Mengobati

Katarak Kongenital pada Anak: 4 Penyebabnya, Gejala, Cara Mengobati

Halo Sahabat KMU! Umumnya ketika mendengar istilah Katarak, yang terlintas di benak kita adalah kondisi yang dialami oleh orang tua atau lanjut usia. Namun, tahukah kalian bahwa Katarak juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak? Kondisi ini dikenal sebagai Katarak Kongenital. Katarak Kongenital merupakan salah satu gangguan penglihatan yang terjadi sejak lahir atau berkembang pada masa kanak-kanak. 

Meskipun jarang terjadi, kondisi ini membutuhkan perhatian khusus karena dapat mempengaruhi perkembangan penglihatan anak. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu Katarak Kongenital, penyebab, gejala, serta solusi pengobatan yang dapat diambil untuk mengatasinya. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi ini, kita bisa lebih waspada dan siap mengambil tindakan yang tepat demi kesehatan mata anak-anak kita.

Apa itu katarak kongenital?

Pengertian Katarak Kongenital

Katarak Kongenital adalah Katarak pada bayi karena masalah pada saat kehamilan. Pengertian lainnya yaitu merupakan suatu kondisi terjadinya kekeruhan lensa mata yang terjadi sejak lahir.

Seperti yang seringkali kita sampaikan, lensa mata berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata menuju Retina, sehingga mata bisa menangkap gambar dengan jelas. Ketika lensa mata keruh, sinar cahaya yang masuk ke mata menjadi tersebar sehingga gambar yang diterima mata menjadi kabur dan terdistorsi.

Katarak pada bayi ini bisa terjadi langsung pada dua mata, bisa pula salah satunya. Baik kedua mata maupun salah satunya, tentu saja akan mengganggu penglihatan dan menurunkan kualitas hidup. Oleh karenanya, perlu segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Katarak Kongenital

Penyebab Katarak Kongenital

Katarak Kongenital merupakan jenis Katarak yang muncul sejak bayi, bahkan bisa terjadi sejak dalam kandungan. Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini, berikut diantaranya:

1. Infeksi Selama Kehamilan

Infeksi yang dialami ibu selama masa kehamilan bisa menjadi penyebab utama Katarak Kongenital. Infeksi seperti campak atau rubella adalah yang paling umum menjadi penyebab. Selain itu, infeksi lain seperti cacar air, cytomegalovirus, herpes simplex, herpes zoster, influenza, poliomyelitis, toksoplasmosis, virus Epstein-Barr, dan sifilis juga dapat menjadi faktor penyebab perkembangan Katarak pada bayi yang sedang dikandung. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan menghindari paparan penyakit infeksi.

2. Faktor Genetik

Genetik atau faktor keturunan juga memiliki peran penting dalam perkembangan Katarak Kongenital. Proses pembentukan protein dalam lensa mata bisa mengalami gangguan akibat kelainan genetik, sehingga menyebabkan lensa mata tidak dapat mempertahankan kejernihannya. Jika ada riwayat Katarak Kongenital dalam keluarga, maka kemungkinan besar kondisi ini bisa diwariskan kepada anak.

3. Kelahiran Prematur

Bayi yang lahir prematur juga memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini. Hal ini disebabkan oleh lensa mata yang belum sepenuhnya terbentuk dan berkembang dengan baik. Akibatnya, lensa tersebut tidak memiliki kejernihan yang seharusnya, sehingga tampak keruh dan menyebabkan gangguan penglihatan.

4. Efek Samping Obat Tertentu

Penggunaan obat-obatan tertentu selama masa kehamilan juga bisa menjadi penyebab Katarak pada janin. Misalnya, konsumsi obat jenis tetracycline saat hamil bisa meningkatkan resiko terjadinya Katarak Kongenital. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat apapun, guna memastikan bahwa obat tersebut aman untuk janinnya.

Dengan memahami berbagai penyebab Katarak Kongenital, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat selama masa kehamilan. Menjaga kesehatan ibu dan janin adalah kunci untuk mengurangi resiko terjadinya kondisi ini.

Baca juga:
Penyebab Katarak
LASIK

Gejala katarak kongenital

Katarak pada bayi tidak mudah terlihat gejalanya secara kasat mata oleh orang dewasa pada umumnya. Namun, ia bisa terdeteksi oleh dokter mata yang memeriksanya.

Setelah dokter melakukan pemeriksaan, barulah akan tahu apakah bayi yang baru lahir mengalami Katarak atau tidak, berikut ini beberapa gejalanya:

  • Lensa mata keruh
  • Mata tampak keputihan ketika terkena cahaya
  • Kurang responsif terhadap cahaya
  • Gerakan mata tak terkendali atau Nistagmus
  • Pada anak-anak, gejala lainnya adalah sulit membedakan warna

Dalam mendiagnosis Katarak ini, selain melakukan pemeriksaan fisik pada mata bayi, dokter mata juga melakukan sejumlah pemeriksaan tambahan, seperti oftalmoskopi, pemeriksaan tekanan bola mata, tes darah, hingga CT scan dan USG mata.

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Cara Mengobati Katarak Kongenital

Setelah melakukan proses diagnosa pada bayi yang mengalami Katarak, perlu dilakukan tindakan penanganan sesegera mungkin. Apalagi jika usianya sudah tergolong anak-anak dan bukan bayi lagi. Sebab, jika kondisi ini dibiarkan akan mempengaruhi atau menghambat penglihatan, mengakibatkan kerusakan penglihatan, bahkan untuk kasus yang terparah hingga menimbulkan kebutaan.

Oleh karena itu, Operasi Katarak perlu dilakukan sedini mungkin untuk mengganti lensa mata alami yang keruh dengan lensa mata buatan yang jernih. Operasi katarak pada bayi dan anak ini harus sedini mungkin untuk menjamin penglihatan bayi cukup bisa untuk berkembang dengan normal.

Pada bayi yang telah pasti penegakan diagnosanya bahwa ia mengalami Katarak Kongenital. Menurut sebagian ahli, waktu yang tepat untuk operasi katarak kongenital adalah antara usia 6 pekan hingga 3 bulan.

Setelah operasi, umumnya bayi masih membutuhkan alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak agar penglihatannya bisa berfungsi dengan lebih baik. Dokter mata akan memberikan panduan penanganan terbaik. Jadi, tidak perlu panik. Namun, ada pula Katarak Kongenital yang tidak harus operasi. Misalnya Katarak yang hanya menutupi bagian tepi lensa mata atau Katarak yang sangat kecil sehingga tidak mengganggu penglihatan. 

Apabila kalian mengalami keluhan mata terkait Katarak itu sendiri maupun Katarak Kongenital, kalian bisa banget nih mengunjungi Klinik Mata KMU. Selain menyediakan layanan untuk Operasi Katarak, disana juga menyediakan layanan periksa mata KMU dan tes mata KMU guna melakukan diagnosis terhadap kondisi mata kalian. Kalian bisa simak social media dari Klinik Mata KMU untuk mendapatkan informasi menarik seperti Operasi Katarak Gratis dan lainnya. 

Namun yang perlu kalian ingat, sebelum memutuskan untuk menjalani tindakan ini, sebaiknya lakukan konsultasi dokter mata terlebih dahulu untuk menentukan jenis metode mana yang cocok untuk kondisi mata kalian. Demikian pembahasan kali ini seputar Katarak Kongenital. Semoga menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Salam sehat.

Tonton juga video menarik lainnya seputar edukasi kesehatan mata disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *