glaukoma sudut terbuka primer

Glaukoma Sudut Terbuka Primer: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Glaukoma merupakan penyebab kebutaan terbanyak kedua setelah katarak. Salah satu jenisnya adalah glaukoma sudut terbuka primer. Apa saja gejala dan penyebabnya serta bagaimana cara mengobatinya?

Apa Itu Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Secara sederhana, glaukoma adalah penyakit dengan tekanan bola mata yang tinggi. Namun, definisi lama itu sudah tidak lagi digunakan. Kini, glaukoma adalah sekumpulan penyakit dengan karakteristik neuropati optik berasosiasi dengan remodelling dari optic nerve head yang berhubungan dengan pola gangguan fungsi visual tertentu dengan TIO sebagai faktor risiko utama.

Salah satu jenis dari glaukoma adalah glaukoma sudut terbuka primer. Yaitu kondisi kronik progresif dengan adanya perubahan pada papil saraf lauc yang menyebabkan gangguan lapang pandangan dan retinal nerve fiber layer (RNFL).  Secara singkat, glaukoma sudut terbuka primer adalah glaukoma kronis akibat sistem vaskularisasi yang kurang baik. Peningkatan TIO di atas 21 mmHg dengan sudut mata depan yang terbuka merupakan penyertanya.

Dari sekitar 70 juta orang di dunia yang menderita glaukoma, 90 persennya adalah glaukoma sudut terbuka primer. Prevalensi pada usia 70 tahun meningkat 3-8 kali lebih tinggi daripada usia 40 tahun. Sedangkan dari aspek ras, glaukoma ini terjadi 3-4 kali lebih banyak pada ras kulit hitam.

Baca juga: Glaukoma Kongenital

Gejala Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Awalnya, gejala glaukoma ini tidak terasa sehingga pasien juga tidak memiliki keluhan. Baru setelah parah, pasien akan mengalami defek lapang pandang. Selain itu, ada sejumlah gejala klinis sebagai berikut:

  • TIO > 21 mmHg. Ini umumnya tidak terasa dan baru diketahui setelah pemeriksaan (check up) mata. Karenanya untuk pasien miopia, perlu pemeriksaan tekanan intraokular.
  • Kornea jernih.
  • Sudut bilik mata depan dalam.
  • Gonioskopi sudut terbuka.
  • Glaucomatus  Optic Neuropathy.

Baca juga: Obat Mata Gatal

Penyebab Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Penyebab glaukoma sudut terbuka primer adalah gangguan sistem vaskularisasi. Ibarat pipa yang bocor di bawah wastafel, gangguan vaskularisasi di dalam saluran pembuangan atau sudut (di mana kornea bertemu dengan iris) membuat pembuangan cairan tidak lancar. Akibatnya, tekanan dalam bola mata meningkat secara perlahan. Semakin tinggi tekanannya, mengakibatkan saraf optic mata rusak hingga menimbulkan glaukoma.

Ada sejumlah faktor risiko glaukoma sudut terbuka primer, antara lain:

  1. TIO. TIO di atas 21 mmHg merupakan faktor utama risiko penyakit ini.
  2. Usia. Penuaan merupakan salah satu faktor risiko glaukoma. Umumnya, glaukoma terjadi di atas usia 40 tahun.
  3. Miopia. Rabun jauh juga merupakan faktor risiko sehingga disarankan penderita miopi memeriksakan terkait risiko glaukoma ini.
  4. Faktor genetik. Orang tua yang menderita glaukoma bisa menurunkan pada anaknya.
  5. Kulit gelap. Dibandingkan kulit putih, prevalensi glaukoma ini 3-4 kali lipat lebih tinggi pada kulit gelap.
  6. Kornea yang tipis. Semakin tipis kornea, semakin besar risikonya.
  7. Tekanan perfusi. Ini juga merupakan salah satu faktor risiko glaukoma.

Baca juga: Operasi Katarak

Cara Mengobati Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Sebelum mengobati, penegakan diagnosa merupakan langkah pertama. Berikut ini tiga metode untuk menegakkan diagnosa glaukoma sudut terbuka primer:

  • Metode Iluminasi. Yaitu menggunakan flashlight untuk mengetahui eclipse sign, apakah sudutnya terbuka dalam atau dangkal.
  • Van Herick. Yakni menggunakan slit lamp dengan mengarahkan sinarnya ke limbus. Jika ada ruang melebihi ketebalan kornea, berarti bilik mata depan (BMD) dalam. Jika ruangnya kecil, berarti bilik mata depan (BMD) sempit.
  • Gonioskopi. Yakni untuk melihat struktur sudut. Jika grade 0, berarti sudut tertutup. Jika grade 4, berarti sudut terbuka.

Dalam mengatasi glaukoma, termasuk sudut terbuka primer ini, yang paling penting adalah menurunkan tekanan TIO dengan target 20% atau di bawahnya. Secara umum, ada tiga tahap pengobatan glaukoma, yaitu:

Medikamentosa

Medikamentosa adalah cara menyembuhkan dengan obat-obatan. Obat yang paling sering adalah Betha Blocker atau Prostaglandin Analog.

Laser Trabekuloplasti

Jika obat-obatan tidak bisa, maka pilihan berikutnya adalah laser trabekuloplasti. Yakni prosedur laser bedah yang digunakan untuk membantu menurunkan tekanan TIO.

Operasi Trabekulektomi

Jika laser tidak bisa mengatasi glaukoma tersebut, pilihan berikutnya dalah operasi trabekulektomi. Yakni prosedur bedah yang digunakan dalam pengobatan glaukoma untuk mengurangi tekanan intraokular dengan menghilangkan bagian dari kerja trabecular mata dan struktur yang berdekatan.

Prinsip terapi glaukoma adalah start low go slow. Yaitu dengan terapi tunggal. Jika satu terapi tidak bisa, baru mengganti dengan tindakan terapi berikutnya. Jika tetap belum sembuh atau berkurang, baru melakukan terapi kombinasi. [mbk/kmu.id]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *