Retinopati Prematur: Gejala, Penyebab, Penanganan

Mengatasi Retinopati Prematur: Kenali Gejala, Penyebab, dan penanganannya

Bagi orangtua yang baru saja menyambut kelahiran sang buah hati namun dalam keadaan prematur, penting untuk memahami tantangan kesehatan yang mungkin dihadapi oleh si kecil, salah satunya adalah Retinopati Prematur. Retinopati Prematuritas (RoP) merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi yang lahir prematur. Meskipun RoP dapat sembuh dengan sendirinya dalam kasus yang ringan, namun tidak dapat diabaikan karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata bahkan kebutaan pada kondisi yang parah. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai gejala, penyebab, dan penanganan Retinopati Prematur. Yuk langsung saja simak pembahasannya mengenai RoP yang dialami oleh si kecil.

Apa Itu Retinopati Prematuritas?

Pengertian Retinopati Prematur
Pengertian Retinopathy of Prematurity (RoP)

Retinopati Prematuritas (RoP) adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah pada Retina mata yang memiliki peran krusial dalam menangkap cahaya dan mengirimkannya ke otak, mengalami kelainan perkembangan. Hal ini merupakan suatu tantangan yang sering dihadapi oleh bayi yang lahir prematur. 

Proses pembentukan dan perkembangan Retina pada janin biasanya dimulai sejak usia kehamilan mencapai 16 minggu. Pada bayi yang lahir dengan cukup bulan, Retina dan pembuluh darah di sekitarnya telah berkembang dengan baik dan berfungsi normal. Namun pada bayi prematur, Retina mata belum sepenuhnya berkembang dan belum berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan gangguan penglihatan yang dikenal sebagai Retinopathy of Prematurity (RoP). 

Perlu diingat bahwa RoP dapat menyebabkan kebutaan pada anak, terutama pada tahap lanjut (stadium 4-5) ketika Retina mengalami pelepasan. Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa kebutaan akibat RoP ini bisa dicegah. Dengan memahami lebih dalam mengenai RoP, kalian dapat lebih mengetahui lagi langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang dapat diambil untuk melindungi kesehatan mata si kecil yang berharga.

Baca juga:
Operasi Katarak
Lasik
Putri Ariani Peraih Golden Buzzer America Got Talent Alami RoP, Kenali Penyebabnya

Gejala Retinopati Prematuritas

RoP sendiri terbagi menjadi lima tahap, mulai dari yang ringan hingga parah, dan setiap tahap memiliki cirinya sendiri, berikut penjelasannya:

Stadium I

Retinopati Prematur Stadium I
Retinopati Prematur Stadium I

Pada Stadium I, terdapat pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal di Retina, namun masih dalam jumlah yang sedikit. Bayi dengan RoP Stadium I umumnya dapat pulih tanpa pengobatan dan tanpa gangguan penglihatan yang signifikan.

Stadium II

Retinopati Prematur Stadium II
Retinopati Prematur Stadium II

Stadium II menunjukkan pertumbuhan pembuluh darah abnormal yang lebih banyak di sekitar Retina. Seperti Stadium I, bayi dengan RoP Stadium II biasanya tidak memerlukan pengobatan dan penglihatannya akan normal seiring waktu.

Stadium III

Retinopati Prematur Stadium III
Retinopati Prematur Stadium III

Namun pada Stadium III, pembuluh darah abnormal di sekitar Retina sudah cukup banyak, menutupi Retina dan dapat mengganggu kemampuan Retina dalam menunjang penglihatan. Meskipun beberapa bayi bisa pulih tanpa pengobatan, jika pertumbuhan pembuluh darah terus meningkat, penanganan perlu dilakukan untuk mencegah robekan pada Retina mata.

Stadium IV

Retinopati Prematur Stadium IV
Retinopati Prematur Stadium IV

Pada Stadium IV, kondisi Retina sudah terpisah dari bola mata, dan penanganan lebih lanjut harus segera dilakukan untuk mencegah kebutaan. 

Stadium V

Retinopati Prematur Stadium V
Retinopati Prematur Stadium V

Stadium V adalah tahap paling parah, di mana Retina telah terlepas sepenuhnya dari bola mata dan penanganan segera diperlukan untuk mencegah kebutaan permanen.

Gejala yang mungkin muncul pada bayi dengan RoP meliputi gerakan mata abnormal, mata bayi juling (Strabismus), serta rabun jauh yang parah. Perlu diingat bahwa sebagian besar bayi dengan RoP berada pada Stadium I dan II, tetapi pada kasus tertentu mungkin bisa saja berkembang hingga Stadium V. Dengan mendeteksi tanda dan gejala ini, diagnosis dan pengobatan dini dapat menjadi kunci untuk mencegah memburuknya RoP dan mencegah keadaan darurat medis lainnya. Jika kamu mengenali salah satu tanda atau gejala pada bayi, segera konsultasikan dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
Katarak
PENYAKIT RETINA : JENIS, DIAGNOSA, PENGOBATAN, HINGGA PENCEGAHANNYA

Penyebab Retinopati Prematuritas

Pada dasarnya, RoP muncul karena Retina bayi belum sepenuhnya berkembang ketika mereka masih dalam kandungan. Meskipun mekanisme pasti yang memicu kondisi ini masih menjadi misteri, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan bayi prematur mengalami RoP, antara lain:

  1. Berat Badan Lahir yang Rendah: Bayi prematur dengan berat badan rendah memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami RoP. Berat badan yang rendah dapat menjadi indikator bahwa Retina belum berkembang sepenuhnya.
  1. Pertumbuhan Janin yang Terhambat: Kurangnya nutrisi yang diterima oleh janin dalam rahim dapat mempengaruhi perkembangan normal Retina. Hal ini dapat menjadi faktor risiko dalam timbulnya RoP.
  1. Hipoksemia: Kondisi di mana janin mengalami kekurangan oksigen dalam rahim. Kekurangan oksigen dapat mengganggu proses perkembangan normal Retina, sehingga menyebabkan terjadinya RoP. 
  1. Infeksi dalam rahim: Infeksi dalam rahim juga dapat mempengaruhi perkembangan normal pembuluh darah pada Retina, yang mana dapat memicu RoP.

Meskipun faktor-faktor ini dapat meningkatkan resiko RoP pada bayi prematur, perlu diingat bahwa tidak semua bayi prematur akan mengalami kondisi ini. Setiap kasus RoP dapat bervariasi dalam tingkat keparahannya tersendiri, melakukan konsultasi dokter mata adalah langkah yang tepat untuk dapat mendeteksi serta mendapatkan penanganan yang tepat terhadap kondisi ini.

Baca juga:
Kenali Operasi Vitrektomi: Jenis, Manfaat, Hingga Resikonya
Daftar Dokter Mata Gresik Yang Berpraktik di Klinik Mata KMU

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Cara Mengatasi Retinopati Prematuritas

Untuk mengatasi Retinopati Prematuritas (RoP) pada bayi prematur, terdapat beberapa opsi pengobatan yang dapat dipilih tergantung pada kondisi mata bayi tersebut. Berikut beberapa opsi pengobatan yang dapat dipertimbangkan:

  1. Operasi Laser: Tindakan ini umum digunakan untuk mengobati RoP. Prosesnya sendiri melibatkan sinar laser kecil yang menyorot Retina Perifer selama 30-45 menit pada setiap mata. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan kejernihan retina seperti semula serta mencegah gangguan akibat pembuluh darah yang tidak normal.
  1. Krioterapi: Metode ini melibatkan pembekuan bagian mata yang melampaui tepi Retina menggunakan nitrogen cair. Biasanya digunakan jika terapi laser belum memberikan hasil memuaskan. Dengan melakukan pembekuan pada Retina, pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal pun dapat dihentikan.
  1. Injeksi obat ke Mata: Proses ini melibatkan penyuntikan obat ke area mata dan dapat menjadi alternatif atau kombinasi dengan operasi laser. 
  1. Scleral Buckling: Prosedur ini umumnya digunakan pada bayi dengan RoP stadium IV dan V. Melibatkan penempatan karet silikon di sekitar mata untuk mencegah gel Vitreous menarik pada jaringan parut, sehingga Retina dapat melekat kembali pada dinding mata.
  1. Vitrektomi: Metode ini melibatkan pengangkatan Vitreous dan penggantian dengan larutan garam. Biasanya disarankan pada RoP stadium V, di mana dokter mata akan mengelupaskan atau memotong jaringan parut pada Retina. Tujuannya adalah mengembalikan posisi Retina yang terlepas kembali ke dinding mata.

Meskipun memiliki beragam pilihan pengobatan, langkah yang terbaik adalah dengan melakukan konsultasi dokter mata agar mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi spesifik mata bayi. Setiap tindakan memiliki resiko serta manfaatnya sendiri, dan perawatan yang tepat dapat membantu melindungi penglihatan si kecil. Jangan ragu untuk membuat janji dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang paling efektif dan aman. Keselamatan mata si kecil adalah prioritas utama!

Tonton juga video menarik seputar edukasi kesehatan mata lainnya disini!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *