Endoftalmitis: Gejala, Jenis, Penyebab, Cara Mengobati

Salah satu penyakit mata yang tergolong berat dan bisa mengakibatkan kebutaan adalah endoftalmitis (endophthalmitis). Penyakit mata seperti apa itu? Apa saja gejala dan penyebabnya, serta bagaimana cara mengobatinya?

Apa Itu Endoftalmitis

endoftalmitis

Endoftalmitis adalah peradangan berat yang mengenai cairan dan intraokular yang biasanya merupakan akibat infeksi bakteri atau jamur baik eksogen maupun endogen. Namun, ada pula yang penyebabnya non-infeksi misalnya karena sisa material lensa setelah operasi atau bahan toksik.

Endoftalmitis dapat berkembang menjadi panoftalmitis jika proses peradangan meluas sehingga tidak hanya menyerang isi rongga okular, tetapi juga seluruh selubung bola mata hingga kapsul Tenon, otot, dan atau jaringan orbita di sekitarnya.

Gejala Endoftalmitis

Gejala endoftalmitis umumnya muncul setelah 2-7 hari pasca operasi. Ada pun gejala yang menjadi keluhan umumnya meliputi:

  • Mata merah
  • Ketajaman penglihatan (visus) yang sangat menurun
  • Fotofobia (mata sensitif terhadap cahaya)
  • Mata bengkak dan terasa nyeri
  • Terdapat riwayat trauma pada bola mata
  • Operasi mata
  • Infeksi kornea yang memburuk

Selain itu, juga terdapat gejala fisik terkait struktrur bola mata sebagai berikut:

  • Udem palpebra superior
  • Reaksi konjungtiva berupa hiperemis dan kemosis
  • Injeksi siliar dan injeksi konjungtiva
  • Kornea keruh
  • Bilik mata depan keruh
  • Udem kornea
  • Keratik presipitat
  • Hipopion
  • Kekeruhan vitreus
  • Penurunan refleks fundus

Ketika sudah berkembang menjadi panoftalmitis, gejala yang muncul lebih parah lagi dengan nyeri hebat, kesulitan menggerakkan boda mata, kongesti orbita berat, dan proptosis.

Jenis dan Penyebab Endoftalmitis

Endoftalmitis dapat dibagi ke dalam 4 kategori sebagai berikut:

Endoftalmitis pasca operasi intraokular

Penyebab endophthalmitis pasca operasi paling banyak adalah operasi katarak. Penyebab sekundernya misalnya adalah infeksi setelah pengangkatan benang atau terbukanya jahitan.

Bisa pula setelah penetrating keratoplasty akibat jaringan donor yang terkontaminasi. Jenis kuman paling sering pada kategori ini adalah Coagulase-negative staphylococci, Staphylococcus aureus, streptococcus species, dan bakteri Gram- negatif.

Endoftalmitis bleb-associated

Dapat terjadi pada pengguna lensa kontak, obat tetes mata yang terkontamina dengan jenis kuman Streptococcus species, atau penderita blefaritis.

Endoftalmitis pasca trauma tembus mata

Mikroorganisme penginfeksi masuk ke dalam mata saat terjadi cedera. Mikroorganisme tertentu seperti bacillus species atau staphylococci dapat dengan cepat merusak jaringan. Endoftalmitis pasca trauma tembus mata dapat terjadi meskipun tanpa adanya benda asing intraokular. Juga dapat terjadi setelah luka menutup sendiri.

Endoftalmitis endogen

Kategori ini terjadi akibat penyebaran secara endogen di mana organisme penyebab masuk ke intraokular dari sumber infeksi di bagian lain tubuh. Infeksi biasanya timbul dari sirkulasi posterior mata dengan kuman Candida species atau bakteri Gram-negatif.

Penerita kategori ini umumnya tidak memiliki riwayat operasi mata sebelumnya. Bisa juga menyerang pengguna narkoba.

Cara Mengobati Endoftalmitis

Karena termasuk peradangan berat dan penyakit serius, jika mengalami gejala-gejala di atas agar segera ke dokter. Lalu dokter di layanan primer yang menemukan kasus ini sebaiknya segera merujuk ke dokter mata untuk penegakan diagnosis dan penanganan berikutnya.

Penegakan diagnosis membutuhkan fasilitas ultrasonografi (USG) mata yang umumnya tersedia di layanan sekunder atau tersier. Juga dengan cara pemeriksaan fap vitreus serta cairan bilik mata depan yang umumnya hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis mata. Jika penyebabnya adalah ulkus kornea, perlu juga pemeriksaan kerokan kornea. Sedangkan Pada kasus pasca trauma, perlu foto rontgen orbita atau CT scan untuk mencari benda asing intraokular.

Cara mengobati endoftalmitis harus berdasarkan penyebab dan keparahan kondisi mata. Beberapa metode pengobatan yang dokter mata berikan antara lain:

  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri pada bola mata. Antibiotik ini yang bentuknya oles maupun injeksi (suntik).
  • Kortikosteroid dalam bentuk injeksi (suntik) untuk meredakan peradangan di dalam bola mata
  • Vitrektomi, untuk mengganti cairan mata yang terinfeksi.
  • Antijamur untuk mengobati endophthalmitis akibat infeksi jamur. Antijamur ini bisa dalam bentuk injeksi (suntik) atau obat oral (minum).

Cara Mencegah Endoftalmitis

Untuk mencegah terjadinya endoftalmitis, gunakan pelindung mata saat bekerja dengan risiko cedera pada mata. Misalnya untuk profesi tukang bangunan, pengelas, atau atlet yang melibatkan kontak fisik.

Sedangkan untuk Anda yang menjalani operasi katarak atau operasi mata lainnya, ikuti petunjuk dokter mengenai hal-hal yang harus dan pantangan setelah operasi. Lakukan kontrol rutin agar dokter mengetahui perkembangan kondisi Anda pasca operasi. [Mbk/KMU]

Referensi:
American Academy of Ophtalmology. Clinical Optics; 2017-2018 Basic and Clinical Science Course. San Fransisco: American Academy of Ophtalmology; 2018
Universitas Indonesia Faculty of Medicine. Buku Ajar Oftalmologi. Jakarta: UI Publishing; 2020
Sjamzu Budiono, dkk. Buku Ajar Ilmu Keshatan Mata. Surabaya: Airlangga University Press; 2013
S Kamjoo. Endophthalmitis. United State: EyeWiki – American Academy of Ophthalmology

Saksikan Konten Kesehatan Mata Lainnya: