cangkok kornea

Cangkok Kornea (Keratoplasti): Manfaat, Persiapan, Proses, Hasil

Kornea yang merupakan bagian penting bisa mengalami kerusakan atau terkena ‘penyakit’ seperti ulkus. Untuk ulkus kornea yang sudah sangat parah, salah satu cara mengobatinya adalah dengan keratoplasti. Apa itu cangkok kornea (keratoplasti) dan apa manfaat serta hasilnya?

Apa Itu Cangkok Kornea

Kornea adalah lapisan terluar pada mata berupa selaput bening (jaringan transparan) berbentuk kubah. Lapisan ini menutupi bagian depan mata dengan ketebalan rata-rata sekitar 500 mikron.

Kornea merupakan organ refraksi kuat yang membelokkan sinar masuk ke dalam mata. Ia memiliki kekuatan dioptri terbesar yaitu 42.25 D atau 74% dari seluruh kekuatan dioptri mata.

Karenanya, kornea berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya pertama kali, sebelum cahaya itu bisa masuk ke sel-sel penerima di bagian dalam mata. Kornea berfungsi menangkap cahaya untuk diteruskan pada retina yang berada di belakang mata.

Keratoplasti atau cangkok kornea adalah tindakan bedah untuk mengganti kornea resipien dengan kornea donor yang lebih sehat. Resipien adalah pasien yang menerima kornea dari pendonor. Jadi, melalui operasi ini, kornea pasien yang telah mengalami kerusakan akan diganti dengan kornea sehat dari pendonor.

Pendonor kornea adalah orang yang baru saja meninggal. Di masa hidupnya, ia telah mendaftar menjadi pendonor dengan persetujuan ahli waris dan memenuhi syarat sebagai pendonor. Di antara syaratnya adalah jumlah endotium donor masih cukup banyak. Karenanya, donor yang meninggal sebaiknya belum terlalu tua. Syarat lainnya, pendonor tidak menderita penyakit atau masalah yang menyerang jaringan kornea.

Pengambilan kornea donor sebaiknya tidak lebih dari enam jam sejak donor meninggal. Di sinilah pentingnya peran ahli waris pendonor. Ketika pendonor meninggal, ahli waris perlu segera menghubungi rumah sakit atau lembaga donor kornea agar mereka segara bisa mengambil kornea pendonor.

Ada pun batas waktu cangkok kornea pada resipien tidak lebih dari 24-48 jam. Jika tidak memungkinkan operasi dalam batas waktu itu, kornea donor disimpan dalam medium tertentu.

Manfaat Cangkok Kornea

Kornea memiliki kontribusi sebesar 2/3 persen dari kemampuan optik total. Dengan cangkok kornea, fungsi kornea yang tadinya rusak atau terserang penyakit bisa kembali lagi.

Jadi, manfaat cangkok kornea sangat dibutuhkan oleh pasien yang menderita atau mengalami masalah kornea antara lain sebagai berikut:

  • Jaringan parut di kornea baik karena penyakit, cedera, atau infeksi (seperti herpes mata atau infeksi jamur pada kornea).
  • Jaringan parut kornea akibat trichiasis (bulu mata tumbuh ke dalam).
  • Luka pada kornea (ulkus kornea)
  • Peradangan yang menyakitkan pada jaringan kornea, yang tidak berkurang/membaik dengan obat-obatan.
  • Kornea terbakar zat kimia.
  • Edema, atau pembengkakan berlebihan pada kornea.
  • Komplikasi dari operasi LASIK
  • Distrofi Fuchs ‘dan kondisi turun-temurun lain yang memengaruhi kornea
  • Komplikasi dari operasi katarak.

Persiapan Sebelum Cangkok Kornea

Sebelum proses cangkok kornea, dokter mata akan memeriksa apakah ada kondisi yang mungkin menyebabkan komplikasi pascaoperasi.

Anamnesis

Dokter akan menanyakan beberapa hal termasuk obat yang sedang pasien konsumsi. Sebagian pasien perlu berhenti menggunakan obat atau suplemen tertentu menjelang operasi hingga sesudahnya.

Pengukuran mata

Dokter akan memeriksa berapa ukuran donor kornea mata yang Anda butuhkan. Ada pasien yang hanya butuh ukuran kecil dan ada yang butuh hampir seluruhnya tergantung kerusakan pada kornea resipien.

Pengobatan gangguan mata lainnya

Sebelum menjalani operasi, dokter perlu memastikan pasien terbebas dari gangguan mata lainnya seperti infeksi atau peradangan. Umumnya, penyakit tersebut akan mendapatkan pengobatan terlebih dahulu agar keratoplasti berjalan optimal.

Baca juga: Anisometropia

Proses Cangkok Kornea

Seperti penjelasan sebelumnya, ketika pendonor meninggal, korneanya akan segera diambil tidak lebih dari enam jam setelahnya. Berikutnya waktu operasi (cangkok kornea pada resipien) tidak lebih dari 24-48 jam berikutnya.

Sebelum menjalani operasi, dokter akan memberikan bius kepada pasien. Dosisnya tergantung kebutuhan. Biasanya operasi cangkok kornea memakan waktu 1-2 jam.

Dokter bedah akan melepas bagian kornea yang mengalami gangguan, kemudian menggantinya dengan bagian kornea dari pendonor. Penggantian kornea bisa seluruhnya, lapisan luarnya saja, atau dalamnya saja tergantung pada kebutuhan sesuai kerusakan kornea pada pasien tersebut.

Setelah itu, dokter akan menggunakan jahitan kecil untuk menahan kornea atau bagian kornea yang baru pada tempatnya.

Setelah operasi, pasien memulihkan diri terlebih dahulu di rumah sakit atau bisa juga langsung pulang ke rumah di hari yang sama seizin dokter. Hal ini bergantung pada kondisi pasien dan prosedur di masing-masing klinik atau rumah sakit.

Dokter akan memberikan Anda tetes mata dan obat untuk membantu meredakan infeksi, bengkak, dan nyeri yang mungkin timbul setelah operasi. Untuk sementara, pasien tidak boleh berenang atau mengangkat barang berat sampai dokter mata menyatakan aman.

Umumnya, perlu waktu beberapa bulan hingga pulih kembali. Perawatan atau kontrol ke dokter sesuai jadwal hingga sembuh total.

Baca juga: Uveitis

Hasil Cangkok Kornea

Sebagian besar kasus keratoplasti berhasil mengembalikan penglihatan pasien dan meningkatkan kesehatan kornea. Tingkat keberhasilan cangkok kornea atau keratoplasti ini mencapai 90 persen.

Pasca operasi, umumnya pasien yang awalnya menderita masalah kornea seperti ulkus atau lainnya akan kembali mendapatkan penglihatannya. Karenanya, keratoplasti ini menjadi solusi terutama untuk kerusakan kornea yang tidak bisa diperbaiki dengan obat dan prosedur lainnya. [mbk/kmu.id]