Bupati Lamongan Resmikan Eyelink Foundation

Selain meletakkan batu pertama pembangunan KMU Eye Hospital, Bupati Lmaongan juga meresmikan Eyelink Foundation pada Senin (26 Oktober 2020). Eyelink Foundation merupakan Eyelink Foundation merupakan yayasan dari Eyelink yang menghimpun berbagai aktivitas sosial terkait kesehatan mata, khususnya berhubungan dengan misi pemberantasa kebutaan akibat gangguan mata.

Eyelink Foundation ini akan melakukan berbagai aktivitas sosial di bidang kesehatan mata. Mulai dari bakti sosial operasi katarak, pemberian kacamata gratis, melakukan skrining gangguan mata bagi warga yang kurang mampu, dan banyak program lainnya yang masih berkaitan dengan kesehatan mata.

Peresmian Eyelink Foundation
Bupati Lamongan H. Fadeli, SH, MM (Kiri) saat memberikan potongan tumpeng kepada Direktur Eyelink Group Ir. M. Rusli, MMT saat peresmian Eyelink Foundation.

“Eyelink Foundation ini, sebagai salah satu bukti Eyelink Group menerapkan nilai sosial sebagai nilai dan budaya perusahaan,” ujar Direktur Eyelink Group Ir. Rusli,MMT.

Bupati Lamongan H. Fadeli, SH, MM, mengaku sangat mengapresisi keberadaan Eyelink Foundation ini. Yayasan Eyelink ini diharapkan Fadeli, bisa memberikan solusi bagi masyarakat yang memiliki gangguan/kelainan mata. Khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu.

“Dari kegiatan sosial yang dicover oleh Eyelink Foundation ini, diharapkan bisa menekan angka kebutaan dan berbagai masalah terkait gangguan/kelainan mata. Mengingat masih banyak risiko kebutaan yang membayangi masyarakat akibat gangguan/kelainan mata,” tuturnya usai melakukan penandatanganan peresmian Eyelink Foundation.

Ribuan Masyarakat Dibayangi Kebutaan, Eyelink Foundation Siap Bantu Lewat Misi Sosial

Data dari Pusat Data & Informasi Kementrian Kesehatan RI menyebutkan bahwa penyebab kebutaan di Indonesia, sebagian besar berasal dari gangguan/kelainan penglihatan. Tercatat, Katarak penyebab kebutaan nomor 1 di Indonesia dan disusul penyakit penyebab kebutaan lainnya seperti: Glaukoma, kelainan pada kornea, retina, gangguan refraksi, dan lain-lain.

Terlebih lagi prevalensi kebutaan di Jawa Timur mencapai 4,4{da08b4dc1b003ec8f3c6af2e7653c8849511c7bedc0a3f81efa2a862dce3fbbd}, untuk penduduk dengan usia di atas 50 tahun.

“Karena kebutaan akibat penyakit/gangguan mata masih membayang-bayangi ribuan masyarakat di Indonesia, termasuk di Lamongan, bahkan Jatim.  Maka dibutuhkan dokter mata sub spesialis yang bisa menanganinya secara khusus, termasuk edukasi kepada masyarakat untuk turut menjaga & merawat kesehatan mata,,” jelas Founder KMU Eye Hospital dr. Uyik Unari, SPM(K).

Ia menyebut, para penderita gangguan mata ini harus segera mendapatkan tindakan agar penglihatan kembali lebih jelas.

Baca Juga:
KMU EYE HOSPITAL: RS MATA PERTAMA DI LAMONGAN
KMU BERIKAN BANTUAN OPERASI KATARAK GRATIS 500 MATA DI MOJOKERTO
KMU LAMONGAN TERLIBAT DALAM “PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR 2020”

Menurutnya, gangguan/kelainan pada mata akan berpengaruh pada produktivitas seseorang. Karena itu, butuh pusat layanan kesehatan mata untuk membantu memberikan edukasi dan penanganan tepat bagi masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan mata.

“Karena itu, masyarakat perlu edukasi untuk bisa mencegah terjadinya katarak dan gangguan mata lainnya  ini. Kalaupun terdiagnosa mengalami gangguan penglihatan, maka diharapkan masyarakat bisa segera mendapatkan tindakan agar terhindar dari kebutaan. Karena itu KMU Eye Hospital ini hadir untuk menangani kebutaan akbat berbagai gangguan/penyakit mata ini,” jelas perempuan yang juga merupakan Direktur Klinik Mata KMU ini.

“Harapannya, kehadiran KMU Eye Hospital ini bisa membantu masyarakat Jawa Timur, bahkan Indonesia untuk mendapatkan pelayanan & tindakan kesehatan mata terbaik.” tuturnya saat ditemui di acara peletakan batu pertama KMU Eye Hospital.

Tonton juga yuk, video singkat edukasi kesehatan berikut ini : 

https://www.youtube.com/watch?v=jCVr7WvqnEw

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *