kortikosteroid

bahaya kortikosteroid pada obat tetes mata

Penggunaan obat tetes mata perlu kehati-hatian. Tidak boleh sembarangan. Apalagi tanpa resep dokter. Pasalnya, beberapa jenis obat tetes mata mengandung kortikosteroid, yang dapat membawa efek samping terhadap penglihatan. Pertanyaannya adalah: seberapa bahaya kortikosteroid pada obat tetes mata? Dan apa saja sih efek sampingnya? Bagaimana pula cara memastikan obat tetes mata yang mengandung kortikosteroid dan yang tidak?

Pengertian Kortikosteroid dan Penggunaannya

Kortikosteroid adalah zat buatan manusia yang sangat mirip dengan kortisol, hormon yang diproduksi secara alami oleh kelenjar adrenal. Kortikosteroid kerap disebut secara singkat sebagai steroid. 

Kortikosteroid bekerja dengan cara yang mirip seperti hormon steroid yang diproduksi di dalam tubuh kita. Kortikosteroid menghambat respons inflamasi terhadap cedera atau infeksi pada mata, seperti:

  • Pembengkakan jaringan akibat pengumpulan cairan (edema).
  • Migrasi sel imun (leukosit) ke lokasi peradangan.
  • Pelepasan protein inflamasi (sitokin) oleh sel imun.
  • Pelebaran pembuluh darah (kapiler).
  • Kebocoran zat-zat inflamasi dari kapiler.
  • Penumpukan fibrin, suatu zat yang membantu membentuk gumpalan.
  • Pembentukan bekas luka.

Kortikosteroid juga biasa digunakan dengan kombinasi dengan obat lain seperti antivirus dan antibiotik untuk menekan peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

Namun, yang perlu digarisbawahi dalam soal kortikosteroid ini yaitu penggunaannya harus dengan resep dokter.

Baca juga:
Biaya Operasi Glaukoma Bisa Gunakan BPJS Kesehatan
Waspadai Bahaya Cuci  Mata Pakai Bunga Telang

Efek Samping dan Pro Kontra Penggunaan Kortikosteroid

Meski memiliki fungsi untuk mengurangi peradangan dan gejala inflamasi mata, penggunaan kortikosteroid pada obat tetes mata ini masih menimbulkan pro dan kontra.

obat tetes mata
Penggunaan obat tetes mata sebaiknya berdasar resep dokter.

Pasalnya, efek samping yang ditimbulkan kortikosteroid pada mata lumayan banyak. Masih merujuk laman laman rxlist.com, efek samping kortikosteroid ini secara garis besar terbagi tiga. 

1. Efek samping okular umum. Antara lain meliputi:

  • Peningkatan tekanan di dalam mata (tekanan intraokular).
  • Edema kornea.
  • Peradangan pada iris (iritis).
  • Peradangan pada iris dan otot siliaris mata (iridosiklitis).
  • Peradangan uvea (uveitis).
  • Peradangan bilik mata depan (peradangan uvea, iris, dan otot siliaris, juga dikenal sebagai uveitis anterior).
  • Peradangan pada koroid, lapisan di dalam mata (koroiditis).
  • Perdarahan konjungtiva.
  • Hilangnya sel endotel pada kornea.
  • Blefaritis (radang kelopak mata).
  • Nyeri mata, rasa terbakar dan perih.
  • Edema makula (pembengkakan makula).
  • Edema makula kistik (penebalan makula).
  • Degenerasi makula (makulopati).
  • Fibrosis makula (pembentukan jaringan parut pada makula).
  • Mata kering.
  • Iritasi dan sensasi benda asing.
  • Peradangan okular.
  • Hiperemia okular (pelebaran pembuluh darah di mata).
  • Pembengkakan mata.
  • Kekeruhan kapsul posterior (kekeruhan pada sisi posterior membran bening yang membungkus lensa).
  • Penglihatan kabur.
  • Penglihatan ganda (diplopia).
  • Berkurangnya ketajaman penglihatan.
  • Cacat pada lapang pandang.
  • Kesulitan dalam pemfokusan.
  • Kilatan cahaya dalam penglihatan (fotopsia).
  • Penglihatan mengambang (miopesia).
  • Terlepasnya vitreous.
  • Perdarahan vitreous.
  • Kekeruhan atau kabut vitreous.
  • Benjolan (papila) di konjungtiva.
  • Pembentukan katarak.
  • Glaukoma sudut terbuka (penyakit yang merusak saraf optik, biasanya ditandai dengan tekanan intraokular yang tinggi).
  • Kerusakan saraf optik.
  • Edema kornea.
  • Kerusakan kornea atau ulkus.

2. Efek samping okular spesifik. Meliputi antara lain:

  • Endoftalmitis (radang rongga mata bagian dalam).
  • Penurunan tekanan intraokular (hipotonis) akibat kebocoran vitreous.
  • Ablasi retina.
  • Perdarahan retina.
  • Hifema (pengumpulan darah di bilik mata anterior antara kornea dan lensa).
  • Atrofi optik (kematian sel saraf di retina).
  • Kebocoran cairan dari retina (eksudat retina).
  • Sel bilik mata anterior (kebocoran sel ke dalam aqueous humor, cairan jernih yang mengisi ruang antara kornea dan lensa).
  • Suar bilik mata anterior (fenomena optik).

3. Efek samping sistemik. Mencakup:

  • Sakit kepala.
  • Sakit alis.
  • Nasofaringitis (radang saluran hidung dan faring).
  • Anemia.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Gagal ginjal.
  • Pneumonia.
  • Alergi.
  • Ruam.
  • Superinfeksi (virus herpes simpleks).
  • Hiperkortikoidisme, jarang terjadi (sekresi hormon yang berlebihan oleh korteks adrenal).

Baca juga:
Katarak
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis 

Cara untuk Memastikan Efek Kortikosteroid 

Bagaimana cara untuk memastikan efek kortikosteroid? Menurut dr. Evy I Apidian, Sp.M, dokter mata dari Klinik Mata KMU, kalau misalnya, kita dulu sering menggunakan obat tetes mata dan kita nggak tau kalau itu ternyatanya isinya steroid, maka disarankan sebaiknya diperiksakan dulu.

“ Jadi, kita memeriksa apakah pertama kita ada keluhan penurunan penglihatan atau tidak. Kemudian, ada keluhan penurunan lapang pandangan atau tidak. Kalau memang sudah diperiksa, kita akan tahu bahwa pertama kita bebas enggak sih dari efek samping dari obat-obat steroid,” urainya.

Dijelaskan dr. Evy, pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan penglihatan, tekanan bola mata, katarak, serta kebersihan lensa mata. “Juga dicek kondisi saraf mata untuk melihat apakah sudah ada kerusakan di saraf mata yang disebabkan karena penyakit glaukoma yang disebabkan karena steroid atau tidak,” jelasnya.

Untuk obat tetes mata yang telah digunakan, dr. Evy menyarankan agar penggunaan obatnya dihentikan saja. “Jadi, tinggal pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bahwa kita terbebas dari efek samping,” tuturnya.Untuk hal tersebut, dr. Evy menyatakan bahwa untuk obat tetes mata yang ada kandungan entah itu antibiotik entah itu steroid, maka lambang di botolnya itu pasti ada huruf K-nya, dengan lambang huruf merah.

“Kita perhatikan botolnya. Untuk elemen lainnya, kita bisa baca etiket komposisi yang ada di belakang kotaknya atau di dalam. Kan biasanya ada kertasnya di dalam kotak. Itu ada isi komposisi, segala macam itu, juga bisa dilihat dari situ,” papar dr. Evy.

Baca juga:
LASIK
Mata Kiri Kedutan, Pertanda Penyakit Apa?
Fakta Mata Silinder Turunan ke Anak

Mencegah Kortikosteroid pada Mata

Selain tidak sembarang menggunakan obat tetes mata, mencegah bahaya kortikosteroid dapat kita lakukan dengan cara menjaga kesehatan mata kita.

Salah satu caranya yaitu menjalankan pola hidup sehat dengan konsumsi gizi seimbang, sehingga menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan. Termasuk kesehatan mata kita. Tak kalah penting yaitu istirahat yang cukup, mencakup mengistirahatkan mata secara rutin dan memadai saat kita beraktivitas di depan layar digital.

konsumsi buah dan sayur segar
Konsumsi buah dan sayur segar ikut tingkatkan kesehatan mata.

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Tak ketinggalan adalah konsultasi dokter mata dan pemeriksaan mata secara rutin untuk memastikan fungsi penglihatan kita tetap prima. Dengan memiliki mata yang selalu sehat, tentu saja kita tidak perlu sampai perlu menggunakan obat tetes mata yang mungkin saja mengandung kortikosteroid. Dengan demikian, kita akan terhindar dari sejumlah efek sampingnya.

Sumber: dr. Evy I Apidian, Sp.M

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *