transplantasi kornea

Transplantasi Kornea: Prosedur, Fungsi dan Resiko

Masalah mata bisa terjadi di bagian mata manapun, termasuk kornea. Kornea mata sendiri adalah bagian paling luar mata yang bentuknya bagai kubah dan transparan. Gangguan pada anatomi mata ini bisa diatasi dengan transplantasi kornea.

Apa fungsi dari operasi kornea yang satu ini? Bagaimana prosedurnya? Adakah resiko yang mungkin terjadi karena transplantasi kornea ini?

Berikut ini rangkuman penjelasan dari dr. Rigan Ndaru Wicaksono, SpM.

Transplantasi Kornea

Cangkok kornea atau transplantasi kornea adalah proses pengambilan kornea dari donor, untuk diletakkan pada penerima kornea yang mengalami gangguan kornea. 

Pada proses transplantasi kornea ini, seseorang yang Korneanya rusak bisa pulih kembali karena Kornea sudah diganti dengan Kornea sehat.

Nah memangnya orang dengan Kornea sehat tidak membutuhkan Korneanya lagi, sampai ia bisa mendonorkan pada orang dengan sakit mata? Apakah Sahabat KMU sendiri mau kalau kornea kita yang sehat harus diberikan ke orang lain sekalipun itu orang tersayang?

Tentu saja bukan dari orang yang masih hidup. 

Kornea diambil dari mereka yang sudah tidak membutuhkannya lagi alias pendonor biasanya adalah orang yang baru saja meninggal. Tentu saja yang sudah mendaftar menjadi pendonor, memenuhi syarat, dan sudah disetujui ahli waris.

Pendonor Kornea seharusnya adalah orang yang belum terlalu tua, sekaligus tidak punya penyakit yang menyerang jaringan kornea alias korneanya masih baik. 

Baca juga : Keratoconus: Gangguan Pada Kornea, Penyebab, Pencegahan Hingga Pengobatan

Fungsi 

Secara umum, Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki penglihatan, meredakan nyeri serta mengobati infeksi akibat kerusakan kornea yang berat. 

transplantasi kornea
transplantasi kornea

Nah, pada kasus apa saja membutuhkan cangkok kornea? Ada beberapa penyakit di Kornea mata selain ulkus yang bisa diselamatkan dengan operasi transplantasi kornea, yakni berikut ini : 

  1. Kornea sudah tidak jernih lagi agar bisa melihat jernih lagi (seperti lampu motor yang dibiarkan keruh tentu akan mengganggu)
  2. Tektonik atau menjaga stabilitas bola mata
  3. Mengatasi infeksi yang terjadi pada kornea 
  4. Berubahnya kornea
    1. Bentuk dari kelengkungan kubah kornea
    2. Penipisan kornea
    3. Pembengkakan kornea
  5. Peradangan menyakitkan di jaringan Kornea, yang tidak ampuh hanya dengan obat
  6. Komplikasi dari Operasi Katarak
  7. Kornea terbakar zat kimia
  8. Jaringan parut di Kornea karena trikiasis, atau penyakit lain, cedera, maupun infeksi
  9. Edema atau bengkak berlebih pada Kornea
  10. Distrofi Fuchs atau penyakit genetik lain yang mengefek pada Kornea.

Bahkan bukan tidak mungkin pula, LASIK juga bisa berimplikasi pada kondisi Kornea sehingga membutuhkan operasi cangkok Kornea ini. 

Prosedur Transplantasi Kornea

Agar tidak kaget dan bisa memahami proses demi proses penyembuhan bagian Kornea yang rusak ini, ada baiknya untuk mengetahui wawasan prosedur transplantasi kornea berikut ini.

Persiapan Transplantasi Kornea

Agar tidak kaget, berikut ini beberapa informasi yang mungkin dibutuhkan tentang apa saja persiapan sebelum operasi cangkok Kornea. 

Hal ini dilakukan agar resipien siap operasi serta terbebas dari kondisi yang bisa mengundang komplikasi setelah Transplantasi Kornea. 

Anamnesis

Sebelum Transplantasi Kornea, dokter mata akan menanyakan tentang obat yang dikonsumsi pasien untuk kemudian dinilai. 

Apakah dokter mata butuh memberi saran pasien berhenti minum, atau terus melanjutkan pengobatan. 

Pengukuran Kornea

Salah satu syarat kornea yang didonorkan harus lah sama ukurannya dengan penerima. Hal ini dikarenakan perbedaan ukuran kornea mata tiap orang, dan jika tidak cocok maka akan menyulitkan proses transplantasi kornea nantinya. 

Ukuran yang dibutuhkan penerima pun akan bergantung dari seberapa parah kerusakan Kornea pasien yang akan dicangkok Kornea. 

Terapi Gangguan Mata Lain

Ada kemungkinan pasien tidak hanya mengalami gangguan pada korneanya, tetapi ada pengobatan sakit lain termasuk mata. Oleh karenanya jika ada infeksi atau radang, dokter mata akan menyarankan untuk menyelesaikan terlebih dahulu gangguan tersebut. T

Baca juga : Ulkus Kornea: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

Proses Transplantasi Kornea dan Hasilnya

transplantasi kornea

Segera setelah Kornea didapatkan dari pendonor serta ahli waris yang berbaik hati mau memberikan, Transplantasi Kornea segera dilakukan pada waktu kurang dari 2 hari.

Nah, untuk memudahkan berikut beberapa poin urutan proses Transplantasi Kornea yang akan memakan waktu 1-2 jam:

  1. Sebelum Transplantasi Kornea, pasien akan dibius oleh dokter mata dengan dosis sesuai kebutuhan. 
  2. Dokter bedah akan melepas bagian Kornea pasien yang mengalami gangguan.
  3. Lalu kemudian space Kornea uang sudah diambil segera diisi dengan bagian Kornea dari pendonor. Penggantian Kornea bisa seluruhnya, lapisan luarnya saja, atau dalamnya saja tergantung pada kebutuhan sesuai kerusakan Kornea pada pasien tersebut.
  4. Sesudahnya, dokter akan menggunakan jahitan kecil untuk menahan Kornea atau bagian Kornea yang baru pada tempatnya.

Baca juga : Operasi Katarak Gratis

Pasca Transplantasi Kornea, pasien disarankan melakukan pemulihan di rumah sakit maupun langsung pulang dengan izin dokter mata. Hal ini tentu sangat bergantung pada kondisi pasien dan prosedur di masing-masing klinik atau rumah sakit.

Dalam proses penyembuhan, dokter akan memberikan Sahabat KMU tetes mata dan obat untuk membantu meredakan infeksi, bengkak, dan nyeri yang mungkin timbul setelah operasi.

Adapun anjuran yang biasa diberi dokter mata agar pemulihan berjalan baik yakni tidak boleh berenang atau mengangkat barang berat sampai dokter mata menyatakan aman.

Pada umumnya, butuh waktu beberapa bulan hingga pulih kembali. Pasien disarankan melakukan konsultasi dokter mata sesuai jadwal hingga sembuh total.

Jika operasi Transplantasi Kornea berjalan sesuai prosedur dan pasien patuh pada aturan dokter setelah operasi, maka tingkat kesembuhan bisa mencapai 90% alias dari 10 operasi, 9 diantaranya pasti berhasil.

Kornea pulih, penglihatan pun kembali normal karena operasi Transplantasi Kornea ini.

Risiko Transplantasi Kornea

Layaknya prosedur transplantasi lainnya, transplantasi kornea juga berpotensi menimbulkan reaksi penolakan oleh sistem imun tubuh ya Sahabat KMU. 

Reaksi penolakan ini kemungkinan terjadinya hanya sekitar 20% dari kasus transplantasi kornea. Namun, reaksi penolakan ini dapat menyebabkan beberapa gangguan penglihatan seperti kehilangan kemampuan menglihat, nyeri pada mata, kemerahan pada mata, dan hipersensitifitas terhadap cahaya. 

Oleh karenanya, orang yang menjalani transplantasi kornea disarankan untuk mengkonsumsi obat anti-rejection sesuai anjuran dokter mata ya.

Yuk, Periksa Mata Rutin

transplantasi kornea - cabang KMU

Demi terjaganya kornea dan bagian mata lainnya, Sahabat KMU sebaiknya melakukan periksa mata rutin minimal 6 bulan sekali dan mematuhi prosedur pengobatan jika memang perlu ya.

Termasuk juga menjalani tahapan demi tahapan pengobatan berupa operasi Transplantasi Kornea bila memang kondisinya butuh seperti itu.

—–

Yuk sayangi kesehatan mata. []
KMU – Jelas Lebih Jelas

Sumber:
dr. Rigan Ndaru Wicaksono, SpM.

Tonton juga yuk, video edukasi kesehatan berikut ini :