Toxic Optic Neuropathy

Toxic Optic Neuropathy: Miras Oplosan Pemicu Kebutaan 

Toxic Optic Neuropathy

Toxic Optic Neurophaty dapat disebabkan oleh berbagai macam paparan zat toksik. Salah satunya ialah metanol. Metanol yang umumnya terkandung pada alkohol ini sering disalahgunakan. Banyak orang meminum metanol ini dengan cara mencampur dengan berbagai minuman keras. Pada artikel kali ini akan membahas terkait miras dapat menjadi pemicu munculnya penyakit toxic optic neuropathy, bahayanya bagi kesehatan mata, gejala yang timbul, hingga pencegahannya. Yuk simak artikel berikut!

Toxic Optic Neuropathy

Dari penjabaran dr. Ruchyta Ranti, SpM Toxic Optic Neurophaty atau kerusakan mata akibat toxin merupakan suatu penurunan penglihatan yang disebabkan karena kerusakan saraf mata. Keadaan ini terjadi dimana penderita memiliki riwayat penggunaan obat-obatan terlarang maupun dibawah pengaruh alkohol.  Penderita kehilangan penglihatan bilateral dan simetris tanpa rasa sakit. Gejala awal yang timbul ialah hilangnya ketajaman visual secara progresif yang dimulai dengan kabur pada titik fiksasi.

Baca Juga : Tips Sehat Pada Mata Yang Melihat Monitor Terlalu Lama

Faktor Penyebab Tejadinya Toxic Optic Neurophaty

Seperti namanya toxic optic neuropathy, yang mana merupakan paparan dari zat toksin yang beracun. Di bawah ini merupakan daftar zat beracun yang dapat menyebabkan penyakit tersebut : 

  1. Methanol
  2. Karbon Monoksida
  3. Klorine
  4. Mercury
  5. Ethylene Glycol
  6. Sianida

Zat-zat tersebut dapat ditemukan pada polusi udara, pabrik, bahan kimia kosmetik, hingga bahan kimia pada obat-obatan. Beberapa dari zat di atas tidak akan memberikan efek samping yang besar apabila kadar penggunannya sesuai dengan anjuran. Namun sangat disayangkan ada oknum oknum tertentu yang mencampurkan beberapa zat tersebut untuk miras. Akibatnya apabila dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jumalh yang banyak, maka dampak jangka panjangnya adalah mengalami kebutaan. Hal tersebut sangat disayangkan.

Baca Juga :Operasi Katarak

Gejala yang Timbul

Gejala yang timbul bermacam-macam. Di bawah ini beberapa gejala umum yang sering dirasakan penderita, seperti, 

  1. Berkurangnya kontras penglihatan pada mata.
  2. Kehilangan kepekaan pandangan terhadap warna khususnya merah.
  3. Sulit beradaptasi di kegelapan.
  4. Kehilangan ketajaman visual sentral dan paracental.
  5. Penurunan penglihatan secara progresif hingga dapat mengalami kebutaan.

Baca Juga : katarak

Miras Oplosan Menjadi Pemicu Toxic Optic Neuropathy

Angka kasus keracunan minuman keras oplosan di Indonesia sangatlah tinggi. Salah satu penyebabnya ialah metanol. Metanol sendiri merupakan bentuk alkohal paling sederhana yang dapat ditemukan pada bahan bahan pembersih ataupun minuman beralkohol yang diracik sendiri. Tahukah kalian menelan 10 ml (0,34 US fl oz) metanol murni dapat menyebabkan kebutaan permanen dengan penghancuran saraf optik. Metanol merupakan jenis alkoholyang berbahaya apabila dikonsumsi dalam jumlah besar.

Banyak orang yang mencampurkan miras oplosan tradisional tersebut dengan metanol ini. Terdapat beberapa gejala lain yang timbul pada pengonsumsi miras bermetanol ini, seperti sesak nafas, penurunan penglihatan, mual muntah hingga nyeri pada perut. Menurut beberapa penelitian penurunan penglihatan ini umumnya terjadi 36 jam setelah meminum alkohol atau miras oplosan tersebut. Penglihatan dapat perlahan kembali dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan, namun tetap terdapat resiko akan adanya gejala sisa hingga kehilangan penglihatan permanen. 

Baca Juga : Operasi Katarak Gratis

Pencegahan Toxic Optic Neuropathy

Pencegahan yang dapat dilakukan pada pasien yang mengalami toxic optic neuropathy ialah dengan mencegah mereka mengonsumsi alkohol lagi, terutama alkohol yang terkandung dalam miras oplosan. Pencegahan lain yang dapat dilakukan ialah terapi toksisitas. Pada kondisi tertentu diperlukan cuci darah bila kadar alkohol yang terkandung dalam tubuh dalam jumlah yang sangat tinggi, asidos sangat berat, atau terdapat gejala gangguan pada organ lain (komplikasi). Apabila gejala yang dirasakan semakin parah pasien dapat melakukan konsultasi pada dokter mata untuk melakukan penanganan, perwatan, hingga memberikan opsi pemulihan.

Baca Juga : Lasik

Mungkin banyak dari kalian yang telah merasakan gejala tersebut. Apabila dirasa semakin parah, kalian dapat memeriksakannya ke dokter mata. Di Klinik mata KMU, kalian akan mendapatkan servis terbaik dan mendapatkan layanan konsultasi dokter mata

Untuk penjelasan lebih lengkapnya yuk simak video di 

.