Risiko Katarak

Risiko Katarak Yang Tidak Tertangani, Simak Penjelasannya!

Halo sahabat KMU, apakah kalian pernah mendengar mengenai risiko Katarak yang tidak tertangani? Suatu hal yang umum bahwa penyakit Katarak merupakan salah satu penyakit mata yang patut untuk waspadai karena dalam kondisi yang kronis dapat menyebabkan kebutaan. 

Mata Katarak sendiri terjadi karena kekeruhan pada lensa mata akibat protein pada lensa mata membentuk gumpalan sehingga mata menjadi keruh dan sulit untuk ditembus cahaya. Nah, pada kesempatan saat ini akan mengulas terkait risiko Katarak yang tidak tertangani. Simak penjelasan berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Risiko Katarak

Penyebab katarak

Sebelum membahas mengenai risiko Katarak yang tidak tertangani, maka baiknya untuk sahabat KMU atau pasien mata KMU akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai penyebab Katarak, gejala Katarak dan tahapan Katarak. 

Penyebab Katarak ternyata bukan hanya karena faktor penuaan saja, namun ada penyebab lain yang dapat menimbulkan Katarak pada mata. Berikut ini beberapa faktor-faktor penyebab Katarak, antara lain : 

  • Proses Penuaan : Katarak bisa terjadi karena faktor usia. Pada usia 50 tahun ke atas, lebih dari 50% orang menderita Katarak. Di Indonesia, lebih muda lagi yaitu kurang dari 15 tahun (atau usia 35 tahun) sudah bisa terjadi denaturasi karena Indonesia merupakan negara tropis.
  • Diabetes :  Diabetes menyebabkan Katarak karena terjadinya akumulasi sorbitol dalam lensa yang akan menarik air ke dalam lensa sehingga terjadi hidrasi lensa. Akibanya, kejernihan lensa menurun dan terjadilah kekeruhan lensa yang tidak lain merupakan katarak.
  • Trauma Fisik : Katarak juga bisa terjadi akibat trauma yang mengganggu struktur lensa mata. Perubahan struktur lensa dan gangguan keseimbangan metabolisme lensa menyebabkan terbentuknya Katarak.
  • Bawaan Sejak Lahir : Gangguan proses perkembangan embrio ketika dalam kandungan atau kelainan pada kromosom dapat menyebabkan kekeruhan lensa saat lahir.
  • Paparan Sinar Matahari Langsung : Pekerjaan-pekerjaan tertentu yang terkena paparan sinar matahari langsung bisa mempercepat terjadinya Katarak.

Gejala Katarak

Adapun beberapa gejala Katarak yang perlu diwaspadai oleh sahabat KMU atau pasien mata KMU. Berikut ini 7 gejala Katarak, antara lain : 

  1. Pandangan kabur seperti berkabut
  2. Melihat lingkaran di sekeliling cahaya
  3. Pandangan ganda
  4. Penglihatan malam hari terganggu
  5. Penurunan penglihatan pada malam hari
  6. Rasa silau saat melihat matahari, lampu, dan lampu mobil.
  7. Warna di sekitar terlihat memudar.

Untuk menghindari komplikasi lebih lanjut dari penyakit Katarak, maka sebaiknya apabila mengalami gejala-gejala tersebut segeralah untuk periksa dan konsultasi ke dokter mata supaya penanganannya pun dapat dapat lebih tepat dan cepat. 

Baca juga:
5 Gejala Mata Tegang yang Bisa Jadi Alarm Awal, Jangan Diabaikan!
Pterygium: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

Risiko Katarak

Tahapan Katarak

Risiko Katarak sangat rentan terjadi pada orang usia lanjut karena semakin menua fungsi organ mata juga akan mengalami penurunan. Katarak sendiri terbagi menjadi 3 tahapan, antara lain : 

  1. Katarak imatur
  2. Katarak matur
  3. Katarak hipermatur

Semakin lama protein pada lensa mata akan semakin mengeras. Hingga pada tahap Katarak hipermatur, proteinnya sudah mengeras atau terjadi denaturalisasi protein sehingga tengahnya mengeras tetapi sekitarnya mencair.

Jika dibiarkan berlanjut, bisa berisiko terjadi komplikasi lain. Protein akan menghambat di saluran mata sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan bola mata. Menghimpit saraf mata dan bisa mengakibatkan kebutaan permanen. Kebutaan karena Katarak bisa ditangani tetapi jika sarafnya sudah kena dan mengakibatkan buta, sulit untuk disembuhkan. Ini merupakan risiko katarak terbesar jika tidak tertangani dengan tepat.

Risiko Katarak Tidak Tertangani

Selain risiko terbesar berupa kebutaan permanen ketika saraf mata sudah kena, berikut ini risiko katarak yang tidak tertangani dengan tepat khususnya dalam aspek sosial, antara lain : 

  • Sulit dapat pekerjaan yang layak : Orang yang menderita Katarak, penglihatannya menurun. Mata yang kabur atau berkabut membuat penderita katarak tidak mendapatkan pekerjaan yang layak. Karena indeks penglihatan 83% sumber olah informasi pada manusia.
  • Menurunnya tingkat pendapatan keluarga : Akibat terjadi Katarak sehingga akan sulit mendapatkan pekerjaan yang layak, kondisi ini akan mempengaruhi pendapatan keluarga dan akan mengalami penurunan apabila penderita Katarak merupakan tulang punggung keluarga. 
  • Mempengaruhi kesehatan hari-hari : Orang yang menderita katarak dan kondisinya parah, ia tidak bisa beraktivitas normal sehingga lebih banyak diam. Akibat jarang beraktivitas dan tidak banyak bergerak, maka berisiko terkena penyakit yang lain. Risiko Katarak meningkatkan mortalitas (risiko kematian) juga naik menjadi 2,6 kali lebih tinggi.
  • Meningkatkan risiko kecelakaan : Risiko Katarak lainnya adalah terkait keselamatan berkendara. Pandangan kabur dan berkabut akibat katarak bisa mengakibatkan kecelakaan. Menurut hasil studi, katarak meningkatkan kecelakaan lalu lintas 2,5 kali lebih tinggi.

Untuk mencegah terjadinya risiko-risiko tersebut, apabila terjadi Katarak segeralah untuk konsultasi dokter mata atau minta saran mengenai operasi Katarak. 

Baca juga:
Perawatan Pasca Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis
Lasik

Risiko Katarak

Penanganan Katarak

Untuk menghindari risiko Katarak, maka langkah yang tepat adalah dilakukan penanganan secara tepat, bagaimana bentuk penanganannya? Penanganan yang tepat adalah dengan dilakukan operasi Katarak. Sejauh ini penyembuhan yang paling optimal adalah dengan dilakukan operasi. 

Pada RS & Klinik mata KMU sendiri terdapat beberapa teknik operasi Katarak. Berikut ini 3  teknik operasi Katarak, antara lain : 

  • ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) : merupakan teknik operasi Katarak konvensional. Pada prosedur ECCE, dokter mata mengeluarkan lensa melalui sayatan selebar 8-10mm.
  • SICS (Small Incision Cataract Surgery) :  merupakan teknik operasi menggunakan jahitan dengan sayatan lebih kecil yakni 6 – 10 mm. Proses operasinya membutuhkan waktu 15-30 menit dan waktu penyembuhannya juga lebih singkat daripada ECCE.
  • Phacoemulsification : merupakan teknik operasi Katarak yang paling modern yang dikenal dengan  operasi katarak tanpa jahitan. Proses operasinya singkat, hanya sekitar 10-15 menit. Waktu penyembuhan dan pemulihan juga jauh lebih cepat dari teknik operasi sebelumnya serta minim rasa sakit bahkan tidak ada.

Bagi sahabat KMU atau pasien mata KMU yang mengalami masalah mata, seperti mata minus, mata silinder, mata Katarak dan lain sebagainya. Untuk langkah awal kalian bisa melakukan tes mata KMU atau periksa mata KMU. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo segera kunjungi RS & Klinik mata KMU terdekat di kota kamu!

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata

Saksikan juga video lain tentang kesehatan mata di bawah ini :