risiko katarak

Risiko Katarak yang Tidak Tertangani

Katarak membuat penglihatan menjadi tidak jelas, kabur alias pandangan berkabut. Bagaimana jika dibiarkan? Atau mendapatkan penanganan tetapi tidak tepat, misalnya mengandalkan obat-obatan dan herbal yang klaimnya bisa menyembuhkan? Berikut ini risiko katarak yang tidak tertangani dengan tepat.

Katarak terjadi karena protein pada lensa mata membentuk gumpalan sehingga mata menjadi keruh dan sulit ditembus cahaya.

Pada mata, ada lapisan bening mata. Ada Pupil yang berfungsi mengatur cahaya yang masuk. Bagian mata ini akan melebar ketika gelap dan akan mengecil ketika banyak cahaya. Di belakangnya ada lensa mata. Dalam kondisi normal, lensa mata ini jernih sehingga cahaya bisa masuk ke syaraf mata dengan baik. Ketika terjadi denaturasi dari protein, lensa mata menjadi keruh dan cahaya akan sulit masuk. Akibatnya sulit melihat, penglihatan terganggu.

Penyebab katarak

Mengapa katarak bisa terjadi pada mata? Ada sejumlah penyebab katarak yang bisa menjelaskannya. Antara lain sebagai berikut:

Proses penuaan

Katarak bisa terjadi karena faktor usia. Pada usia 50 tahun ke atas, lebih dari 50% orang menderita katarak. Di Indonesia, lebih muda lagi. Kurang dari 15 tahun (atau usia 35 tahun) sudah bisa terjadi denaturasi. Karena Indonesia merupakan negara tropis.

Adanya penyakit diabetes

Penyakit diabetes juga bisa menjadi penyebab katarak. Diabetes menyebabkan terjadinya akumulasi sorbitol dalam lensa yang akan menarik air ke dalam lensa sehingga terjadi hidrasi lensa. Akibanya, kejernihan lensa menurun. Terjadilah kekeruhan lensa yang tidak lain merupakan katarak.

Trauma fisik

Katarak juga bisa terjadi akibat trauma yang mengganggu struktur lensa mata. Perubahan struktur lensa dan gangguan keseimbangan metobolisme lensa menyebabkan terbentuknya katarak.

Bawaan sejak lahir

Gangguan proses perkembangan embrio ketika dalam kandungan atau kelainan pada kromosom dapat menyebabkan kekeruhan lensa saat lahir.

Paparan sinar matahari langsung

Pekerjaan-pekerjaan tertentu yang terkena paparan sinar matahari langsung bisa mempercepat terjadinya katarak.

Baca juga: Penyebab Katarak

Gejala Katarak

Umumnya, gejala katarak yang sering menjadi keluhan meliputi:

  • Pandangan kabur seperti berkabut
  • Melihat lingkaran di sekeliling cahaya
  • Pandangan ganda
  • Penglihatan malam hari terganggu
  • Penurunan penglihatan pada malam hari
  • Rasa silau saat melihat matahari, lampu, dan lampu mobil.
  • Warna di sekitar terlihat memudar.

Terkadang, pasien tidak merasakan langsung gejala-gejala ini pada fase awal karena perubahan kondisi lensa terjadi secara bertahap. Ketika kekeruhan lensa mata meningkat, gejala-gejala di atas akan semakin terasa. Inilah perlunya mengetahui gejala katarak dan segera ke dokter mata untuk memeriksakannya.

Baca juga: Gejala Katarak

Tahapan Katarak

Katarak, khususnya karena faktor usia, akan mengalami tiga tahapan:

  • Katarak imatur
  • Katarak matur
  • Katarak hipermatur

Jadi, semakin lama, protein pada lensa mata akan semakin mengeras. Hingga pada tahap katarak hipermatur, proteinnya sudah mengeras. Atau terjadi denaturalisasi protein sehingga tengahnya mengeras tetapi sekitarnya mencair.

Jika dibiarkan berlanjut, bisa menjadi penyakit lain. Protein akan menghambat di saluran mata sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan bola mata. Menghimpit syarat mata dan bisa mengakibatkan kebutaan permanen. Kebutaan karena katarak bisa ditangani, tetapi jika syarafnya sudah kena dan mengakibatkan buta, sudah tidak bisa diperbaiki. Ini merupakan risiko katarak terbesar jika tidak tertangani dengan tepat.

Risiko Katarak Tidak Tertangani

Selain risiko terbesar berupa kebutaan permanen ketika syaraf mata sudah kena, berikut ini risiko katarak yang tidak tertangani dengan tepat khususnya dalam aspek sosial:

Tidak mendapatkan pekerjaan yang layak

Orang yang menderita katarak, penglihatannya menurun. Mata yang kabur atau berkabut membuat penderita katarak tidak mendapatkan pekerjaan yang layak. Karena indeks penglihatan 83% sumber olah informasi pada manusia.

Menurunnya tingkat pendapatan keluarga

Selain pasien tidak bisa kerja akibat menderita katarak, pada tahapan yang parah apalagi sampai mengalami kebutaan, penderita memerlukan anggota keluarga lain untuk membantu atau mendampinginya. Orang yang mendampingi agar penderita bisa beraktivitas ini juga berkurang jam kerjanya. Alhasil, penghasilan keluarga menurun merupakan risiko katarak yang tidak tertangani.

Mempengaruhi kesehatan hari-hari

Orang yang menderita katarak dan kataraknya parah, ia tidak bisa beraktivitas normal sehingga lebih banyak diam. Karena diam, tidak banyak bergerak, ia bisa terkena penyakit yang lain. Risiko katarak meningkatkan mortalitas (risiko kematian) juga naik menjadi 2,6 kali lebih tinggi.

Meningkatkan risiko kecelakaan

Risiko katarak lainnya adalah terkait keselamatan berkendara. Pandangan kabur dan berkabut akibat katarak bisa mengakibatkan kecelakaan. Menurut hasil studi, katarak meningkatka kecelakaan lalu lintas 2,5 kali lebih tinggi.

Baca juga: Perawatan Pasca Operasi Katarak

Penanganan Katarak

Penanganan katarak yang tepat hanya bisa dengan operasi katarak. Yakni mengambil lensa mata yang rusak dan menggantinya dengan lensa mata tanam. Penggunaan obat-obatan atau herbal tidak terbukti bisa menyembuhkan katarak.

Ada beberapa teknik operasi katarak yang bisa Anda pilih. Setidaknya ada tiga teknik sebagai berikut:

ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)

ECCE merupakan teknik operasi katarak konvensional. Pada prosedur ECCE, dokter mata mengeluarkan lensa melalui sayatan selebar 8-10mm.

SICS (Small Incision Cataract Surgery)

SICS merupakan teknik operasi menggunakan jahitan dengan sayatan lebih kecil yakni 6 – 10 mm. Proses operasinya membutuhkan waktu 15-30 menit dan waktu penyembuhannya juga lebih singkat daripada ECCE.

Phacoemulsification

Phacoemulsification merupakan tenik operasi katarak tanpa jahitan. Proses operasinya singkat, hanya sekitar 10-15 menit. Waktu penyembuhan dan pemulihan juga jauh lebih cepat.

Selain itu, Phacoemulsification mampu mengurangi rasa nyeri, ngeres atau ketidaknyamanan setelah operasi. Pasca operasi, pasien bisa Langsung pulang. Penyembuhannya hanya butuh waktu 2 minggu hingga 1 bulan.

Demikian risiko katarak yang tidak tertangani lengkap dengan penyebab, gejala, dan bagaimana menangani katarak dengan tepat. Salam sehat. []

*Dikembangkan dari EyeTalk “Risiko Katarak yang Tidak Tertangani” dr. Heri Wijayanto, SpM