refractive lens exchange (RLE)

Refractive Lens Exchange (RLE) Sebagai Alternatif Lasik, Apa Saja Manfaatnya?

Refractive Lens Exchange (RLE) disebut-sebut bisa menjadi pengganti teknik lasik untuk mengatasi rabun jauh maupun rabun dekat, bahkan silinder. Beneran ngga sih? Untuk beberapa kondisi mata yang tidak bisa di Lasik, RLE ini bisa menjadi alternatif Lasik agar bisa terbebas dari Kacamata. 

Sebenarnya apa itu RLE dan bagaimana cara melakukannya, serta bagaimana hasilnya, simak dalam artikel ini yuk!

Seringkali lasik menjadi sebuah pilihan paling aman dan nyaman bagi banyak orang untuk mengatasi mata minus. Tak dapat dipungkiri, penggunaan kacamata maupun softlens memang sangat membantu, namun dari segi faktor kenyamanan penggunanya, tentu saja lasik akan memberikan hasil yang nyaman.

Namun bagaimana jika ada seseorang yang ternyata tidak lolos syarat pre-lasik? Padahal ia mendapatkan hasil yang sama dengan lasik, namun apalah daya, syarat pre-lasik tak terpenuhi. Apakah tidak ada solusi lain untuk mengatasi gangguan pada mata? Bisa dong, namanya Refractive Lens Exchange (RLE).

Simak penjelasan dari ahlinya berikut ya.

refractive lens exchange

Apa itu Refractive Lens Exchange (RLE)?

Berdasarkan penjelasan Dokter Spesialis Mata Klinik Mata KMU Sidoarjo dan Madura dr. Ruchyta Ranti, Sp.M,Refractive Lens Exchange (RLE) adalah suatu tindakan penggantian lensa pada mata.

Kenapa dilakukan RLE ini? Alasannya karena pada pasien-pasien yang tidak memungkinkan untuk dilakukan lasik (seperti pada pasien yang minusnya yang terlalu tinggi atau karena ada kelainan pada kornea mata sehingga tidak memungkinkan tindakan lasik).

Biasanya teknik ini sangat cocok digunakan untuk usia 30 tahun ke atas yang ingin bebas dari kacamata minus, silinder, serta rabun dekat yang tidak lolos pre-lasik. Metode RLE menjadi pilihan yang tepat.

Namun masih banyak juga yang bertanya-tanya, apakah metode RLE ini aman? Benarkah kita bisa mendapatkan hasil yang diinginkan? Yakinkah ini bukan metode coba-coba?

Apakah Teknik Refractive Lens Exchange (RLE) Berbahaya?

Teknik RLE ini tidak berbahaya kok, banyak pasien yang sudah melakukan Refractive Lens Exchange (RLE) yang mengatakan bahwa dalam metode RLE ini prosesnya cepat, dan sudah dijamin efektif dan aman.

Setelah operasi, banyak pasien yang bebas dari kacamatan maupun softlens. Sehingga aktivitas yang dilakukan pun jadi lebih nyaman, karena tidak perlu lepas pasang softlens maupun kacamata.

apakah Refractive Lens Exchange (RLE) berbahaya

Siapa sih yang tidak merindukan pandangan mata yang luas dan tidak terbatasi oleh bingkai? Nah, selain manfaat RLE tersebut di atas, RLE juga memiliki hasil yang permanen. Jadi hanya sekali tindakan, teman-teman bisa lepas dari kacamata maupun softlens.

Manfaat Refractive Lens Exchange (RLE)

Salah satu cerita salah satu pasien yang telah menggunakan Refractive Lens Exchange (RLE) dari Kak Risma yang telah melakukan RLE di KMU Sidoarjo yang ternyata dirinya tidak direkomendasikan untuk Lasik. Kak Risma melakukan tindakan RLE di #KMUSidoarjo dan ditangani oleh dr. Ruchyta Ranti, SpM.

Jika teman-teman menderita mata minus, mata silinder, segera konsultasikan dengan dokter mata terbaik ya, sehingga teman-teman akan mengetahui tindakan mana yang pas dilakukan untuk mengatasi keluhan kamu. Apakah melalui lasik atau RLE? Konsultasi dokter mata adalah kunci untuk bisa meyakinkanmu dalam memilih.

Untuk video lebih lengkap bisa cek di sini ya teman-teman:

Gimana? Hari gini masih pusingin gangguan pada mata? Sudah bukan saatnya yaa. Ada beberapa metode pilihan yang bisa Sahabat KMU lakukan, yang penting konsultasi dokter mata dulu deh. Tentu saja dengan metode yang sudah teruji keamanan dan keefektifannya. Jadi tidak perlu ragu atau bahkan takut.

Untuk konsultasi mata, mengatasi mata minus hingga operasi katarak untuk penderita katarak bisa teman-teman dapatkan juga dalam artikel lain di sini ya KATARAK .

Jangan ragu untuk berkonsultasi, akan lebih baik sedia payung sebelum hujan bukan? Lebih baik mencegah daripada mengobati.