Perdarahan subkonjungtiva

Perdarahan Subkonjungtiva: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa kabar Sahabat KMU? Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang gangguan mata yang secara tampilan fisiknya cukup ngeri ya. Sebutan mata merah yang satu ini adalah Perdarahan Subkonjungtiva. 

Bagi yang baru dengar, atau yang ingin dalami lebih lanjut, mari kita bahas ulasan berikut tentang Perdarahan Subkonjungtiva. Mulai dari asal sebabnya, gejala, hingga cara pengobatannya. 

Apa itu Perdarahan Subkonjungtiva

Menurut dr. Alissa Devi Agustina, Sp.M. Perdarahan Subkonjungtiva adalah pecahnya pembuluh darah pada selaput lendir mata atau istilah anatominya konjungtiva. 

Sehingga, terjadi penumpukan darah yang terjebak di bawah konjungtiva tadi. Penumpukan darah itu lah yang menyebabkan munculnya tampilan bercak merah terang berbatas tegas pada area putih mata.

Dalam versi bagian tubuh lain, Perdarahan Subkonjungtiva ini seperti memar di kulit. Namun, konjungtiva tidak bisa menyerap darah dengan sangat cepat yang akhirnya membuat darah terperangkap.

Baca juga :
Mata Merah : Cara Pengobatan Sesuai Penyebabnya
Selaput Mata (Konjungtiva): Fungsi Hingga Keluhannya

Penyebab

Pecahnya pembuluh darah mata tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa penyebab yang bisa memicu kondisi mata ini. Beberapa penyebab yang mungkin adalah berikut ini : 

  1. Cedera pada kepala atau mata, meliputi juga infeksi. 
  2. Batuk, bersin, muntah, atau mengejan yang terlalu kuat
  3. Mengucek mata terlalu ekstra
  4. Cedera atau trauma di kepala atau mata
  5. Operasi mata tertentu
  6. Mengangkat benda berat
  7. Penggunaan softlens yang tidak higienis
  8. Mengkonsumsi obat pengencer darah

Untuk memastikan sebabnya, bisa diingat dan dipahami oleh diri sendiri, sebelum selanjutnya melakukan konsultasi dokter mata untuk tindak lanjutnya. 

Selain penyebab langsung, ada beberapa faktor resiko atau hal yang bisa mendukung datangnya kondisi Perdarahan Subkonjungtiva. Faktor tersebut yakni hipertensi, diabetes mellitus, gangguan pembekuan darah, trauma mata, paparan zat kimia, dan riwayat infeksi pada mata sebelumnya.

Baca juga : 
Katarak 
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis

Gejala

Karena sangat banyak jenis mata merah, maka merahnya mata pada kasus Perdarahan Subkonjungtiva ini memiliki gejala yang sangat khas. 

Diantaranya adalah : bercak merah yang terang, dan berbatas tegas, tidak nyeri, tidak disertai gangguan penglihatan, dan akut. 

Karena tidak ada rasa nyeri yang bisa disadari, seseorang yang mengalami gangguan mata ini sering tidak “ngeh” atau paham kalau dirinya terkena Perdarahan Subkonjungtiva ini. Ia perlu menatap dirinya di cermin dulu sehingga bisa tau matanya merah. 

Pengobatan Perdarahan Subkonjungtiva

Meski terlihat cukup mengerikan dan serius, Perdarahan Subkonjungtiva ini pada umumnya tidak berbahaya. Bahkan tidak memerlukan pengobatan khusus karena bisa sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu.

Namun, ketika kemerahan mata berbarengan dengan gejala lainnya seperti nyeri di mata, gangguan penglihatan, dan keluarnya cairan mata, segera periksa ke dokter mata ya. 

Diagnosis

Sebelum dokter melakukan tindakan mengobati mata yang mengalami Perdarahan Subkonjungtiva, dokter mata akan melakukan beberapa hal berikut : 

  1. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, keluhan, pekerjaan, gaya hidup, dan cedera yang pernah dialami
  2. Dokter akan memeriksa tekanan darah, bercak pada mata menggunakan slit lamp
  3. Dokter akan melakukan tes darah bila ada kecurigaan gangguan pembekuan darah

Baca juga : 
LASIK
Bisakah Biaya Lasik Ditanggung BPJS Kesehatan?
Tahapan Penanganan Awal Trauma Kimia Mata Ternyata Bisa Dipraktikkan dengan Mudah

Tindakan Pemulihan

Meski Perdarahan Subkonjungtiva bisa sembuh sendiri, ada kalanya perlu pengobatan serius karena sudah terjadi komplikasi atau penyakit lain. Terutama saat mata tidak pulih dalam waktu 2-3 minggu.

Jika kondisi mata ini dipicu oleh tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah, dokter mata akan mengarahkan pada dokter spesialis penyakit terkait untuk mendapat pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. 

Sedangkan jika kondisi matanya sudah ke tahap iritasi mata, dokter mata akan memberikan obat tetes air mata buatan untuk meredakan gejala.

Dokter mata akan memberi pembatasan meminum obat-obatan yang bisa meningkatkan perdarahan seperti ibuprofen, aspirin, atau obat anti-inflamasi non steroid lainnya.

Segera Periksakan Mata

Subkonjungtiva - cabang KMU

Perdarahan Subkonjungtiva bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan pada situasi bagaimana pun. Tetap tenang dan hindari berbagai hal yang bisa memicu perdarahan seperti berhenti mengangkat benda berat, membatasi penggunaan softlens, dan sebisa mungkin jangan mengucek mata.

Tidak ada yang menginginkan terjadinya gangguan mata, meski setidak-berbahaya apapun itu. Bahkan kondisi mata “keculek” atau kelilipan benda tertentu seperti tangan atau debu saja bisa mengganggu mata.

Jika terjadi hal-hal yang membuat mata tidak nyaman, terlebih sudah melebihi batas waktu Perdarahan Subkonjungtiva ini sembuh sendiri, yakinkan diri untuk konsultasi dokter mata. Dengan begitu, tindakan pengobatan bisa segera dilakukan dan mata bisa kembali normal.

—–

Yuk sayangi kesehatan mata. []
KMU – Jelas Lebih Jelas

Sumber:
dr. Alissa Devi Agustina, Sp.M.

Tonton juga yuk, video edukasi kesehatan berikut ini :