penanganan awal trauma kimia mata

Tahapan Penanganan Awal Trauma Kimia Mata Ternyata Bisa Dipraktikkan dengan Mudah

Trauma mata dapat menimpa siapa saja dan di mana saja, serta bisa kapan saja. Salah satunya yaitu trauma kimia mata. Ini terjadi tatkala mata kita terpapar bahan kimia. Apa yang perlu kita lakukan jika sampai mengalami trauma kimia mata? Bagaimana penanganan awal trauma kimia mata? Apa saja langkahnya dalam penanganan awal trauma kimia mata? Apakah harus buru-buru ke dokter begitu kita mengalami trauma kimia mata?

Pengertian dan jenis trauma mata

Trauma mata pada dasarnya adalah cedera pada mata, kelopak mata, atau tulang di sekitar mata. Trauma mata bisa ringan, bisa berat, bisa juga sangat berat, bahkan hingga mengakibatkan hilangnya penglihatan – baik kedua mata maupun salah satu mata . 

Secara umum, trauma mata dapat digolongkan ke dalam tiga jenis kategori. 

[1] Trauma tumpul

Trauma tumpul terjadi ketika benda-benda tumpul mengenai mata atau area di sekitar mata kita. Buntutnya menyebabkan kerusakan pada mata itu sendiri atau pada tulang di sekitar mata. Trauma tumpul sering disebabkan oleh peralatan olahraga maupun pukulan dalam aktivitas olahraga yang mengenai wajah. Contohnya, terkena alat pemukul [stick] atau bola pada permainan kasti, terkena pukulan atau dipukul seperti pada olahraga tinju, maupun pelet dari paintball yang masuk ke mata. 

Baca juga: Selaput Mata, Fungsi hingga Keluhannnya

Komplikasi trauma tumpul meliputi sejumlah kondisi berikut ini.

  • Lecet atau bengkak pada kornea.
  • Kerusakan pada retina, pupil, iris, badan siliar, saraf optik, maupun lensa mata.
  • Hifema [pengumpulan darah antara kornea dan iris].
  • Mata pecah.
  • Ablasi retina.
  • Fraktur orbita pada tulang yang mengelilingi mata.
  • Hematoma [darah di jaringan yang membengkak].

[2] Trauma tajam

Trauma tajam terjadi ketika benda-benda tajam seperti tongkat atau pisau mengenai mata atau kelopak mata. Komplikasi dari trauma tajam meliputi kondisi seperti berikut.

  • Luka pada kelopak mata, baik dangkal atau dalam.
  • Perdarahan subkonjungtiva [pecahnya pembuluh darah di mata].
  • Laserasi pada konjungtiva [terpotong pada selaput lendir yang menutupi mata].
  • Hifema.
  • Iris atau pupil yang cacat.
  • Kehilangan tekanan intraokular.

[3] Trauma kimia

Trauma kimia terjadi ketika mata terpapar zat-zat kimia, seperti cairan pembersih lantai, obat nyamuk cair, semprotan merica, gas air mata, lem atau cat. Zat-zat kimia bersifat asam atau basa, yang dapat merusak kornea dan menyebabkan jaringan parut. Komplikasi dari trauma kimia meliputi sejumlah kondisi seperti berikut ini.

  • Peningkatan tekanan intraokular.
  • Peradangan dan kerusakan jaringan mata.
  • Katarak.
  • Kornea robek atau bengkak.
  • Lesi pada kornea.
  • Kehilangan penglihatan.
  • Ketidaknyamanan mata. Misalnya, rasa perih atau terbakar. 

Baca juga: Operasi Katarak Gratis

Di luar ketiga trauma tersebut, ada juga trauma mata lain yang terjadi dan tidak terkait dengan kecelakaan, yakni pendarahan retrobublar, benda asing di mata, dislokasi lensa mata, pendarahan retina, dan perdarahan subkonjungtiva.

Gejala trauma mata dan diagnosis

Saat terjadi trauma mata, tentu saja mata harus periksa secara menyeluruh untuk memastikan setiap kemungkinan cedera mata yang dialami dan kemungkinan gangguan penglihatan yang ditimbulkannya. Dokter mata akan  memastikan hal ini untuk kemudian mengambil langkah-langkah medis yang diperlukan.

Gejala umum trauma mata antara lain pendarahan mata, kehilangan penglihatan progresif, nyeri, diplopia [penglihatan ganda], flashers atau floaters [kilatan cahaya atau titik kecil atau lingkaran di bidang penglihatan], cacat pupil atau iris, non-reaktif pupil, atau proptosis [mata menonjol].

penanganan awal trauma kimia mata
Saat terjadi trauma mata, pemeriksaan harus dilakukan secara menyeluruh. Foto: nejm.org.

Tahapan penanganan awal trauma kimia mata

Seperti telah disebutkan di muka, trauma kimia terjadi akibat terpaparnya mata pada bahan atau zat kimia yang bersifat asam dan basa.

Baca juga: Begini 6 Perawatan Pasca Katarak dengan Benar

Menurut Dhafita, perawat kesehatan mata dari Klinik Mata KMU, Sidoarjo, Jawa Timur, contoh bahan kimia yang bersifat basa yang biasanya kita jumpai di rumah yaitu shampo, sabun, deterjen, dan juga pemutih pakaian.

“Apabila mata kita terkena percikan bahan kimia, maka yang kita lakukan sebelum ke klinik atau rumah sakit adalah usahakan diri kita tidak panik. Hindari menggosok mata. Selanjutnya, carilah sumber air yang dekat, bersih, dan mengalir. Dan yang terakhir, lakukan pengaliran atau pencucian dengan air yang mengalir selama 15 – 30 menit,“ jelas Dhafita.

Mencuci mata dengan air mengalir perlu segera dilakukan saat mata terpercik zat kimia. Foto: hawsco.com.

Ia menambahkan agar kita jangan lupa melakukan evaluasi apakah mata terasa lebih baik atau terasa lebihsakit setelah proses pencucian itu, sebagai langkah penanganan awal trauma kimia mata. 

“Jika terasa lebih sakit, segera bawa diri kita untuk memeriksakan ke klinik atau ke rumah sakit terdekat,“ saran Dhafita.

Nah, Sahabat, jika Anda ingin melakukan konsultasi dokter mata seputar trauma mata, termasuk soal penanganan awak trauma kimia mata, maupun gangguan mata lainnya, Anda bisa menghubungi Klinik Mata KMU terdekat di kota Anda.

Begitu pula jika Anda ingin mendapatkan informasi lengkap terkait operasi katarak atau lasik, tak perlu sungkan untuk menghubungi kami, baik secara offline maupun online

Ikuti kanal YouTube kami untuk mendapatkan update informasi maupun tip terkini seputar kesehatan mata maupun layanan kesehatan mata.