Muncul Tahi Lalat di Mata : Inilah Penyebab dan Penanganannya 

Tahi lalat dapat muncul di bagian-bagian tubuh kita. Saat berada di area tertentu wajah, tahi lalat tak jarang malah turut mempercantik penampilan. Lantas, bagaimana jika muncul tahi lalat di mata? Apakah ini bisa membahayakan? Dan perlukah kita menghilangkannya? 

Pada umumnya, tahi lalat adalah bintik-bintik pada kulit. Rata-rata, individu dapat memiliki 10-40 tahi lalat.  Bintik-bintik tahi lalat bisa berwarna coklat, coklat kehitaman, atau merah muda.

Seseorang bisa memiliki tahi lalat sejak lahir. Namun, bisa saja tahi lalat ini baru muncul kemudian setelah seseorang itu beranjak dewasa. Sebagian besar tahi lalat tidak berbahaya. Namun, yang lainnya mungkin saja membahayakan karena masuk dalam kategori kanker.

Penjelasan mengenai tahi lalat di mata

Menurut dr. Nurul Fitri Shabrina, SpM, dokter mata yang berpraktik di Klinik Mata KMU, Gresik, Jawa Timur, tahi lalat di mata, atau yang dalam istilah medisnya disebut sebagai Nevus Konjungtiva, sebenarnya hanya sel pigmen yang tumbuh pada bagian bening atau di bagian putih mata. 

“Jadi, ada di dalam bagian bola matanya. Itu di bagian yang berwarna putih,” tuturnya.

Dijelaskan dr.Nurul bahwa sebenarnya bagian putih di mata kita itu ada ditutupi lagi oleh satu lapisan bening yang dinamakan Konjungtiva. 

“Jadi, tumbuhnya tahi lalat itu di lapisan bening tersebut. Karena lapisannya bening seakan-akan letaknya itu di bagian pupil mata atau gampangnya bisa juga tahi lalat pada mata,” jelasnya.

Bagian mata konjungttva
Tahi lalat di mata dapat muncul di area Kogjungtiva.

Tanda dan gejala tahi lalat di mata

Dipastikan dr. Nurul bahwa seperti tahi lalat di bagian tubuh yang lain, umumnya tahi lalat di mata ini tumbuhnya lambat. 

“Terus, dia juga berada di mata itu sudah lama biasanya.Biasanya sejak dari masa kecil. Terus, nggak nyeri. Juga nggak ada keluhan apa-apa, kecuali ada bentukan hitam-hitam di bagian mata,” sebutnya.

Menurut dr. Nurul, tahi lalat di mata ini kadang-kadang agak sedikit timbul juga, tapi batasnya tegas. 

“Batasnya tegas itu maksudnya, jadi kelihatan batasnya mana antara warna putih bagian mata, sama bagian yang hitam-hitam, tempat tahi lalatnya itu,” katanya.

Ia menerangkan bahwa tahi lalat di mata juga dapat lebih menghitam atau membesar saat masa pubertas atau masa kehamilan karena memang pengaruh hormon dan juga kebanyakan terjadinya hanya pada satu mata.

Lebih jauh, dr. Nurul menerangkan bahwa kadang-kadang, tahi lalat di mata ini dapat mengalami iritasi, khususnya apabila terkena benda asing.

“Misalnya, debu atau terkena tumbuhan. Itu kadang-kadang bisa menjadi iritasi,” tegasnya.

Baca juga: 

Wow! Bebas dari Kacamata berkat LASIK

Penglihatan Buram dan Pusing, Apakah Pertanda Mata Minus?

Cara penanganan tahi lalat di mata

Dalam hal penanganan tahi lalat di mata ini, dokter Nurul menjelaskan bahwa penanganan khusus tidak ada.

Nggak ada, sih. Cuman, harus diawasi. Karena ada beberapa tahi lalat yang menjadi ganas tapi kejadiannya kecil sekali. Jadi, observasi atau kontrol ke dokter mata maksimal tiap satu tahun sekali,” sarannya.

Dalam hal kontrol dokter, ia mengingatkan agar diusahakan melakukan kontrol di dokter mata yang sama.

“Supaya tahu kondisi tahi lalat sebelumnya seperti apa besarnya, seperti apa batasnya, dan di mana tempatnya,” terang dr. Nurul.

Bagaimana dengan tindakan operasi? Perlukah menyingkirkan tahi lalat di mata dengan operasi? 

Menurut dr. Nurul, umumnya, operasi tidak diperlukan, terkecuali ada aspek kosmetik .

 “Operasi sih umumnya nggak perlu kecuali atas indikasi kosmetik. Kosmetik itu, misalnya, pasiennya risiKok mengganggu penampilan. Itu boleh dioperasi. Atau sering terjadi iritasi pada tahi lalatnya itu,” urainya.

Lebih jauh, dr. Nurul mengemukakan bahwa tidak ada obat selain operasi yang dapat menyembuhkan Nevus Konjungtiva ini. 

“Jadi, hati-hati kalau membeli obat yang dibilang bisa menyembuhkan tahi lalat atau tumor mata. Itu tidak ada,” katanya mengingatkan.

Operasi Tumor Kelopak Mata
Operasi mata untuk mengangkat tahi lalat di mata mungkin diperlukan demi kepentingan kosmetik.

Baca juga:
Sebaiknya Anda tahu Penyebab dan Gejala Katarak

Bagaimana Cara Mendapatkan Operasi Katarak Gratis?

Diagnosa pembanding tahi lalat di mata

Menurut dr. Nurul, ada juga tahi lalat lain di mata yang mirip dengan Nevus Konjungtiva. Seperti apa dan bagaimana perbedaanya? 

1] Complexion Acquired Melanosis

Ini sebenarnya sama saja yaitu tahi lalat di mata prinsipnya. Cuma, kata dr. Nurul, ini terjadi biasanya pada ras kulit gelap. 

“Karena kalau ras kulit gelap kan pigmennya banyak. Jadi, tahi lalat juga banyak. Karena tahi lalat tadi atau nevus konjungtiva tadi kan pada prinsipnya adalah sel pigmen yang berlebihan di mata,” katanya.

Diturkan dr. Nurul bahwa kasus Complexion Acquired Melanosis, biasanya terjadi pada dua mata dan jarang menjadi ganas.

“Cuma, observasi aja ke dokter mata tiap 6 sampai 12 bulan. Enggak perlu dioperasi hanya dikontrolkan atau diobservasi saja untuk melihat apakah tambah banyak atau tambah besar atau ada tanda -tanda keganasan.” Demikian dijelaskan dr. Nurul.

2] Primary Acquired Melanosis

Tahi lalat di mata yang masuk kategori Primary Acquired Melanosis lazimnya berkembang pada mereka yang berasal dari kulit terang.

“Tapi, munculnya pada usia setengah baya atau tua. Dan bentukannya bervariasi. Ada yang gelap banget. Ada yang coklat muda. Jadi, ada variasi warna,” papar dokter Nurul.

Ia menambahkan bahwa meski Primary Acquired Melanosis dapat menjadi ganas, tapi angka kejadiannya relatif jarang.

“Penanganannya apabila luasnya si tahi lalat atau bagian gelapnya mata itu lebih dari dua jam area, bisa dilakukan biopsi atau eksisi. Jadi, di situ diambil benjolannya. Nanti, akan dilihat apakah itu ganas atau tidak,” ungkapnya.

3] Konjungtiva Melanoma

Yang ketiga ini terkait dengan kemunculan tahi lalat di mata yang tadinya jinak menjadi ganas. “Tapi, ganasnya ini terjadi pada usia tua. Jadi, saat usia 60 tahun,” jelas dokter Nurul.

Apa tanda-tandanya menjadi ganas? Menurut dr. Nurul, biasanya posisi tahi lalatnya itu di posisi limbus. 

“Limbus itu adalah area di sekitar daerah dekat hitam mata. Tentu saja, kalau ganas, dia tumbuhnya cepat nggak seperti tumor jinak,” yang nggak tumbuh-tumbuh, gitu,” paparnya.

Selain itu, sambung dokter Nurul, ada rasa mengganjal karena tumbuh cepat dan menimbulkan benjolan. “Kemudian, ada feeder vessel atau pembuluh darah yang memberi makan benjolan tersebut,” ucapnya. 

Untuk penanganannya, tambah dokter Nurul, yaitu dilakukan operasi. “Operasinya bukan cuma di daerah yang ada tahi lalatnya. Tetapi 4 sampai 6 milimeter dari area yang ditumbuhi tumor,” sebutnya.

Baca juga: 

Pendaftaran Pasien KMU via WA Lebih Aman dan Lebih Praktis
Waspada terhadap Autoimun Bisa Picu Episkleritis

Upaya pencegahan tahi lalat di mata

Dalam penjelasannya, dr. Nurul memberi sejumlah kiat dalam upaya pencegahan kemunculan tahi lalat di mata. Menurutnya,  supaya tidak terjadi tahi lalat di mata, yang pertama adalah menghindari sinar matahari  berlebih.

“Terus, gunakan kacamata pelindung UV kalau misalnya ke daerah yang banyak mataharinya. Misalnya, pantai atau yang kerjanya sering outdoor,” sarannya.

Diingatkan pula oleh dr. Nurul agar jangan lupa mengganti kacamata pelindung UV ini setiap setahun sekali.  “Karena setiap tahun sekali itu lapisannya sudah kurang melindungi dan harus diganti,” katanya.

Yang tak kalah penting, sambungnya, yakni jangan lupa kontrol teratur ke dokter mata setiap setahun sekali. 

Periksa Mata Dengan BPJS Kesehatan
Periksa mata rutin penting dilakukan untuk pastikan kesehatan mata kita.

“Untuk melihat kondisi tahi lalatnya atau misalnya yang belum ada tahi lalat, juga bisa diskrining di dokter mata. Juga setiap satu tahun sekali. Begitu,” pungkasnya.

Kesehatan mata harus selalu kita pastikan. Memeriksakan mata secara rutin merupakan bagian dari upaya memastikan kesehatan mata kita.

Bagi Anda yang ingin melakukan konsultasi dokter mata terkait dengan keluhan maupun gangguan mata, dapat menghubungi Klinik Mata KMU terdekat di kota Anda.

Untuk update informasi terkini mengenai layanan kami, seperti layanan operasi katarak, dapat Anda simak dan ikuti di kanal medsos kami.    

Sumber:  dr. Nurul Fitri Shabrina Sp.M

Tonton video edukasi kesehatan mata lain dr. Nurul Fitri Shabrina Sp.Mnya : 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *