vitreoretina

6 Cara Menghindari Gangguan Permanen Vitreoretina

Salah satu bagian di mata kita adalah Vitreoretina. Karena beberapa sebab, bagian ini dapat mengalami gangguan permanen, yang dapat membawa implikasi sangat serius bagi penglihatan. Apa tanda-tanda atau gejala gangguan Vitreoretina? Dan bagaimana cara menghindari gangguan Vitreoretina?

Pengertian Vitreoretina

Vitreoretina adalah istilah yang mengacu pada cairan Vitreous di Mata dan Retina. Bagian mata ini ada di belakang. Cairan Vitreus berupa zat bening seperti gel yang membantu mata kalian mempertahankan bentuknya. 

Adapun Retina, di sisi lain, adalah bagian mata yang menerima cahaya, yang menjadikan saraf optik dapat mengirimkan citra/gambar objek ke otak kalian. 

Pusat Retina disebut Makula. Nah, Makula ini adalah tempat cahaya terfokus. Ia bertanggung jawab untuk membuat penglihatan kalian  tajam dan jelas.

Gangguan Vitreoretina adalah setiap kondisi yang – sedikit atau banyak – mempengaruhi Retina dan cairan Vitreous di sekitarnya. Gangguan ini dapat berdampak signifikan terhadap penglihatan kita. Pada kasus tertentu yang parah, gangguan Vitreoretina dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan secara permanen.

Terapi dan pengobatan gangguan Vitreoretina bergantung pada jenis kondisi Retina dan tingkat keparahan penyakit muncul. Dalam beberapa kasus, tindakan operasi atau pembedahan mungkin saja diperlukan.

Baca juga:
7 Manfaat Vitamin A bagi Tubuh, Khususnya untuk Retina Mata
Hindari 3 Bahaya Main HP sebelum Tidur untuk Kesehatan

Gejala dan Tanda-tanda Gangguan Vitreoretina

Rabun senja atau penyakit buta ayam adalah gejala umum yang dapat menimpa mereka yang mengalami gangguan Vitreoretina. Gejala atau tanda-tanda lainnya mencakup hal-hal berikut.

1) Floaters

Tatkala mengalami gangguan Vitreoretina, penderita mungkin mengalami Floaters, yaitu melihat bintik-bintik, selain juga kilatan cahaya.

2) Hilangnya penglihatan sentral atau perifer.

Beberapa penderita mungkin mengalami kehilangan penglihatan sentral atau perifer. Mereka juga mungkin mengalami distorsi kata saat membaca.

Floaters
Floaters dapat jadi tanda adanya gangguan vitreoretina.

3) Distorsi visual

Ketika melihat garis lurus, pengidap gangguan Vitreoretina justru melihatnya bergelombang. 

4) Sensitivitas cahaya

Gangguan yang mempengaruhi bagian Retina dan bagian cairan Vitreous memungkinkan pula penderitanya memiliki sensitivitas cahaya yang ekstrem. 

Baca juga:
Katarak
3 Teknologi Katarak Ini Bisa Hilangkan Mata Minus hingga Silinder 

Penyakit yang Dapat Timbul terkait dengan Gangguan Vitreoretina

Gangguan pada Vitreoretina dapat saja kemudian memicu munculnya penyakit-penyakit sebagai berikut.

1) Ablasio Retina 

Menurut dr. Yosef Aji Gatra Krisantono, Sp.M, Ablasio Retina adalah terlepasnya Retina dari posisi normalnya. “Bagian dalam bola mata itu ada lapisan yang melapisi bagian dalam seperti plastik, gitu. Apabila terjadi robekan pada Retina sehingga terlepas dari posisi posisi normalnya itu kita sebut sebagai Ablasio Retina. Ini terjadi biasanya didahului oleh adanya tear atau robekan, yang kemudian membuat Retina itu terlepas,” jelas dr. Yosef Aji. Penyakit ini disebut juga sebagai Retinal Detachment.

Menurut dr. Yosef Aji, faktor risiko dan penyebab terlepasnya Retina antara lain cedera/trauma mata,  memiliki riwayat Ablasio Retina sebelumnya atau riwayat keluarga dengan Ablasio Retina, High Myopia atau minus tinggi, penyakit Diabetes yang tidak terkontrol, serta memiliki riwayat operasi mata sebelumnya.

Baca juga:
Operasi Katarak
Terapi Eyepatch Apakah Bisa Sembuhkan Mata Juling

2) Diabetic Retinopathy

Ini adalah kerusakan pada area Retina, yang ditimbulkan oleh tingginya gula darah pada pengidap penyakit Diabetes Melitus. Menurut dr. Yosef Aji, Diabetic Retinopathy terjadi lantaran kerusakan pembuluh darah Retina dalam berbagai tingkatan sehingga menimbulkan pendarahan dan menimbulkan gangguan penglihatan mulai dari yang ringan sampai berat.

“Gejala-gejalanya antara lain penglihatan kabur, melihat bintik-bintik hitam di lapangan pandang, serta Metamorphopsia yaitu distorsi visual terhadap bentuk. Misalnya, garis lurus terlihat bergelombang,” terang dr.  Yosef Aji.

3) Retinitis

ini adalah inflamasi atau peradangan di bagianRetina, yang umumnya karena infeksi. Penyebabnya sendiri, kata dr. Yosef Aji, bermacam-macam. Adapun gejala-gejalanya yakni penurunan tajam penglihatan, Floaters, Fotopsia, Metamorphopsia, serta Scotomata yaitu adanya bintik buta atau area gelap di lapang pandang.

4) Degenerasi Makula karena usia

Penyakit ini merupakan penyakit Retina yang disebabkan oleh kerusakan pada Makula, yaitu area sentral atau pusat penglihatan yang bisa mengalami degenerasi karena proses penuaan dan umumnya terjadi memang pada orang yang berusia 50 tahun ke atas. 

“Biasanya dipicu oleh pertambahan usia dan berisiko dialami oleh orang yang memang memiliki keluarga dengan riwayat degenerasi Makula kemudian orang itu perokok aktif, hiperkolesterol, dan obesitas,” papar dr. Yosef Aji.

Ditambahkannya bahwa Degenerasi Makula terdiri dari dua tipe yaitu Degenerasi Makula kering dan Degenerasi Makula basah, yang sudah muncul perdarahan. 

makula

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
LASIK

6 Cara Mencegah Gangguan Vitreoretina

Seperti problem kesehatan lainnya, gangguan Vitreoretina dapat kita cegah dengan mempraktikkan sejumlah langkah berikut ini.

1) Mengetahui riwayat kesehatan

Penting untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga. Pasalnya, mereka yang memiliki anggota keluarga yang memiliki riwayat Degenerasi Makula, misalnya, berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan yang sama.

2) Berhenti merokok

Kebiasaan merokok bukan hanya buruk bagi paru-paru dan jantung kalian. Tetapi juga dapat melipatgandakan risiko terjadinya Degenerasi Makula.

3) Menjalankan pola makan sehat

Pasokan nutrisi yang memadai dibutuhkan untuk menopang kesehatan mata. Menjalankan pola makan sehat dan seimbang wajib dilakukan untuk memproteksi  mata kita dari kerusakan akibat kurangnya pasokan nutrisi.

4) Jaga kadar gula darah

Penting juga untuk selalu menjaga kadar gula darah maupun tekanan darah agar tetap terkendali. Seperti diketahui, kadar gula darah maupun tekanan darah yang tinggi dapat mempengaruhi pada kesehatan mata.

5) Jangan ragu memproteksi mata

Lakukan langkah protektif untuk melindungi mata. Contohnya, saat bekerja dengan alat atau perkakas tertentu, atau ketika berolahraga, gunakan alat pelindung mata untuk meminimalisir terjadinya trauma maupun benturan. Begitu juga saat beraktivitas di luar rumah ketika cuaca terik, gunakan kacamata pelindung sinar UV sehingga mata terhindar dari paparan sinar UV berlebih.

6) Lakukan pemeriksaan mata rutin

Melakukan konsultasi dokter mata dan pemeriksaan mata secara rutin sebaiknya pula dilakukan. Lebih-lebih bagi mereka yang telah didiagnosa Diabetes atau memiliki risiko  mengidap Diabetes.

Gangguan Vitreoretina, jika tidak segera ditangani dapat mempengaruhi kualitas penglihatan seseorang. Bahkan, dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Pemeriksaan mata secara rutin dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan terjadinya gangguan Vitreoretina sedini mungkin sehingga bisa segera dilakukan langkah medis yang tepat.

Atur Jadwal Konsultasi dan Bebaskan Keluhan Mata


Untuk melakukan pemeriksaan mata, kalian bisa melakukannya di Klinik Mata KMU terdekat di kota kalian. Hadir dengan fasilitas canggih dan lengkap, ditopang dengan para dokter spesialis mata berpengalaman, Klinik Mata KMU siap memberikan solusi terbaik untuk setiap masalah kesehatan mata yang kalian hadapi.

Sumber: dr. Yosef Aji Gatra Krisantono, Sp.M

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *