operasi zeiss smile

Bersiap Operasi ZEISS SMILE? Siapkan Hal-Hal Berikut 

Selain menggunakan kacamata, untuk mengoreksi Mata Minus,  Mata Silinder maupun Mata Plus, saat ini kita dapat menggunakan pula metode operasi LASIK atau operasi Zeiss SMILE. Apa kira-kira keunggulan operasi Zeiss SMILE? Apakah semua orang dapat menjalani operasi Zeiss SMILE? Apa yang harus dilakukan saat operasi Zeiss SMILE?

Operasi Zeiss SMILE tidak cuma untuk Mata Minus

LASIK pada dasarnya adalah metode untuk mengurangi Mata Minus. Tetapi, tidak cuma Mata Minus saja. Lasik juga bisa mengoreksi Mata Minus,  Mata Silinder, Mata Plus, maupun Mata Tua atau Rabun Dekat atau yang kita kenal dengan Presbiopia. Demikian dikatakan oleh dr. Ruchyta Ranti, Sp.M, dari National Eye Center, Surabaya, Jawa Timur. 

Baca juga: Kanker Mata, Betulkah HP Jadi Penyebabnya?

Menurut dokter Ruchyta, cara kerja secara umum dari LASIK atau Zeiss SMILE adalah memodeling kelengkungan Kornea dan mengurangi kekuatan Kornea sehingga bisa mengkoreksi Minus, Silinder maupun Plus pada mata kita.

Lantas, apakah setelah melakoni LASIK atau Zeiss SMILE bisa nol minusnya?

Dokter Ruchyta menegaskan bahwa ini tergantung dari besarnya Minus mata kita. Kemudian, tambahnya, bergantung pula dari hasil pemeriksaan aspek lain. “Misalnya, ketebalan Kornea. Bagaimana kondisi kelengkungan Kornea mata. Biasanya sebelum operasi, dokter sudah bisa memprediksi apakah nanti ini bisa habis atau masih ada sisanya. Setelah operasi, biasanya tidak akan jauh dari prediksi sebelumnya,” jelas dokter Ruchyta.

Lebih jauh, dokter Ruchyta memaparkan bahwa apa yang sudah dilakukan LASIK atau Zeiss SMILE atau yang sudah dilaser itu tidak bisa kembali lagi. Meki demikian, ia menuturkan bahwa terkadang ada hal-hal dari tubuh kita yang bisa mempengaruhi perubahan dari Minus atau Plus mata kita.

“Seperti, misalnya, bila kita ada penyakit yang lain seperti Kencing Manis atau sudah mulai muncul Katarak atau dengan pertambahan usia,” katanya.

Baca juga: 15 Menit Operasi LASIK, Mata Minus Bebas Selamanya

Dokter Ruchyta menegaskan bahwa dari segi keamanan, LASIK atau Zeiss SMILE sudah dilakukan bertahun-tahun dan sudah terbukti keamanannya.

“Pada femto LASIK, mata akan dibuat flap menggunakan laser yang kita gunakan adalah Zeiss visumax.  Kemudian, Minus akan dikurangi dengan menggunakan ablasi dari mesin laser dari Zeiss.  Sedangkan pada proses Zeiss SMILE, laser hanya dilakukan satu kali yaitu menggunakan visumax. Dan ini dokter akan membantu melepaskan jaringan yang sudah dilaser sehingga bisa mengurangi Minus dan Silinder pada mata kita,” urainya.

Menurut dokter Ruchyta, pada femto LASIK, luka laser lebih panjang yaitu kurang lebih 270 derajat melingkar di Kornea mata kita. Adapun, pada Zeiss SMILE, sambungnya, karena di situ hanya dilakukan satu kali laser dan juga laser tersebut yang nanti akan membentuk lentikula yang bisa mengurangi minus mata kita, lukanya lebih kecil sekitar dua hingga tiga milimeter saja. “Sehingga luka tersebut lebih cepat sembuh dan juga untuk resiko di kemudian hari juga lebih kecil karena lukanya hanya dua sampai tiga milimeter saja,” simpulnya.

Operasi Zeiss SMILE dilakukan untuk kondisi mata yang seperti apa?

Smile_Zeiss Smile

Yang kedua, sambung dokter Ruchyta, kondisi permukaan mata kita apakah ada kondisi Mata Kering dan bagaimana kondisi kelengkungan dari kornea mata pada saat pemeriksaan pre-LASIK.

Yang ketiga, menurut dokter Ruchyta, sedang tidak hamil atau menyusui. “Atau misalnya menyusui sudah lebih dari enam bulan, maka tidak apa apa dilakukan LASIK karena dianggap kondisi hormon sudah stabil.”

Baca juga: Pilihan Cara Bebas Kacamata Baca Selamanya

Adapun yang terakhir, kata dokter Ruchyta, adalah tidak ada kondisi kelainan pada mata atau pada tubuh.

“Nanti bisa diperiksa oleh dokter bagaimana kondisi mata kita atau juga bagaimana kondisi tubuh apakah ada kelainan yang kain seperti Kencing Manis ataupun Darah Tinggi penyakit Autoimun dan lain-lain.Itu juga perlu disampaikan kepada dokter yang memeriksa,” sebutnya.

Yang dilakukan saat operasi Zeiss SMILE dan setelahnya

Sebelum hari H operasi LASIK atau operasi Zeiss SMILE dilakukan, akan dilakukan pemeriksaan lagi oleh dokter mata terkait kondisi mata kita.

“Apabila aman, tidak ada gangguan yang lain, maka  kemudian sebelum operasi akan diteteskan cairan pada mata supaya kita tidak merasa sakit saat dilakukan laser. Proses laser dan operasi hanya berlangsung kurang lebih 15 sampai 30 menit,” dokter Ruchyta menerangkan.

Menurut keterangan dokter Ruchyta, setelah menjalani prosedur operasi LASIK atau operasi SMILE, maka diharapkan pasien bisa datang satu hari pasca operasi untuk memeriksa bagaimana kondisi mata pasien.

“Pastikan juga memakai obat obatan sesuai anjuran dokter. Untuk kontrol biasanya diperlukan beberapa kali kontrol, yaitu pada hari pertama setelah operasi, hari ketujuh, satu bulan, tiga bulan, enam bulan, dan satu tahun pasca operasi,” demikian dokter Ruchyta mengingatkan.

Baca juga: Cara Bebas dari Kacamata Silinder

Ia menegaskan bahwa untuk pemulihan setelah LASIK atau operasi Zeiss SMILE, mata tidak ditutup dan hanya diberikan kacamata pelindung sehingga pasien masih bisa beraktivitas ringan seperti biasa.

gambaran operasi Zeiss Smile

Ia juga berpesan agar pasien tidak berada di daerah yang kira-kira kurang bersih dan berdebu. “Kita harus menghindari area-area seperti itu. Jangan kena air dulu pada area mata selama kurang lebih satu minggu, khawatir bila airnya kurang bersih maka bisa mengganggu penyembuhan atau menyebabkan infeksi pada mata,” saran dokter Ruchyta.

Soal lamanya pemulihan, dokter Ruchyta menyatakan bisa berbeda-beda untuk tiap orang. “Tetapi, kurang lebih, tajam penglihatan kita sudah stabil pada tiga sampai enam bulan pasca operasi,” ucapnya.

Memilih operasi Zeiss SMILE agar bebas dari kacamata

Seperti disebutkan di muka,  selain kacamata, untuk mengoreksi Mata Minus, Silinder maupun Plus, kita dapat menggunakan metode LASIK atau Zeiss SMILE. 

“Selain itu, misalnya penggunaan obat-obat tetes  ataupun terapi menggunakan obat-obatan yang lain,tidak bisa untuk mengoreksi Mata Minus, Silinder, Plus maupun rabun dekat atau Presbiopia,” tegas dokter Ruchyta

Baca juga: LASIK Mata, Pilihan, Metode, hingga Risiko

Jadi, kesimpulannya, untuk mereka yang memiliki Kelainan Refraksi dan ingin bebas kacamata, dapat memilih tindakan LASIK atau operasi Zeiss SMILE, di mana prosesnya cepat dengan risiko yang minimal dan memiliki manfaat besar.

Nah, bagi kalian yang berminat untuk menjalani operasi Zeiss SMILE, segera saja melakukan konsultasi dokter mata dengan datang langsung ke Klinik Mata KMU terdekat.

Begitu juga yang ingin mengetahui seputar operasi Katarak, tak perlu sungkan-sungkan untuk menghubungi kami.

Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Operasi Katarak Gratis

Simak dan ikuti  update informasi terkini seputar kesehatan mata dan layanan pengobatannya via kanal YouTube kami.

Sumber: dr. Ruchyta Ranti, Sp.M