Obat yang tidak membatalkan puasa cover

8 Jenis Obat Yang Tidak Membatalkan Puasa

Masyarakat kerap bertanya tanya terkait dengan penggunaan obat selama berpuasa, terutama jenis obat yang tidak diminum melalui mulut dan tidak melewati saluran pencernaan. Lalu, apa saja obat yang tidak membatalkan puasa?. 

Perlu diketahui bahwa tidak semua obat yang digunakan akan membatalkan puasa. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis obat yang aman dikonsumsi selama puasa agar tetap menjalankan ibadah dengan baik dan benar. Dalam artikel kali ini Admin KMU akan membahas 8 jenis obat yang tidak membatalkan puasa, kuy langsung saja simak penjelasan berikut ini.

Definisi Obat

Pengertian, Obat yang tidak membatalkan puasa

Obat adalah senyawa kimia atau gabungan dari beberapa senyawa kimia yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau kondisi patologi dalam rangka mendiagnosis, mencegah, menyembuhkan, memulihkan, meningkatkan kesehatan, atau mengontrol kontrasepsi pada manusia. Obat-obatan dapat dibuat dari bahan alami, seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, atau sintetis, yang dibuat secara artifisial dalam laboratorium. 

Ada berbagai jenis obat yang tersedia di pasar, seperti obat resep yang diberikan oleh dokter, obat bebas yang dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter, dan obat herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami. Setiap jenis obat memiliki cara kerja dan efek yang berbeda, tergantung pada kondisi medis dan kesehatan seseorang. 

Selain itu, penggunaan obat-obatan yang tidak sesuai dengan dosis atau aturan yang ditentukan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan dan berpotensi membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat dan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Baca juga:
Lasik
Rekomendasi Vitamin Mata Dari Berbagai Asupan Ini

Obat Yang Tidak Membatalkan Puasa

Jenis Obat yang tidak membatalkan puasa

Puasa merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Selama menjalankan puasa, umat Muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan dan minum serta menghindari konsumsi bahan-bahan tertentu yang dapat membatalkan puasa. 

Namun, ada beberapa kondisi medis yang memerlukan penggunaan obat-obatan untuk pengobatan, yang menjadi perhatian khusus bagi umat Muslim yang berpuasa. Banyak yang bertanya-tanya, apa saja obat yang tidak membatalkan puasa dan dapat dikonsumsi saat sedang berpuasa? Berikut beberapa jenis obat yang tidak membatalkan puasa

Obat Kumur

Obat kumur merupakan salah satu jenis obat yang sering digunakan selama bulan puasa Ramadhan, terutama bagi mereka yang mengalami masalah bau mulut. Saat berpuasa, produksi air liur pada mulut berkurang, sehingga bakteri yang ada di mulut dapat berkembang biak dan menyebabkan bau tidak sedap. Untuk mengatasinya, obat kumur bisa menjadi solusi yang efektif. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat kumur tidak boleh dilakukan dengan menelan cairannya. 

Hal ini karena menelan obat kumur akan membatalkan puasa. Sehingga, cara yang tepat adalah berkumur-kumur dengan obat kumur selama beberapa detik dan membuangnya. Setelah itu, kumur-kumur lagi dengan air biasa untuk menghilangkan rasa atau aroma yang tertinggal di mulut. Oleh karena itu, bagi yang ingin menggunakan obat kumur selama berpuasa, pastikan untuk membaca keterangan pada kemasan obat dan mengikuti aturan penggunaannya dengan benar, agar tidak membatalkan puasa dan menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.

Obat Yang Diserap Kulit

Obat yang diserap melalui kulit adalah obat yang umumnya digunakan dengan cara dioleskan pada permukaan kulit. Jenis obat ini dapat berupa salep, krim, plester, atau koyo, yang digunakan untuk mengatasi berbagai masalah seperti gatal-gatal, luka, nyeri otot, dan pegal-pegal. Obat-obatan tersebut digunakan secara lokal pada area yang terkena, dan umumnya direkomendasikan untuk digunakan pada bagian yang sakit saja. Hal ini karena obat yang diserap melalui kulit memiliki khasiat yang lebih fokus pada bagian yang terkena dan tidak menimbulkan efek samping pada organ-organ tubuh yang lain. Penting untuk memperhatikan aturan penggunaan dan dosis yang sesuai agar penggunaan obat yang diserap melalui kulit dapat memberikan manfaat maksimal dan aman bagi kesehatan tubuh.

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
BAHAYA, Kelainan Mata Berakibat Fatal

Gas Oksigen

Apabila terjadi gangguan pada sistem pernapasan, oksigen diberikan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Penyampaian oksigen ini tidak akan membatalkan puasa karena tidak terdapat unsur lain yang dicampurkan. Pemberian oksigen pada pasien saat berpuasa tidak dianggap sebagai pelanggaran karena hukum penggunaan oksigen saat berpuasa sama seperti bernapas secara normal. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah pastikan bahwa oksigen diberikan secara benar dan sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, bagi pasien yang memerlukan pemberian oksigen saat berpuasa, tidak perlu khawatir karena hal tersebut tidak akan membatalkan puasa.

Obat Tetes

Obat jenis ini termasuk obat tetes yang digunakan untuk area mata, hidung, atau telinga. Sejumlah ulama berpendapat bahwa penggunaan obat tetes hidung dan telinga tidak akan membatalkan puasa selama obat tersebut tidak sampai masuk ke tenggorokan atau bagian dalam tubuh. 

Sementara itu, untuk obat tetes mata, para pakar kesehatan telah memastikan bahwa obat jenis ini tidak akan membatalkan puasa. Oleh karena itu, bagi umat Muslim yang membutuhkan pengobatan dengan menggunakan obat tetes, perlu memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan anjuran dan aturan yang berlaku agar tidak membatalkan puasa dan tetap menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa.

Obat Yang Disuntikkan

Suntikan atau infus adalah bentuk pemberian obat melalui injeksi langsung ke dalam tubuh, baik melalui kulit, otot, maupun pembuluh darah vena. Infus, sebagai salah satu contoh obat injeksi, merupakan pemberian cairan melalui pembuluh darah vena dan tidak akan membatalkan puasa. Hal ini karena pemberian cairan melalui intravena tidak melalui rongga tubuh yang terbuka, sehingga tidak mempengaruhi kondisi puasa. Meskipun begitu, saat menggunakan obat injeksi, sebaiknya selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan penggunaannya aman dan sesuai dengan kondisi medis yang dialami. Selain itu, pastikan juga untuk mengikuti aturan penggunaan dan dosis yang diberikan oleh dokter atau ahli kesehatan yang merawat agar tidak terjadi efek samping yang berbahaya.

Obat Inhalasi

Obat inhalasi merupakan jenis obat yang diberikan langsung ke dalam saluran napas melalui penghisapan. Penggunaannya sangat efektif dalam mengatasi masalah pada saluran pernapasan, seperti asma atau hidung tersumbat karena lendir yang menghambat. 

Salah satu contoh obat inhalasi yang sering digunakan adalah inhaler. Meskipun inhaler dihirup melalui mulut atau lubang hidung, penggunaannya tidak akan membatalkan puasa. Sehingga, bagi yang menggunakan obat inhalasi selama berpuasa, tidak perlu khawatir akan membatalkan puasa selama menggunakannya. Namun, perlu diingat bahwa seperti halnya penggunaan obat lainnya, penggunaan obat inhalasi juga perlu diperhatikan aturan penggunaannya agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan dan menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.

Obat Suppositoria

Obat suppositoria adalah bentuk obat padat yang dimasukkan langsung ke dalam tubuh melalui saluran kencing, alat kelamin perempuan, atau anus. Obat ini akan meleleh atau larut karena suhu tubuh, kemudian diserap oleh sel-sel yang membutuhkan obat tersebut. Salah satu keuntungan dari penggunaan jenis obat ini selama berpuasa adalah karena tidak memasuki saluran pencernaan, sehingga tidak akan membatalkan puasa.

Baca juga:
Operasi Katarak
Benarkah Merokok Meningkatkan Risiko Katarak? Ini Faktanya

Obat Sublingual

Obat sublingual merupakan jenis obat yang tidak perlu ditelan langsung seperti tablet biasa. Obat ini digunakan dengan cara menyelipkannya di bawah lidah, dan dirancang secara khusus untuk larut perlahan dan diserap melalui pembuluh darah yang banyak terdapat di bawah lidah. Obat sublingual biasanya diresepkan oleh dokter untuk pasien yang kesulitan menelan atau mencerna obat.

Jangan Lupa Gunakan Obat Sesuai Anjuran

Menggunakan obat secara benar dan sesuai anjuran dapat membantu kita menjaga kesehatan dan kenyamanan selama menjalankan ibadah puasa. Oleh karena itu, jangan ragu untuk memperhatikan aturan penggunaan obat dan konsultasi dengan dokter atau apoteker apabila memiliki pertanyaan terkait penggunaan obat selama berpuasa. Mari menjaga kesehatan dan kenyamanan selama menjalankan ibadah puasa dengan bijak menggunakan obat sesuai anjuran.

Baca juga:
Trikiasis: Keluhan Mata Akibat Bulu Mata, Ini Penanganannya
3 Macam Penyakit pada Saraf Mata Beserta Pengobatannya

Walaupun tidak ada keluhan ataupun hanya ada gangguan sepele, dokter mata menyarankan agar melakukan pemeriksaan penglihatan minimal setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali. Dengan berkonsultasi dokter mata, kita dapat melakukan pemeriksaan mata dan menerima saran atau tindakan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata kita.

Selain itu, konsultasi dokter mata juga bermanfaat untuk menangani berbagai masalah kesehatan mata seperti rabun jauh, rabun dekat, katarak, glaukoma, dan masalah mata lainnya. Dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin, kita dapat mencegah masalah kesehatan mata yang lebih serius dan menjaga kesehatan mata yang optimal.

Tonton juga info dan tips kesehatan mata lainnya