skeliritis

Skleritis: Definisi, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Organ penglihatan kita yakni mata yang secara tampilan termasuk kecil ini, terdiri dari banyak sekali bagian kecil dengan fungsi masing-masing. Salah satunya yakni sklera, yang terletak di lapisan terluar mata setelah selaput bening dan penyakitnya bernama skleritis.

Masalah kesehatan mata pada bagian sklera tidak bisa diabaikan ya Sahabat KMU,  karena penanganan yang tidak disegerakan bisa saja membuat penderita akan kehilangan penglihatan. 

Oleh karenanya, perlu pengetahuan lebih tentang Skleritis, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, hingga pengobatan. Yuk, temukan lengkap di artikel kali ini!

Pengertian Skleritis

Skleritis adalah penyakit mata berupa peradangan pada bagian putih bola mata, bukan di area selaput konjungtiva atau penyakitnya disebut Konjungtivitis, tapi di lapisan setelahnya atau sklera tadi. 

Ada yang namanya episklera, yakni lapisan tipis yang ada di atas sklera, tapi pas di bawah selaput bening atau Konjungtiva. Jadi lapisan sklera tidak langsung berlapisan dengan Konjungtivitis, tapi ada yang perantaranya yakni episklera tadi.

Pada bagian sklera, jika terganggu infeksi maka akan muncul beberapa gejala termasuk mata merah. Sesuai istilah pada umumnya, (bagian tubuh dalam hal ini mata) ditambah dengan -it is, adalah peradangan pada bagian tersebut. 

Apakah Sahabat KMU familiar dengan penyakit yang berakhiran -it is? 

Baca juga :
Katarak 
Mata Merah : Cara Pengobatan Sesuai Penyebabnya

Jenis Skleritis

Skleritis

Sklera terdiri dari 2 jenis ya Sahabat KMU, yakni Skleritis anterior dan posterior. Untuk yang menyerang sklera bagian depan, bernama anterior skleritis, dan untuk radang sklera bagian belakang disebut posterior skleritis.

Anterior Skleritis

Pada jenis anterior atau radang sklera yang kerap terlihat langsung, terdiri lagi dari beberapa bagian sesuai jenis sakitnya berikut : 

  1. Semua bagian sklera atau tersebar
  2. Pada sebagian sklera atau nodular
  3. Sklera nyeri luar biasa, terjadi pada penderita autoimun, atau nekrosis peradangan
  4. Sklera terdapat benjolan keras karena rematik, dalam waktu lama, tanpa gejala, atau disebut nekrosis tanpa peradangan 

Baca juga : Anatomi Mata: Fungsi, Kelainan, dan Keluhan

Posterior Skleritis

Peradangan pada lapisan sklera area belakang ini jarang terjadi, tapi kasusnya jika terjadi kerap memicu penyakit seperti ablasio retina dan glaukoma sudut tertutup. 

Jenis ini karena letaknya di belakang, sulit untuk terdeteksi seperti anterior skleritis, sehingga perlu pemeriksaan dokter mata

Radang Sklera Posterior bisa muncul secara tunggal ataupun bersamaan dengan yang jenis anterior ya Sahabat KMU. Gejalanya bisa membuat mata seseorang nyeri hebat. 

Gejala Skleritis

Secara umum, gejala penyakit radang Sklera ini mudah diamati terutama yang anterior yakni mata memerah. Gejala lainnya yakni : 

  1. Mata terasa lembut
  2. Penglihatan semakin kabur
  3. Sklera mengalami perobekan
  4. Rasa nyeri pada mata
  5. Nyeri menjalar pada wajah, rahang, atau sakit kepala
  6. Selain merah, juga ada pembengkakan atau tonjolan pada putih mata
  7. Sensitif pada cahaya
  8. Air mata keluar tanpa sebab

Baca juga :
LASIK
Bisakah Biaya Lasik Ditanggung BPJS Kesehatan?

Meski gejalanya mata merah, radang pada Sklera dengan berbagai gejala di atas tidak menular seperti Konjungtivitis ya Sahabat KMU.

Tapi tidak menutup kemungkinan pula terjadi penularan karena peradangan yang tipenya terjadi sebab mata mengalami cedera atau operasi. 

Beberapa gejala di atas jika dialami oleh Sahabat KMU, sudah termasuk kondisi serius yang butuh konsultasi dokter mata ya. Jika telat ditangani, bisa merenggut sebagian atau bahkan seluruh nikmat penglihatan. Tentu tidak mau bukan?

Penyebab Skleritis

Skleritis

Peradangan pada sklera mata sering dikaitkan dengan penyakit autoimun, yakni ketika tubuh mengalami error karena sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan dalam tubuh sendiri karena menganggap sebagai ancaman. 

Penyakit autoimun bisa karena lupus atau rheumatoid arthritis. Ada beberapa kemungkinan kondisi penyebab Skleritis lainnya berikut ini, yang terkadang membuat dokter mata sulit mencari penyebab pastinya : 

  1. Penyakit radang usus (IBD)
  2. Infeksi mata (radang karena mikroorganisme biasa)
  3. Penyakit jaringan ikat
  4. Sjogren’s syndrome
  5. Skleroderma
  6. Wegener’s granulomatosis

Selain potensi penyebab di atas, ada pula beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang untuk terkena penyakit skleritis, antara lain:

  • Pernah mengalami cedera pada mata
  • Memiliki riwayat operasi mata
  • Berusia 40–50 tahun
  • Berjenis kelamin wanita
  • Memiliki riwayat infeksi mata

Baca juga :  
Operasi katarak
Operasi Katarak Gratis

Pengobatan Skleritis

Jika sudah terjadi peradangan Skleritis, jangan langsung panik dan sembarangan memberi obat tetes mata ya Sahabat KMU. 

Datangi dokter mata untuk diagnosis lebih jelas serta penanganan yang paling tepat untuk penglihatan kita yang berharga ini. 

Jenis pengobatan yang diberikan pun bisa bervariasi, tergantung dari jenis skleritis yang diderita. Sering kali, dibutuhkan terapi sistemik untuk membantu mengatasi keadaan ini mengingat penyebabnya bisa kompleks serta bisa menyebabkan komplikasi lain.

Terapi sistemik yang mungkin dipertimbangkan antara lain kortikosteroid, NSAID (non-steroidal anti-inflammatory drugs), atau obat-obatan imunomodulator. Jika disebabkan infeksi bakteri, maka dapat diresepkan antibiotik.

Segera sadari gangguan mata yang dialami ya Sahabat KMU, agar mata bisa segera diobati tidak sampai gejala makin parah.

Demikian tentang Skleritis, semoga bermanfaat ya Sahabat KMU.

—–

Yuk sayangi kesehatan mata. []
KMU – Jelas Lebih Jelas

Sumber:
dr. Rina Wulandari, SpM


Tonton juga yuk, video edukasi kesehatan berikut ini :