Oftalmoskop

Oftalmoskopi Untuk Deteksi Dini Keluhan Pada Retina

Memiliki anatomi unik dan rumit, mata terdiri dari bagian yang bisa diamati dan ada yang tidak nampak. Jika mata depan mengalami gangguan, maka diagnosis akan lebih mudah. Apa jadinya jika yang dalam seperti retina bermasalah? Perkenalkan, oftalmoskop untuk mendeteksi keluhan retina. 

Kenapa harus tahu alat ini? Karena, Sahabat KMU yang mengalami keluhan sakit mata tapi secara fisik depan tidak terlihat adanya ketidaknormalan mata, bisa dibantu dengan oftalmoskopi.

Jadi tidak perlu risau, karena teknologi untuk kesembuhan mata dewasa kini sudah terbarui dan makin canggih. 

Apa itu Oftalmoskopi?

Sekilas seperti tongkat narsis atau tongsis kekinian, oftalmoskopi merupakan pemeriksaan bagian belakang area mata atau fundus. 

Adapun fundus tersebut adalah: 

  1. Retina, atau lapisan tipis di bagian belakang bola mata yang sangat sensitif pada cahaya, termasuk juga ada bagian titik makula di tengahr etina. 
  2. Cakram optik (optik disc) atau saraf optik mata, yang mengantar informasi dari retina ke otak
  3. Koroid atau selaput tipis dan lembab, untuk memberi zat nutrisi dan oksigen untuk retina

Nah sedangkan oftalmoskop sendiri adalah alat untuk pemeriksaan bagian belakang mata  

Alatnya sangat ringkas, bersifat portabel, dan menjadi komponen penting pemeriksaan mata. Jadi, bagi Sahabat KMU yang menempuh pemeriksaan mata menyeluruh, tentu akan melalui proses ini dan tentu bertemu alat oftalmoskop ini.

Ya, jika pemeriksaan seperti gula darah, Hb, kolesterol, dlsb melalui pengambilan darah dan diuji melalui alat canggih. Maka pemeriksaan kesehatan bagian dalam mata juga ada alat khususnya yang perlu Sahabat KMU ketahui. 

Baca juga : Oftalmoskop (Lensa 78) untuk Deteksi Glaukoma

Kegunaan Oftalmoskopi

Dengan proses pemeriksaan dengan alat oftalmoskop, akan diketahui beberapa data atau informasi kemungkinan keluhan pada bagian belakang mata. 

  1. Robekan pada retina atau ablasio retina
  2. Infeksi retina
  3. Retinopathy of Prematurity
  4. Gangguan retina mata karena penyakit diabetes atau hipertensi
  5. Degenerasi makula

Oftalmoskopi sangat berjasa dalam mendeteksi sejak sangat awal dari munculnya keluhan mata. Sehingga gejala bisa segera diobati dan tidak menjelma menjadi gejala yang lebih parah dan serius lagi seperti kebutaan pada mata. 

Prosedur Oftalmoskopi

oftalmoskopi

Pemeriksaan retina sendiri terdiri dari dua, yakni langsung dan tidak langsung. Keduanya sama, memerlukan obat tetes mata khusus yang fungsinya untuk melebarkan pupil mata. 

Efeknya mungkin perih sebentar, tapi itu cukup membantu pemeriksaan. Setelah tetes mata khusus, Sahabat KMU butuh menunggu 15-20 menit sampai pupil mata terbuka. 

Nah apa bedanya langsung dan tidak langsung? Kedua proses tersebut memiliki metode yang berbeda, yakni sebagai berikut:

Baca juga : 
Katarak 
Operasi Katarak 
Operasi Katarak Gratis

Pemeriksaan Langsung

Kalau langsung, dokter mata akan memeriksa pasien dalam kondisi gelap. Karena alat ini berukuran sebesar senter dan dilengkapi dengan fitur lensa kecil yang memudahkan dokter mata untuk mengamati belakang bola mata lebih jelas. 

Pemeriksaan Tidak Langsung 

oftalmoskopi

Sedangkan oftalmoskopi yang tidak langsung, memiliki tahapan proses berikut ini : 

  1. Dokter mata akan periksa pasien dalam keadaan berbaring atau posisi setengah berbaring. 
  2. Tidak perlu matikan lampu, mata pasien akan dibuka dan disorot dengan cahaya super terang mirip seperti lampu penambang.
  3. Bagian belakang mata pasien akan diamati dokter mata dengan lensa yang dipegang dan diarahkan dekat mata. 
  4. Dengan probe kecil nan tumpul, dokter mata melakukan sedikit tekanan ke mata dan meminta pasien melihat ke segala penjuru arah. Tapi perlu diingat, cara ini hanya untuk usia anak atau dewasa. Tidak untuk bayi ya Sahabat KMU.
  5. Keadaan retina pun bisa teramati dan menghasilkan data pemeriksaan.

Baik langsung maupun tidak langsung, mungkin pemeriksaan ini tidak nyaman bagi Sahabat KMU. Tapi kurang nyaman tidak sama dengan menyakitkan ya. Ini pun demi kebaikan mata agar bisa menjalani pengobatan sejak dini jika memang ada penyakit mata.

Resiko Oftalmoskopi

Menjalani prosedur pemeriksaan bagian belakang mata tidak nyamannya apa? Ya, oftalmoskopi selain membuat perih mata pada saat awal proses, ada juga efek lain yakni penglihatan menjadi lebih sensitif pada cahaya dan buram.

Oleh karenanya, dokter mata mungkin akan menyarankan Anda tidak berkendara sendiri setelah menjalani pemeriksaan mata dengan alat oftalmoskop ini. Karena, efek pandangan akan terjadi beberapa jam setelah oftalmoskopi. 

Bagi mereka yang tidak cocok obat tetes mata pada pra pemeriksaan, akan timbul gejala efek samping juga seperti : 

  • mual
  • muntah
  • pusing
  • mulut kering
  • rasa sakit pada mata

Baca juga : LASIK

Yuk, Periksa Mata Menyeluruh dan Rutin !

Mata kita adalah aset tiada ganti, jendela dunia yang sangat penting dalam aktivitas sehari-hari kita. Tidak terlihat ada sakit, bukan berarti rasa sakit tidak ada. 

Rasa sakit yang mungkin dirasakan, bisa jadi bersemayam di bagian belakang mata yang tidak mudah diamati secara langsung. 

Oleh karenanya, penting untuk melakukan periksa mata rutin salah satunya menjalani pemeriksaan oftalmoskopi dengan alat oftalmoskop. 

Meski ada rasa tidak nyaman, dengan proses tersebut, penyakit mata serius bisa diketahui sejak sangat awal dan memudahkan proses pengobatan serta pemulihan. 

Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dokter mata jika mulai ada keluhan mata atau ada efek samping setelah diperiksa dengan oftalmoskop ini ya.

—–

Yuk sayangi kesehatan mata. []
KMU – Jelas Lebih Jelas

Sumber:
dr. Fitria Romadiana, SpM(K)

Tonton juga yuk, video edukasi kesehatan berikut ini :