hifema

Hifema: Ciri, Penyebab, dan Pengobatannya

Kasus mata berdarah bisa sangat beragam, baik jenis maupun penyebabnya.  Di antara jenis-jenis mata berdarah, hifema adalah salah satunya. Apa penyebab terjadinya hifema? Apa saja ciri-cirinya dan bagaimana pengobatan hifema? 

Hifema adalah istilah medis untuk pendarahan di dalam bilik mata depan. Saat terjadi hifema, darah menggenang di belakang kornea (lapisan terluar mata) dan iris (bagian mata yang berwarna). 

Gejala dan penyebab hifema

Gejala hifema antara lain adanya darah di dalam mata, munculnya rasa nyeri pada mata, penglihatan kabur serta sensitif terhadap cahaya.

Menurut dr. Pinky Endriana Heliasanty, Sp.M, dokter spesialis mata dari Klinik Mata KMU, Sidoarjo, Jawa Timur, hifema dapat disebabkan oleh trauma. “Trauma itu ruda paksa mata. Kebentur, misalnya, ya,” jelasnya, memberi contoh.

Baca juga: Perbedaan Pre-lasik dan Lasik, Apa Penjelasannya?

Dokter Pinky menyebut bahwa hifema juga sering menimpa mereka yang sedang bermain bulu tangkis akibat terkena smash shuttlecock.

“Pada saat di-smash dan langsung kena mata, maka bisa menimbulkan pendarahan,” terang dokter Pinky.  

Dokter Pinky menegaskan bahwa hifema tidak mengucurkan darah seperti kalau ada robekan pada mata. Pasalnya, menurutnya, hifema ini terjadi karena perlukaan pada pembuluh-pembuluh darah pada iris atau selaput pelangi maupun pada struktur mata yang kaya akan pembuluh-pembuluh darah.

Resiko hifema juga ada pada saat olahraga
Saat olahraga bisa saja kita mengalami hifema. Sumber gambar: freepik.com.

Selain karena trauma atau juga terkena hantaman benda seperti pada kasus kena smash saat bermain bulutangkis, ada juga kemungkinan terjadi hifema secara spontan. “Ini  bisa terjadi karena penyakit lain. Misalnya, ada penyakit yang namanya uveitis. Salah satu komplikasinya bisa terjadi hifema,” urai dokter Pinky.

Ia menambahkan bahwa hifema ada yang sedikit, tergantung traumanya. “Tapi, bisa juga bertambah banyak. Ada juga yang ketutup seluruhnya,” papar dokter Pinky.

Pengobatan hifema

Dokter Pinky lebih lanjut memaparkan bahwa hifema adalah kasus emergensi alias kegawatdaruratan. Menurutnya, karena hifema letaknya di dalam bola mata, kadang-kadang pasien  tidak tahu tatkala ada pendarahan di dalam matanya. 

“Ini yang memerlukan konfirmasi tenaga kesehatan seperti dokter mata,” sebut dokter Pinky.

Baca juga: Begini Orang dengan Penglihatan Penyakit Mata

Ia meneruskan bahwa untuk mengatasi hifema, biasanya pasien dianjurkan rawat inap. “Dan yang penting itu adalah bedrest total. Jadi, kita tidak boleh beraktivitas. Harus tidur terus memang untuk mencegah supaya tidak terjadinya perdarahan ulang,” jelasnya seraya menambahkan, bagaimanapun, pembuluh darah yang pecah masih berpotensi re-bleeding.

“Jadi, kalau banyak aktivitas, banyak mobilitas. selaput mata yang mengandung banyak pembuluh darah kalau dia melebar atau mengecil karena aktivitas dan mobilitas akan bisa pecah kembali dan terjadi pendarahan pula,” demikian disampaikan dokter Pinky.

Untuk perawatan di rumah sakit, kata dokter Pinky, biasanya diberikan obat antifibrinolitik untuk pembeku darah, obat anti nyeri, dan tambahan obat apabila terjadi komplikasi

“Seringkali ini tidak berdiri sendiri, bisa disertai komplikasi pada bagian lain di mata,” ucapnya.

Apakah hifema perlu tindakan operasi?

Pada banyak kasus, hifema dapat hilang secara spontan. Hanya sekitar lima persen pengidap hifema yang membutuhkan operasi untuk pengobatannya. Operasi dibutuhkan terutama untuk mengeluarkan darah dari dalam mata guna mengurangi tekanan pada mata.

Baca juga: Lasik, Apa dan Bagaimana?

“Jika hifema tidak membaik dalam lima hari, maka tindakan operasi dipertimbangkan,” jelas dokter Pinky.

Ia menambahkan bahwa tindakan operasi mungkin pula diperlukan kalau disertai adanya penyulit lain, semisal adanya tekanan bola mata seperti glaukoma sekunder,  atau adanya penumpukan partikel besi dari darah di kornea alias hemosiderosis.

hifema
Operasi kadang diperlukan untuk atasi hifema. Sumber gambar: https://myvision.org.

Mengurangi risiko hifema

Untuk mengurangi risiko hifema, sebaiknya selalu menggunakan pelindung mata yang tepat ketika berolahraga atau melakukan aktivitas yang mungkin saja mata tiba-tiba terkena hantaman sesuatu benda.  Selain itu, selalu gunakan kacamata pelindung ketika bekerja dengan melibatkan suatu alat/perkakas.

“Kalau ada perdarahan jangan panik, disarankan untuk konfirmasi dengan tenaga kesehatan. Tujuannya untuk memastikan apakah bisa sembuh dengan sendirinya atau memerlukan penanganan khusus, ” demikian dokter Pinky menyarankan.

Baca juga: Operasi Katarak Gratis

Sahabat, menjaga kesehatan mata sangatlah penting. Untuk itu, selalu rawat kesehatan mata Anda dengan jalan melakukan konsultasi dokter mata dan melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan berkesinambungan.

Anda dapat menghubungi Klinik Mata KMU terdekat di kota Anda untuk melakukan konsultasi maupun melakukan pemeriksaan mata.

Begitu juga Anda yang ingin mengetahui informasi terkait katarak maupun operasi katarak, tak perlu sungkan untuk menghubungi Klinik Mata KMU.

Sumber:
dr. Pinky Endriana Heliasanty, Sp.M,

Simak pula update terkini seputar informasi kesehatan mata serta layanan perawatan maupun pengobatan gangguan mata di kanal YouTube kami.