ektropion

Ektropion – Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Di artikel sebelumnya, kita telah membahas entropion. Selain entropion, salah satu masalah kelopak mata adalah ektropion. Apa itu ektropoin, apa penyebab dan gejala serta bagaimana cara mengobatinya?

Ektropion merupakan salah satu jenis kelainan bentuk kelopak mata. Sebagaimana entropion, ia juga mengganggu penampilan dan mengganggu kesehatan mata.

Prevalensi kelainan kelopak mata ini terbilang tidak banyak. Secara umum, prevalensinya tiga persen di antara usia lanjut di Asia. Hasil penelitian The Blue Mountains Eye Study menunjukkan, prevalensi ektropion lebih tinggi pada pada pria (5,1%) daripada wanita (3,0%).

Apa Itu Ektropion

Kebalikan dari entropion, ektropion adalah kondisi kelopak mata mengarah ke luar, sehingga bagian dalam kelopak tampak kelihatan. Pada kelainan ini, margo palpebra berputar ke arah luar menjauhi bola mata. Ini berkebalikan dengan entropion yang terlipat ke dalam.

Kelopak bagian dalam yang terlihat dan terbuka ini menimbulkan risiko mata rentan mengalami iritasi, mata kering, dan sobek. Juga mengakibatkan air mata keluar terus menerus. Jika tidak ditangani dengan baik, juga bisa menimbulkan komplikasi berupa luka pada kornea hingga kebutaan.

Penyebab Ektropion

Setidaknya ada tiga penyebab ektropion. Faktor pertama adalah penyebab paling sering terjadi.

Usia Tua (Involusional)

Semakin tua usia seseorang, jaringan penyangga kelopak mata semakin lemah. Akibatnya, kelopak berputar ke arah luar menjauhi bola mata. Namun menurut hasil studi, faktor usia tua di Asia paling rendah.

Kelumpuhan Wajah

Kelumpuhan wajah (Parese N. Facialis) bisa terjadi akibat penyakit seperti bell’palsy, stroke, tumor, atau pasca operasi intrakranial dan fasial.

Tarikan Sikartriks

Sikartriks menarik kelompak mata ke bawah sehingga kelopak berputar ke arah luar. Baik karena trauma, dermalitis, maupun karsinoma kulit.

Kelainan Genetik

Kelainan genetik atau bawaan lahir seperti Down syndrome juga bisa menjadi penyebab ektropion. Namun jumlah kasus seperti ini sangat kecil.

Baca juga: Penyebab Katarak

Gejala Ektropion

Selain gejala utama yang bisa dilihat secara fisik berupa kelopak mata bagian bawah terlipat keluar, ada sejumlah gejala lain yang sebagai berikut:

  • Rasa mengganjal pada mata
  • Mata berair dan merah
  • Iritasi
  • Penglihatan berkurang
  • Terkadang keluar lendir kental
  • Sensitif terhadap cahaya dan angin

Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, gejala-gejala tersebut akan semakin parah. Dampak paling serius, bisa sampai menyebabkan kebutaan. Meskipun tentu saja jumlah kasusnya sangat kecil dibandingkan dengan kebutaan akibat katarak yang merupakan penyebab kebutaan terbesar di dunia.

Cara Mengobati Ektropion

Sebelum pengobatan atau tindakan penyembuhan, perlu penegakan diagnosa secara cermat. Dan seperti penyakit pada umumnya, diagnosa ektropion melalui anamnesis, gejala klinis, dan pemeriksaan penunjang.

Pada umumnya, langkah awal dokter akan menanyakan terkait keluhan atau gejala. Juga hal-hal terkait lainnya khususnya terkait penyebab. Anamnesis, istilahnya.

Selain anamnesis, dokter akan memeriksa kondisi mata dan gejala klinisnya. Termasuk bagaimana kondisi kelopak mata, apakah mata merah, dan seterusnya. Dokter juga melakukan pemeriksaan penunjang antara lain sebagai berikut:

  • Snap back test
  • Pinch test atau distraction test
  • Lateral distraction test

Penegakan diagnosa berikutnya adalah uji kelemahan kantus medial dengan melihat perubahan posisi punctum inferior. Apakah hasilnya normal atau abnormal. Jika punctum terletak pada plika semilunaris dan tetap di tempatnya meskipun ditarik ke lateral, berarti hasilnya normal.

Setelah penegakan diagnosa, berikutnya adalah mengobati atau menyembuhkan. Ada dua cara yaitu operasi dan tanpa operasi. Metode pengobatan tersebut tergantung pada penyebab, tingkat keparahan ektropion yang diderita oleh pasien, dan kondisi pasien khususnya kesiapan untuk menjalani operasi.

Baca juga: Ciri-Ciri Mata Katarak

Pengobatan Tanpa Operasi

Tahap ini dilakukan untuk meredakan gejala terutama mengatasi kekeringan pada mata. Jadi hanya untuk jangka pendek, khususnya jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk dioperasi. Setelah kondisi pasien memenuhi syarat, tahap berikutnya adalah operasi. Sebab operasi adalah tindakan paling efektif dan terbukti secara klinis.

Pengobatan tanpa operasi ini umumnya berupa pemberian obat tetes mata yang bersifat lubrikasi (articifial tears).

Baca juga: Sindrom Mata Kering

Operasi Ektropion

Operasi adalah cara menyembuhkan ektropion yang terbukti efektif secara medis. Tindakan operasi yang diambil disesuaikan dengan penyebabnya.

Misalnya untuk ektropion involusional (akibat faktor usia), tujuan operasi adalah mengencangkan jaringan kelopak mata sehingga lebih kuat menyangga kelopak mata. Sedangkan pada ektropion sikartriks, operasi bertujuan memperpanjang lamella anterior.

Demikianlah operasi merupakan cara efektif mengatasi penyakit mata ini. Pun beberapa masalah mata lainnya, cara paling efektif juga melalui operasi. Misalnya menangani katarak dengan operasi katarak dan menangani kelainan refraksi (khususnya mata minus) dengan operasi LASIK. []

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *