Dewasa ini, vape kian populer dan telah menjadi substitusi sigaret. Tak sedikit mereka yang semula sebagai perokok sigaret lantas beralih ke vape. Pada dasarnya, vape merujuk pada perangkat elektronik yang menguapkan cairan elektronik untuk dihirup. Namun, sama halnya dengan sigaret, vape membawa implikasi buruk bagi kesehatan. Terkait kesehatan mata, vape sebabkan Katarak, selain juga dapat memicu penyakit-penyakit mata lainnya. Artinya, bukan hanya vape sebabkan Katarak, tetapi juga dapat sebabkan penyakit-penyakit mata lainnya.
Daftar Isi
Trend Penggunaan Vape
Sebagian besar orang memilih nge-vape lantaran mereka meyakini bahwa vape dapat membantu mereka berhenti merokok. Selain itu, mereka pun meyakini bahwa vape tidak semembahayakan sigaret. Di sisi lain, dengan varian rasa yang beragam serta perangkat vape yang terkesan lebih modis, telah pula membuat semakin banyak kalangan, termasuk kaum muda, memilih menjadi penikmat vape.
Berdasarkan catatan Statista, vape yang notabene termasuk ke dalam segmen rokok elektronik saat ini menjadi salah satu segmen dengan pertumbuhan tercepat di pasar produk tembakau global, terutama berkat kian banyaknya generasi muda yang menjadi konsumen vape.
Merujuk laporan Emerald Insight, pada tahun 2021 lalu, terdapat sekurangnya 82 juta vapers di seluruh dunia. Adapun menurut penelitian tahun 2022, yang dilaporkan oleh Tobacco Induced Diseases, menyimpulkan bahwa orang dewasa usia 18 hingga 29 tahun lebih mungkin menggunakan rokok elektronik dibandingkan dengan mereka yang berusia 60 hingga 69 tahun.
Di Indonesia, keberadaan vape juga kian populer. Hasil survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2021, yang dikutip Jakarta Post, menemukan bahwa 3 persen dari populasi berusia 15 tahun ke atas di Indonesia mengkonsumsi vape, baik secara harian maupun non-harian, dibandingkan dengan 0,3 persen populasi dengan usia yang sama pada tahun 2011 lalu.
Diperkirakan pendapatan pasar rokok elektrik di Indonesia diproyeksikan mencapai US$0,4 miliar pada tahun 2024 ini. Adapun tingkat pertumbuhannya secara tahunan antara tahun 2024 hingga 2029 mendatang diproyeksikan berkisar 2,22%.
Pasar rokok elektrik di Indonesia berkembang pesat selain karena topangan kaum muda, juga karena peningkatan pendapatan masyarakat, serta masih longgarnya regulasi yang mengatur soal vape.
Baca juga:
Kacamata Blue Ray Bisa Kurangi Mata Minus
Mata Kering, Gejala, Penyebab, dan Pananganannya
Bahaya Penggunaan Obat Tetes Sembarangan
Vape Sebabkan Katarak
Kendati vape dinilai kurang berbahaya dibanding rokok tradisional, namun tidak berarti menggunakan vape itu sehat, atau setidaknya lebih sehat daripada merokok konvensional. Faktanya, vape memang mengandung lebih sedikit bahan kimia berbahaya dibandingkan dengan rokok konvensional. Meski demikian, vape, seperti juga rokok konvensional, mengantarkan nikotin, yang sangat adiktif, dan memiliki implikasi negatif bagi kesehatan.
Di sisi lain, meskipun vape tidak melibatkan pembakaran tembakau (yang menghasilkan tar dan zat berbahaya lainnya yang biasa ditemukan dalam asap rokok), terdapat kekhawatiran bahwa nge-vape dapat menyebabkan cedera paru-paru yang dikenal sebagai sebagai EVALI (E-cigarette or Vaping Use-Associated Lung Injury).
Terkait dengan kesehatan mata, menurut dr. Irma A Pasaribu, Sp.M, dokter mata Klinik Mata KMU Gresik, pengguna vape tak menutup kemungkinan bisa terserang Katarak.

“Vape itu kimia, lho. Kimia banget. Jadi, bisa menyebabkan seluruh sistem organ kita itu berubah. Hati-hati, ya. Salah satunya bisa di mata, ya,” kata dr.Irma, mengingatkan.
Diakui dr.Irma, memang belum ada penelitian sampai saat ini terkait hal ini. ”Tetapi, mungkin ke depannya, akan kita teliti pemakaian vape pada anak-anak remaja, ya,” sebutnya.
Katarak adalah kondisi mengaburnya atau mengeruhnya lensa mata yang menyebabkan berkurangnya penglihatan. Pada taraf yang lebih parah, Katarak bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang signifikan, bahkan kebutaan, jika tidak diobati.
Selama ini, sebagian besar orang baru mengalami Katarak di usia-usia lanjut. Karenanya, Katarak ini kerap pula dikaitkan dengan penyakit degeneratif. Namun sebenarnya Katarak juga dapat muncul pada orang-orang yang lebih muda, khususnya mereka yang sering menggunakan vape. Dengan kata lain, vape sebabkan Katarak. Maka, bisa dimaklumi kalau kemudian beberapa kalangan meyakini bahwa vape sebabkan Katarak.
Secara teoritis-medis, aktivitas nge-vape memang berpotensi berkontribusi pada perkembangan Katarak, meskipun mekanisme persisnya sejauh ini masih terus diteliti kenapa vape sebabkan Katarak. Seperti kita ketahui, aktivitas nge-vape dapat meningkatkan produksi radikal bebas dan stres oksidatif dalam tubuh. Nah, stres ini berpotensi merusak protein di lensa mata, yang mengarah pada kekeruhan yang merupakan ciri Katarak.
Uap dari vape juga mengandung sejumlah bahan kimia, termasuk Nikotin, Formaldehida, dan Akrolein, yang bisa membahayakan mata. Zat-zat tersebut dapat menyebabkan peradangan atau merusak lensa secara langsung, sehingga meningkatkan risiko Katarak. Dengan demikian, memperkuat kesimpulan bahwa vape sebabkan Katarak.
Khusus Nikotin sendiri, zat ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang mengurangi aliran darah dan pasokan oksigen ke mata. Kekurangan oksigen bisa merusak sel-sel di lensa mata dan mempercepat pembentukan Katarak. Nikotin juga dapat memicu peradangan di berbagai bagian tubuh, termasuk mata. Peradangan ini dapat merusak struktur lensa mata dan meningkatkan risiko pembentukan Katarak.
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, faktor-faktor tersebut di atas setidaknya menegaskan bahwa vape dapat berkontribusi bagi perkembangan Katarak. Dengan kata lain, vape sebabkan Katarak.
Baca juga:
Jenis Penyakit Mata yang Umum pada Remaja
Operasi Katarak
Tips Menjaga Kesehatan Mata Anak di Awal Sekolah
Beragam Penyakit Mata akibat Vape
Selain vape sebabkan Katarak, sudah barang tentu vape juga bisa sebabkan penyakit mata lainnya. Di antaranya penyakit mata sebagai berikut :
1) Mata Kering
Bahan-bahan kimia yang berada dalam uap vape, seperti nikotin dan propilen glikol, dapat mengurangi kelembapan pada mata. Ini pada gilirannya dapat menyebabkan kekeringan, iritasi, dan ketidaknyamanan.
2) Peningkatan Risiko Degenerasi Makula
Nikotin yang terkandung dalam vape turut mengurangi aliran darah ke mata, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya Degenerasi Makula terkait usia (AMD), yang menjadi salah satu penyebab utama kehilangan penglihatan.
3) Iritasi dan Peradangan
Uap dari vape dapat mengiritasi jaringan halus di mata. Ini bisa menyebabkan peradangan, mata kemerahan, dan juga ketidaknyamanan.
4) Stres Oksidatif
Seperti telah disinggung di muka, aktivitas nge-vape dapat menyebabkan stres oksidatif, yang dapat merusak sel-sel di mata. Seiring waktu, rusaknya sel-sel di mata ini berpotensi berkontribusi pada perburukan kondisi mata.
5) Perubahan Penglihatan
Efek nikotin dan bahan kimia lainnya yang ada dalam vape yang meracuni organ tubuh, termasuk mata, mungkin saja bisa menyebabkan penglihatan kabur atau gangguan visual lainnya – meski untuk sementara – selama dan setelah beberapa saat nge-vape.
Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
Gejala Mata Lelah yang Sering Diabaikan
LASIK
Pentingnya Segera Deteksi Dini
Perlu digarisbawahi kembali, bukan hanya vape sebabkan Katarak, tetapi juga bisa sebabkan penyakit/gangguan mata lainnya. Oleh karena itu, mereka yang masih memiliki kebiasaan nge-vape atau merokok sangat dianjurkan untuk melakukan kontrol mata. Pasalnya, mereka memiliki faktor risiko yang lebih tinggi untuk terkena Katarak maupun penyakit mata lainnya.
“Ada atau tidak gejala yang dirasakan di mata kita, sebaiknya enam bulan sekali kita tetap kontrol. Dengan kontrol rutin, kalaupun ada penyakit, maka bisa segera diketahui sejak dini,” demikian disarankan oleh dr.Irma.

Dalam hal risiko Katarak ataupun penyakit mata lainnya, selain mereka yang memiliki kebiasaan nge-vape maupun merokok konvensional, mereka yang sering terpapar sinar matahari, memiliki penyakit sistemik seperti Kencing Manis dan atau Darah Tinggi, sebaiknya pula melakukan deteksi dini dengan jalan melakukan konsultasi dokter mata dan pemeriksaan mata secara rutin.
Selain itu llangkah-langkah preventif untuk menjauhi risiko Katarak dan gangguan mata lainnya penting pula dilakukan. Contohnya, berhenti nge-vape – karena vape sebabkan Katarak. Langkah preventif lainnya yakni melindungi mata ketika beraktivitas di luar ruangan di saat cahaya matahari bersinar terik, serta disiplin mengupayakan pengendalian kadar gula dan tekanan darah.
Semikian pembahasan ihwal vape sebabkan Katarak dan penyakit mata lainnya. Semoga bermanfaat.
Untuk update terkini seputar informasi dan edukasi kesehatan mata, simak dan ikuti terus kanal-kanal media sosial kami.