Kalazion atau bintitan?

Perbedaan Kalazion dan Mata Bintitan

Kalazion adalah benjolan yang berkembang perlahan yang terbentuk karena penyumbatan dan pembengkakan kelenjar minyak di kelopak mata. Apa penyebab kalazion dan apakah kalazion menular? Seperti apa gejalanya? Seberapa bahayakah kalazion? Apakah kalazion sama dengan bintitan? Bagaimana cara mengobati kalazion?

Kalazion sering dimulai di area kelopak mata yang sangat kecil, merah, lunak, bengkak, dan umumnya bukan infeksi. Dalam beberapa hari, benjolan yang muncul dapat berubah menjadi benjolan yang tidak nyeri dan tumbuh lambat seukuran kacang polong. Orang awam terkadang sulit membedakan apakah antara kalazion dan bintitan. Namun, dengan melakukan konsultasi dokter mata akan bisa langsung memastikan apakah benjolan itu kalazion atau bukan.

perbedaan kalazion dan mata bintitan (hordeolum)

Baca juga: Pakai Obat Mata saat Puasa Apakah Membatalkan?

Sejauh ini, ada beberapa penyebab dan faktor risiko terkait dengan kemunculan kalazion. Di antaranya adalah jerawat, rosacea, blefaritis kronis, seborrhea, TBC, dan infeksi virus.

Pada kasus-kasus tertentu, namun sangat jarang, kalazion mungkin saja merupakan indikasi adanya infeksi atau kanker kulit.

Gejala Kalazion

Salah satu gejala kalazion yaitu munculnya benjolan kecil yang tidak nyeri di kelopak mata atas atau di kelopak mata bawah. Ini umumnya disebabkan oleh penebalan cairan pada kelenjar minyak kelopak mata [meibom].

Gejala lainnya yaitu iritasi ringan yang kemungkinan terjadi karena kelenjar yang tersumbat. Jika kalazion cukup besar dan menekan bola mata, bisa saja membuat penglihatan kabur.

Baca juga:
Apa Yang Ingin Anda Ketahui tentang Operasi Katarak?

Operasi Katarak

Kalazion lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak. Gangguan ini paling sering terjadi pada mereka yang berusia 30-50 tahun.

periksa mata

Kalazion biasanya menghilang tanpa pengobatan dalam beberapa minggu sampai sebulan. Meski demikian, bisa saja gangguan mata ini muncul kembali.

Diagnosa Kalazion

Menurut American Optometric Association [AOA], kalazion paling baik didiagnosis oleh dokter optometri. Pemeriksaan kalazion sendiri dapat meliputi penelusuran riwayat pasien untuk menentukan gejala dan adanya masalah kesehatan umum yang mungkin berkontribusi terhadap masalah mata.

Pemeriksaan lainnya mencakup pemeriksaan luar mata, termasuk struktur kelopak mata, tekstur kulit, dan penampilan bulu mata. Selanjutnya, evaluasi tepi palpebra, pangkal bulu mata, dan bukaan kelenjar minyak.

Baca juga: Empat Cara Mengatasi Kelilipan dengan Aman

Sebagian besar kalazion memerlukan perawatan medis minimal dan, seperti telah disebutkan di muka, dapat  sembuh sendiri dalam beberapa minggu hingga sebulan.

Perawatan kalazion

AOA merekomendasikan beberapa hal terkait perawatan kalazion.

Pertama, kompres hangat pada kelopak mata selama 10 sampai 15 menit, 4 sampai 6 kali sehari selama beberapa hari. Kompres hangat dapat membantu melunakkan minyak yang mengeras yang menyumbat saluran dan memungkinkan drainase dan penyembuhan. 

Kedua, buat kompres hangat dengan mencelupkan kain bersih dan lembut ke dalam air hangat lalu peras. Basahi kain sesering mungkin agar tetap basah dan hangat.

Baca juga: Informasi Seputar Katarak

Ketiga, pijat lembut kelopak mata bagian luar beberapa menit setiap hari untuk membantu meningkatkan drainase.

Keempat, setelah kalazion mengering dengan sendirinya, jaga kebersihan area tersebut, dan jauhkan tangan dari mata. Jika kalazion tidak mengering dan sembuh dalam waktu satu bulan, segera hubungi dokter optometri.

Dokter Mata Klinik Mata KMU

Baca juga:  7 Tips Menjaga Kesehatan Mata Pekerja

Kelima, jangan mencoba memencet atau “meletuskan” kalazion, karena secara tidak sengaja dapat menyebabkan lebih banyak gangguan/kerusakan.

Jika kalazion tidak hilang setelah beberapa minggu, mungkin pasien memerlukan perawatan medis lebih lanjut, termasuk sayatan/bedah untuk mengeringkannya ataupun suntikan steroid untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan.

Perbedaan kalazion dan bintitan

Menurut dr. Evy I Apidian, Sp.M, dokter spesialis mata dari Klinik Mata KMU, bintitan atau hordeolum disebabkan karena adanya infeksi pada kelopak mata. “Biasanya terasa sakit. Dia akan terasa nyeri. Kemudian dia akan mengalami peradangan atau merah. Dan waktunya bisa lebih cepat,“ jelas dokter Evy.

Adapun yang disebut dengan kalazion, kata dokter Evy,  disebabkan karena proses inflamasi pada peradangan kelopak mata di kelenjarnya. 

Baca juga: Bisakah Biaya Lasik Ditanggung BPJS?

“Biasanya dia lebih lama. Untuk mengatasi penyakit ini, maka silahkan ke dokter mata terdekat, ya. Secepatnya, jangan lama-lama,“ sarannya.

Cabang Klinik Mata KMU Madura

Nah, sahabat KMU, bagi Anda yang sedang mengalami gangguan mata dan ingin melakukan konsultasi dokter mata atau juga ingin mengetahui tentang lasik, segera saja menghubungi Klinik Mata KMU terdekat di kota Anda.

Ikuti pula informasi terkini seputar kesehatan mata lewat kanal YouTube kami.